MANADOPOST.ID – Penggiat Media Sosial Ade Armando mengulas makna pidato Ketua Umum PSI Giring Ganesha. Berikut narasi lengkap dalam video Logika Ade Armando.
Partai Solidaritas Indonesia kembali bikin marah. Dalam perayaan ulang tahun mereka pekan lalu, Ketua PSI Giring Ganesha secara terbuka menyebut Indonesia jangan sampai memilih pemimpin rasis. Di sepanjang pidatonya yang turut disaksikan Presiden Jokowi itu, Giring tidak menyebut nama. Tapi semua orang tahu, yang dimaksud sebagai pemimpin rasis adalah Anies Baswedan.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
Dan karena itulah, Giring dan PSI diserbu para fans Anies. Dari PKS, Gerindra sampai Rocky Gerung. Lucunya karena mereka tidak bisa membantah substansi Giring soal ancaman rasisme, yang keluar cuma penghinaan dan sumpah serapah. Apa yang disampaikan Giring dalam pidatonya memang luar biasa. Dia bilang, generasi muda saat ini adalah orang-orang yang optimistis.
Namun, hal tersebut akan terancam jika Indonesia dipimpin oleh sosok yang memiliki rekam jejak menggunakan isu suku, ras, dan antargolongan (SARA) untuk menjadi pemimpin. “Kemajuan kita akan terancam jika kelak orang yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang mempunyai rekam jejak menggunakan isu SARA dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam pilkada,” kata Giring.
Dan, kata Giring lagi, PSI tidak akan berkompromi dengan sosok yang menggunakan agama untuk menjatuhkan lawan politiknya. “PSI menarik garis tegas, tidak berkompromi dengan orang yang menghalalkan segala cara termasuk dengan memperalat agama, main mata bergandeng tangan dengan kelompok intoleran menggunakan ayat untuk menjatuhkan lawan politik,” kata Giring.
Ini adalah pernyataan tegas seorang pemimpin muda dari partai anak muda yang marah dengan rasisme dan politisasi agama. Namun tentu saja sikap tegas semacam ini membangkitkan ketakutan para pecinta Anies. Selama ini yang lazim dibicarakan soal Anies adalah tentang program dan kebijakannya selama jadi gubernur di Jakarta.
MANADOPOST.ID – Penggiat Media Sosial Ade Armando mengulas makna pidato Ketua Umum PSI Giring Ganesha. Berikut narasi lengkap dalam video Logika Ade Armando.
Partai Solidaritas Indonesia kembali bikin marah. Dalam perayaan ulang tahun mereka pekan lalu, Ketua PSI Giring Ganesha secara terbuka menyebut Indonesia jangan sampai memilih pemimpin rasis. Di sepanjang pidatonya yang turut disaksikan Presiden Jokowi itu, Giring tidak menyebut nama. Tapi semua orang tahu, yang dimaksud sebagai pemimpin rasis adalah Anies Baswedan.
Dan karena itulah, Giring dan PSI diserbu para fans Anies. Dari PKS, Gerindra sampai Rocky Gerung. Lucunya karena mereka tidak bisa membantah substansi Giring soal ancaman rasisme, yang keluar cuma penghinaan dan sumpah serapah. Apa yang disampaikan Giring dalam pidatonya memang luar biasa. Dia bilang, generasi muda saat ini adalah orang-orang yang optimistis.
Namun, hal tersebut akan terancam jika Indonesia dipimpin oleh sosok yang memiliki rekam jejak menggunakan isu suku, ras, dan antargolongan (SARA) untuk menjadi pemimpin. “Kemajuan kita akan terancam jika kelak orang yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang mempunyai rekam jejak menggunakan isu SARA dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam pilkada,” kata Giring.
Dan, kata Giring lagi, PSI tidak akan berkompromi dengan sosok yang menggunakan agama untuk menjatuhkan lawan politiknya. “PSI menarik garis tegas, tidak berkompromi dengan orang yang menghalalkan segala cara termasuk dengan memperalat agama, main mata bergandeng tangan dengan kelompok intoleran menggunakan ayat untuk menjatuhkan lawan politik,” kata Giring.
Ini adalah pernyataan tegas seorang pemimpin muda dari partai anak muda yang marah dengan rasisme dan politisasi agama. Namun tentu saja sikap tegas semacam ini membangkitkan ketakutan para pecinta Anies. Selama ini yang lazim dibicarakan soal Anies adalah tentang program dan kebijakannya selama jadi gubernur di Jakarta.