MANADOPOST.ID—Upaya Presiden Jokowi untuk mensejahterakan masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) sangat nyata. Ditambah perhatian khusus dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan lobi-lobi dari Gubernur Olly Dondokambey (OD) yang sangat dekat dengan Pemerintah Pusat sehingga di tahun 2021 ini, Sulut digelontorkan dana murni dari pusat untuk infrastruktur dari Kementerian PUPR senilai 2,2 Triliun.
Menurut Kepala BP2JK Sulut Sutopo, pada tahun 2021 ini ada 156 paket lelang di BP2JK Sulut dengan total pagu anggaran sebesar Rp. 2,2 triliun. Pembangunan infrastruktur tersebut antara lain, untuk menuntaskan Bendungan Kuwil-Kawangkoan (Kuwkaw) dan Bendungan Lolak, KSPN Super Prioritas Manado-Likupang yaitu Penataan Pantai Malalayang dan Bunaken, Peningkatan Kualitas Rumah di Koridor dan Homestay (tersebar di Desa Likupang, Marinsow, Pulisan, dan Kinunang), Penyediaan Air Baku, serta Pelebaran Jalan Akses Pariwisata Likupang.
Ditambah proyek Revitalisasi dan Pembersihan Eceng Gondok Danau Tondano, Pembangunan TPA Ilo-ilo, BSPS atau program bedah rumah, Jalan Manado Outer Ring Road III serta Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Manado Bitung. Terbaru Proyek Pembangunan Bangunan Pencegah Banjir Sungai Tondano, Tikala dan Sario di Kota Manado.
Diketahui Pada Rabu (1/12) Gubernur OD duduk bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan beberapa menteri yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia (RI) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi serta beberapa menteri lainnya.
Dalam Rapat koordinasi (Rakor) nasional, percepatan pengembangan lima destinasi pariwisata super prioritas tahun 2021 dengan tema pemulihan ekonomi nasional melalui transformasi dan pengembangan pariwisata berkualitas secara berkelanjutan.
Gubernur OD dalam pertemuan tersebut mengucapkan banyak terima kasih terhadap perhatian khusus Pemerintah Pusat, atas pariwisata di daerah. “Banyak hal disampaikan pak menteri kepada kita. Mulai dari persiapan destinasi, era pariwisata berkualitas, juga pembangunan infrastruktur khususnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Pulisan. Karena memang sebelum terjadi pandemik Covid-19, KEK Likupang diharapkan dapat meningkatkan serapan wisatawan mancanegara di Sulut sebesar 162 ribu orang pada tahun 2025,” tuturnya.
Gubernur OD juga mengatakan bahwa, jumlah ini menyerap sekitar 16 persen dari target yang ditetapkan oleh Pemprov Sulut yaitu 1 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2025. “Selain itu, KEK Likupang diprediksi mampu memberikan kontribusi pada pendapatan devisa, di tahun 2030 sebesar Rp 22,5 triliun,” katanya.
Dari berbagai informasi data yang dihimpun Manado Post, berbagai PSN di Sulut terus digenjot penyelesaiannya. Antara lain, proyek Bendungan Kuwkaw di Minut dan Bendungan Lolak di Bolmong.
Sebelumnya Menurut Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I (BWSS I) I Komang Sudana, pembangunan bendungan saat ini terus dipacu sehinggaa tahun 2022 ditargetkan tuntas. “Progres terakhir dari PT. WIKA untuk pembangunan bendungan tahap I telah mencapai 94 persen. Sedangkan tahap II Bendungan Kuwkaw dibangun PT. Nindya Karya, progresnya sudah 99, 3 persen,” papar Sudana. Diketahui total anggaran untuk pembangunan Bendungan Kuwkaw ini sebesar Rp. 1,98 triliun.
Sementara itu, Bendungan Lolak yang dibandrol dengan anggaran Rp1,65 triliun, progres fisik sudah mencapai 85 persen di bulan November 2021, ditargetkan akan beroperasi pada triwulan pertama tahun 2022 dan rencananya akan diresmikan oleh Presiden Jokowi.
