MANADOPOST.ID-Polda Sulut menindaklanjuti informasi beroperasinya lokasi diduga tambang emas ilegal di daerah Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), tepatnya di wilayah Pasolo.
“Terima kasih infonya saya suruh (anggota) cek ke lapangan,” singkat Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Sulut Kombes Pol Stefanus Michael Tamuntuan saat dikonfirmasi Manado Post, Rabu (2/3/2023).
Sebelumnya, Pertambahan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), sepertinya mulai beroperasi lagi.
Padahal belum lama ini sudah dilakukan operasi penertiban pasca kejadian sadis tewasnya seorang WNA China di salah satu lokasi di wilayah Ratatotok.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
Informasi didapat, salah satu lokasi sudah mulai beraktivitas lagi.
“Ini PETI di wilayah Pasolo, sudah mulai beraktivitas lagi. Ada 4 alat yang terlihat. Tapi yang bekerja cuma 3, satunya sepertinya rusak,” sebut sumber, sembari menunjukan video alat berat yang lagi beroperasi.
Menurutnya, video tersebut baru diambil Rabu (2/3/2023). Katanya, pengelolah PETI di lokasi ini warga dari luar Sulut.
“Baru-baru kami liat ada satu alat lagi yang mulai dinaikkan ke lokasi,” pungkasnya.(gnr)
MANADOPOST.ID-Polda Sulut menindaklanjuti informasi beroperasinya lokasi diduga tambang emas ilegal di daerah Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), tepatnya di wilayah Pasolo.
“Terima kasih infonya saya suruh (anggota) cek ke lapangan,” singkat Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Sulut Kombes Pol Stefanus Michael Tamuntuan saat dikonfirmasi Manado Post, Rabu (2/3/2023).
Sebelumnya, Pertambahan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), sepertinya mulai beroperasi lagi.
Padahal belum lama ini sudah dilakukan operasi penertiban pasca kejadian sadis tewasnya seorang WNA China di salah satu lokasi di wilayah Ratatotok.
Informasi didapat, salah satu lokasi sudah mulai beraktivitas lagi.
“Ini PETI di wilayah Pasolo, sudah mulai beraktivitas lagi. Ada 4 alat yang terlihat. Tapi yang bekerja cuma 3, satunya sepertinya rusak,” sebut sumber, sembari menunjukan video alat berat yang lagi beroperasi.
Menurutnya, video tersebut baru diambil Rabu (2/3/2023). Katanya, pengelolah PETI di lokasi ini warga dari luar Sulut.
“Baru-baru kami liat ada satu alat lagi yang mulai dinaikkan ke lokasi,” pungkasnya.(gnr)
