MANADOPOST.ID-Namanya Injilia Manarisip, perempuan cantik kelahiran Sonder, Minahasa, 25 Agustus 1998 ini sukses mengembangkan peternakan babi. Lantas apa tips suksesnya? Ia mengaku sang ibu adalah motivatornya untuk terjun di usaha tersebut. Injil memulai usahanya dengan bermodalkan 32 ekor babi kecil (ukuran 9-15 kg) dari ibunya dan mulai menggeluti sebagai peternak babi di Sonder, Kabupaten Minahasa. “Mami saja mulai usaha dari piara 1 ekor babi, boleh sampe jadi sama dengan sekarang. Apalagi kita so dapa modal 32 ekor. Mudah-mudahan kedepan boleh sama dengan mami,” ungkap Injil sambil tersenyum, saat diwawancarai beberapa waktu lalu. Meski pendidikan yang ditempuh hanya sampai tingkat SD, namun keuletan sang ibu patut diacungi jempol. Wajar jika anaknya yang lulusan Sarjana juga ikut terjun dalam beternak babi. Karena dengan beternak babi, Makrin Rompas dan Jowdy Manarisip mampu menyekolahkan anak mereka hingga tingkat sarjana. Bahkan ke dua pasangan ini kini telah memiliki 400 ekor babi stater dan lebih dari 30 babi induk dengan anakannya. Serta berpenghasilan bersih lebih dari 30 juta perbulan. “Jadi kita nda mo kalah dengan mami. Kita mau minimal sama dengan mami atau lebih dari itu,” kata Injil dengan optimis. Saat ini, Injil sudah menikmati hasil dari beberapa kali panen hasil beternak babi. Menurutnya, dengan harga timbangan babi yang baik saat ini, ia bisa mendapatkan keuntungan bersih 100 persen dari modal yang dikeluarkan. “Baru-baru ini, panen 32 ekor, keuntungan bersih 26 juta selama masa pemeliharaan empat bulan dua minggu,” papar Injil menguraikan keuntungan dari beternak babi. Kini wanita berusia 23 tahun ini telah menambah kapasitas peliharaan ternak. Dari awalnya 32 ekor pada tahun 2020, saat ini menjadi 43 ekor babi. Serta ia juga membuka usaha rumah makan di Pakowa Manado bernama Chillfood.mdo. Usaha baru yang dirintis dari hasil keuntungan beternak babi. “Nda usah malu beternak babi, biar perempuan. Yang penting pendapatannya menjanjikan,” kata Injil yang sering melakukan story-nya ketika ia sedang memberi makan dan membersihkan babi serta kandangnya di Sonder. Ia juga berpesan bagi para anak muda agar berani berbisnis untuk menjadi orang yang sukses. “Jangan gengsi dan harus berani for ambe resiko berbisnis. Karena samua bisnis tetap beresiko. Jadi kalau torang takut ambe resiko berarti torang pun takut untuk sukses,” tutup Injil.(des/gnr)