23.4 C
Manado
Sunday, 2 April 2023

KISAH PILU: Sebelum Meninggal, Anak Plt Kajati Sulut Teriak Minta Tolong, Sempat Peluk Paman Korban

MANADOPOST.ID – Kematian Bryce Runtu, anak Plt Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulawesi Utara (Sulut) Fredy Runtu SH, yang meninggal dunia usai digigit lebah tinggalkan kisah pilu. Kejadian terjadi Senin (17/01/2022) sekira pukul 15.00 WITA di lokasi perkebunan pribadi keluarga, di Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

 

Keterangan dari saksi Paman Korban, Jhon Runtu, dimana korban Bryce Runtu (31), bersama tiga orang lainnya yakni supir, ayah mertua dan saudaranya yang juga adalah anak dari saksi, sedang memetik cabai di kebun milik korban.

 

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Tanpa diduga, pada saat itu, tiba-tiba muncul ratusan lebah yang langsung menyerang mereka dari salah satu pohon. Dengan keadaan panik mereka berempat pun berhamburan lari untuk menyelamatkan diri.

Baca Juga:  Mantiri-Runtu, Roeroe-Pondaag, Dondokambey-Kopalit Kans Pimpin P/KB GMIM, Ini Daftar Formasi Ideal

 

Saat sedang dikejar lebah, korban sempat menelpon saksi untuk menyampaikan bahwa saat ini mereka lagi dikejar lebah. “Saat digigit Tampaner, dia (Bryce, red) sempat menelpon mengatakan digigit Tampaner. Saya langsung lari ke bawah kebun. Sampai disana Bryce masih teriak-teriak,” ungkap dia.

 

Menurut Jhon, memang banyak lebah yang menggigit. Saat dalam evakuasi korban, dirinya mengatakan langsung membuat api untuk mengusir lebah dari badan korban. “Saya meminta macis (korek api) kepada orang tua mantu Bryce. Saya bakar daun pisang yang kering, dan mendekatkan ke tubuh Bryce. Tampaner (lebah, red) memang takut api,” katanya.

 

Melihat kondisi korban, kemudian dia langsung mencari pertolongan untuk membawa korban ke rumah sakit. Namun disayangkan, karena perlu beberapa menit sampai ada yang bersedia mengantarkan korban. “Saya langsung mencari pertolongan untuk membawa korban ke rumah sakit, namun agak kesusahan karena banyak yang tidak bersedia mengantarkan ke RS, dengan berbagai alasan. Sehingga membutuhkan beberapa waktu untuk mendapatkan orang yang bersedia menolong,” ungkapnya lagi.

Baca Juga:  BERITA DUKA: Bryce Runtu, Putra Kajati Sulut Fredy Runtu Meninggal Dunia, Diduga Disengat Lebah

MANADOPOST.ID – Kematian Bryce Runtu, anak Plt Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulawesi Utara (Sulut) Fredy Runtu SH, yang meninggal dunia usai digigit lebah tinggalkan kisah pilu. Kejadian terjadi Senin (17/01/2022) sekira pukul 15.00 WITA di lokasi perkebunan pribadi keluarga, di Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

 

Keterangan dari saksi Paman Korban, Jhon Runtu, dimana korban Bryce Runtu (31), bersama tiga orang lainnya yakni supir, ayah mertua dan saudaranya yang juga adalah anak dari saksi, sedang memetik cabai di kebun milik korban.

 

Tanpa diduga, pada saat itu, tiba-tiba muncul ratusan lebah yang langsung menyerang mereka dari salah satu pohon. Dengan keadaan panik mereka berempat pun berhamburan lari untuk menyelamatkan diri.

Baca Juga:  Jaksa Agung Tunjuk Putra Sulut Fredy Runtu Jabat Plt Kajati Sulawesi Utara

 

Saat sedang dikejar lebah, korban sempat menelpon saksi untuk menyampaikan bahwa saat ini mereka lagi dikejar lebah. “Saat digigit Tampaner, dia (Bryce, red) sempat menelpon mengatakan digigit Tampaner. Saya langsung lari ke bawah kebun. Sampai disana Bryce masih teriak-teriak,” ungkap dia.

 

Menurut Jhon, memang banyak lebah yang menggigit. Saat dalam evakuasi korban, dirinya mengatakan langsung membuat api untuk mengusir lebah dari badan korban. “Saya meminta macis (korek api) kepada orang tua mantu Bryce. Saya bakar daun pisang yang kering, dan mendekatkan ke tubuh Bryce. Tampaner (lebah, red) memang takut api,” katanya.

 

Melihat kondisi korban, kemudian dia langsung mencari pertolongan untuk membawa korban ke rumah sakit. Namun disayangkan, karena perlu beberapa menit sampai ada yang bersedia mengantarkan korban. “Saya langsung mencari pertolongan untuk membawa korban ke rumah sakit, namun agak kesusahan karena banyak yang tidak bersedia mengantarkan ke RS, dengan berbagai alasan. Sehingga membutuhkan beberapa waktu untuk mendapatkan orang yang bersedia menolong,” ungkapnya lagi.

Baca Juga:  Danlantamal VIII Terima Kunjungan Kehormatan Kapolda Sulut

Most Read

Artikel Terbaru

/