MANADOPOST.ID—Dalam upaya melaksanakan konservasi sumber daya air, peningkatan ketersediaan cadangan air tanah, mengurangi timbulnya genangan pada musim hujan serta memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk, Balai Wilayah Sungai Sulawesi I (BWSS I) melaksanakan pencanangan pembuatan 4.500 lubang biopori yang berlangsung di Halaman Kantor BWSS I.
Gerakan tersebut telah dicanangkan oleh Kepala BWSS I, Ir I Komang Sudana MT per 1 Maret 2023 seiring dengan peringatan Hari Air Sedunia (HAD)
“Per 1 Maret Tahun 2023 mulai dicanangkan untuk membuat lubang biopori, dengan tata cara pembuatan biopori yaitu pertama menentukan lokasi pembuatan lubang biopori, selanjutnya setelah sudah menemukan tempat, siramlah dengan air untuk membuatnya lebih lunak, lalu buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 sampai 30cm. Kedalaman lubang tersebut sekitar 100cm atau sampai melampaui muka air tanah dengan jarak antar lubang antara 50-100cm,” urai Sudana saat memberikan pengarahan kepada jajaran pejabat serta pegawai BWSS I, (1/3/2023).

Adapun setelah lubang tersebut terbentuk, Komang menyebutkan bahwa lubang biopori tersebut dapat segera diisi dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman, kulit buah atau dedaunan.
“Kita dapat mengisi lubang biopori dengan sampah organik secara bertahap. Lubang resapan biopori yang sudah terisi penuh dengan sampah dapat kita biarkan beberapa bulan agar sampah tersebut nantinya menjadi kompos,” tambah Sudana.
H Muhammad SE SST MT, sebagai koordinator pelaksanaan kegiatan HAD ke-31 pun menyebutkan bahwa sesuai dengan Tema Lokal HAD yakni Tabung Air dan Cegah Banjir dengan Biopori, maka pada momen tersebut, BWSS I akan mendapatkan kuota pembuatan 4.500 lubang biopori.
“Jadi sesuai dengan anjuran Kepala BWS bahwa pembuatan lubang biopori akan dibagi-bagi juga per satker bahkan juga melibatkan seluruh pegawai di BWSS I dengan total keseluruhan yaitu 4.500 lubang,” kata Muhammad.
Adapun pencanangan gerakan pembuatan lubang biopori tersebut juga turut dihadiri Kepala Sub Bagian Umum dan Tata Usaha Jacqueline Tahar, Kepala Satker Bendungan Janeny Mamoto, Kepala Satker PJPA Ellen Cumentas serta jajaran pejabat dan pegawai di lingkup BWSS I. (des)