Setelah Sulut Menjadi salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas, maka berbagai proyek infrastruktur dari Kementerian PUPR pun mengalir. Sehingga dari KSPN ini, menelurkan banyak proyek bernilai ratusan miliar untuk menopang pariwisata di Sulut. Antara lain, peningkatan kualitas rumah di koridor dan homestay senilai Rp 32 miliar yang dilaksanakan Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi I. Menurut Kepala BP2P Sulawesi I Recky Lahope, akomodasi pariwisata ini tersebar di Desa Likupang, Marinsow, Pulisan, dan Kinunang.
Selain itu ada juga proyek penyediaan air baku KSPN Likupang senilai Rp 52,38 miliar dengan penanggung jawab BWSS I serta proyek pelebaran jalan akses pariwisata Likupang Oleh BPJN Sulut, Proyek ini memakan anggaran hingga Rp 71,72 miliar.
Begitupun dengan Penataan Pantai Malalayang dan Bunaken dengan nilai kontrak senilai Rp 94,27 miliar juga merupakan salah satu proyek penunjang KSPN Manado-Likupang. Menurut Kepala BPPW Sulut Komang Raka Maharthana melalui Asisten Teknis Satker Yobelino Legi, progres pengerjaannya per akhir November sudah 80 persen, dengan target penyelesaian hingga akhir tahun. Kawasan ini direncanakan dapat menampung hingga ribuan pengunjung tiap harinya.
Selain proyek di atas, jalan Tol Manado Bitung, merupakan tol pertama di Sulut. Memiliki panjang total yang direncanakan mencapai 39 km. Tol ini dibangun dengan konsep kerja sama pemerintah dan badan usaha. Bahkan saat ini sementara digodok pemerintah dalam mencari investor untuk membangun Tol Minsel-Minahasa sehingga bisa terhubung langsung dengan Tol Manado-Bitung.
Begitupun dengan Pembangunan Jalan Outer Ring Road III Malalayang ang merupakan salah satu PSN yang dilaksanakan oleh BPJN Sulut. Tahun ini, ring road tiga, kecipratan anggaran senilai Rp 89,62 miliar. Anggaran ini terdiri dari dua tahap pembangunan jalan dengan total panjang 3 km.
Lainnya yaitu Pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional Kota Manado, Bitung dan Kabupaten Minut yang terletak di Desa Ilo-ilo, Wori. Menggunakan anggaran senilai Rp 128,59 miliar, Wakil Gubernur (Wagub) Sulut Steven Kandouw mengungkapkan TPA tersebut dibangun dengan teknologi modern yang ramah lingkungan.
Lainnya, ada proyek revitalisasi Danau Tondano yang saat ini sudah mulai dibangun dan dikerjakan oleh PT Bumi Karsa. Tahap pertama revitalisasi Danau Tondano diungkapkan pihak BWSS I, akan dibangun tanggul pembatas danau sepanjang 6,5 km.
Sedangkan proyek pembersihan eceng gondok di Danau Tondano yang kali ini dilakukan secara massif oleh TNI-AD dibawah Komando Pangdam XIII/ Merdeka Mayjen TNI WWF Mamahit, bekerja sama dengan masyarakat sekitar danau yang progresnya sudah hampir selesai.
Terbaru, Proyek PSN lainnya di Sulut yakni terkait pencegahan dan penanggulangan banjir Kota Manado yang sementara digodok yaitu Pembangunan Bangunan Pengendali Banjir pada Sungai Sario, Tikala dan Tondano. Sekarang sudah pada tahap sosialisasi pembebasan lahan bantaran sungai. Semua proyek yang bernilai triliunan ini dibangun untuk kesejahteraan masyarakat Sulut dan untuk mengatasi segala permasalahan yang terkait didalamnya. (des)