29.4 C
Manado
Tuesday, 21 March 2023

Siklon Tropis Choi-Wan, Warga Sulut Wajib Waspadai Hal-hal Ini

MANADOPOST.ID— Wilayah Sulawesi Utara (Sulut) terkena dampak tidak langsung Siklon Tropis Choi-Wan. Karena itu, warga bumi Nyiur Melambai, khususnya Nusa Utara, wajib waspada.

Prakiraan BMKG Sulut pada Rabu ini (1/6), Siklon Tropis Choi-Wan memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Sulut dalam 24 jam ke depan.

Yakni hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah Kepulauan Talaud, Sangihe, dan Sitaro.

Juga gelombang laut dengan ketinggian 1,25-2,5 meter di perairan Kepulauan Sangihe, Talaud, dan Laut Maluku.

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengimbau agar masyarakat Indonesia waspadai bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung. “Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” kata Guswanto kemarin (31/5).

Selain itu potensi terjadinya angin puting beliung seperti yang terjadi di Temanggung beberapa waktu lalu kata Guswato juga meningkat selama masa pancaroba.

Baca Juga:  Diskominfo Sangihe Ikut Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Secara Virtual

Beberapa faktor lainnya adalah kemuculan siklon tropis Choi-Wan yang di Samudera Pasifik utara Papua dan Maluku. Choi Wan tumbuh dari bibit depresi tropis dengan kode 04W yang terdeteksi sejak 30 Mei 2021 pukul 07.00 WIB.

Analisis terbaru tanggal 31 Mei 2021 jam 07.00 WIB menunjukkan bahwa  bibit tersebut telah berkembang menjadi Siklon Tropis dengan nama Choi-Wan tepatnya di sekitar Samudra Pasifik sebelah utara Papua Barat (8.3LU, 131.3BT  atau sekitar 850 km sebelah timur laut Tahuna).

Siklon Tropis Choi-Wan saat ini memiliki kecepatan angin maksimum di sekitar sistem Siklon mencapai 35 knots (65 km/jam). Tekanan udara minimumnya mencapai 1000 hektorpaskal dengan pergerakan ke arah Barat hingga Barat Laut dengan  kecepatan 9 knots (15 km/jam).

Choi Wan kini bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Namun Guswanto menyebut diperkirakan dalam periode 24 jam kedepan, intensitas Siklon Tropis Choi-Wan akan mengalami peningkatan intensitas.

Baca Juga:  Cegah Bencana di Sitaro, 24 Desa Dijadikan Destana

Dampak tidak langsung ke wilayah Indonesia bisa berupa hujan dengan intensitas Sedang hingga Lebat di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Maluku.

Kemudian Gelombang laut dengan ketinggian 2.5 – 4 meter di Laut Maluku bagian utara, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat. Gelombang laut dengan ketinggian 4 – 6 meter di Samudra Pasifik utara Papua Barat. Serta angin kencang di wilayah Maluku Utara dan Sulawesi Utara

Sementara untuk 2 (dua) hari kedepan, berdasarkan Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak (Impact Based Forecast) banjir/ banjir bandang dengan kategori waspada berpotensi terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, dan Papua.(jawapos/tan)

MANADOPOST.ID— Wilayah Sulawesi Utara (Sulut) terkena dampak tidak langsung Siklon Tropis Choi-Wan. Karena itu, warga bumi Nyiur Melambai, khususnya Nusa Utara, wajib waspada.

Prakiraan BMKG Sulut pada Rabu ini (1/6), Siklon Tropis Choi-Wan memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Sulut dalam 24 jam ke depan.

Yakni hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah Kepulauan Talaud, Sangihe, dan Sitaro.

Juga gelombang laut dengan ketinggian 1,25-2,5 meter di perairan Kepulauan Sangihe, Talaud, dan Laut Maluku.

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengimbau agar masyarakat Indonesia waspadai bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung. “Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” kata Guswanto kemarin (31/5).

Selain itu potensi terjadinya angin puting beliung seperti yang terjadi di Temanggung beberapa waktu lalu kata Guswato juga meningkat selama masa pancaroba.

Baca Juga:  Ketua P/KB Sinode GMIM: Panitia Lokal HUT Ke-60 P/KB Sinode GMIM Jamin Kelancaran Kegiatan

Beberapa faktor lainnya adalah kemuculan siklon tropis Choi-Wan yang di Samudera Pasifik utara Papua dan Maluku. Choi Wan tumbuh dari bibit depresi tropis dengan kode 04W yang terdeteksi sejak 30 Mei 2021 pukul 07.00 WIB.

Analisis terbaru tanggal 31 Mei 2021 jam 07.00 WIB menunjukkan bahwa  bibit tersebut telah berkembang menjadi Siklon Tropis dengan nama Choi-Wan tepatnya di sekitar Samudra Pasifik sebelah utara Papua Barat (8.3LU, 131.3BT  atau sekitar 850 km sebelah timur laut Tahuna).

Siklon Tropis Choi-Wan saat ini memiliki kecepatan angin maksimum di sekitar sistem Siklon mencapai 35 knots (65 km/jam). Tekanan udara minimumnya mencapai 1000 hektorpaskal dengan pergerakan ke arah Barat hingga Barat Laut dengan  kecepatan 9 knots (15 km/jam).

Choi Wan kini bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Namun Guswanto menyebut diperkirakan dalam periode 24 jam kedepan, intensitas Siklon Tropis Choi-Wan akan mengalami peningkatan intensitas.

Baca Juga:  ELON MUSK TURUN TANGAN! Siap Bantu Ukraina, Ini yang Akan Dia Lakukan

Dampak tidak langsung ke wilayah Indonesia bisa berupa hujan dengan intensitas Sedang hingga Lebat di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Maluku.

Kemudian Gelombang laut dengan ketinggian 2.5 – 4 meter di Laut Maluku bagian utara, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat. Gelombang laut dengan ketinggian 4 – 6 meter di Samudra Pasifik utara Papua Barat. Serta angin kencang di wilayah Maluku Utara dan Sulawesi Utara

Sementara untuk 2 (dua) hari kedepan, berdasarkan Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak (Impact Based Forecast) banjir/ banjir bandang dengan kategori waspada berpotensi terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, dan Papua.(jawapos/tan)

Most Read

Artikel Terbaru