MANADOPOST.ID – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman meminta massa reuni 212 segera pulang karena tidak memiliki izin untuk melakukan kegiatan di kawasan Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan itu, Dudung juga mengklaim merekrut santri yang berakhlak baik menjadi prajurit TNI agar tidak menakuti rakyat.
“Saya akan merekrut prajurit baik, khusus para santri dari pesantren-pesantren termasuk dari lintas agama, khususnya dari muslim. Ada khusus lagi tafsir Alquran. Saya merekrut ini, karena saya yakin kalau dari pesantren, yang sudah dididik agama sudah pasti terjaga masalah akhlak,” kata Dudung di Pos Taman Pandang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (2/12).
Dalam pedoman wajib TNI, Dudung mengklaim prajurit harus bersikap ramah dan sopan santun terhadap rakyat. Selain itu, prajurit TNI juga harus menjunjung tinggi kehormatan wanita, kehormatan diri di muka umum dan menjadi contoh dengan sikap kebijaksanaannya.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
“Tidak sekali-kali merugikan rakyat, menakuti dan menyakiti hati rakyat. Ini bisa dilakukan kalau akhlak itu bagus, kalau keperibadiannya itu bagus,” katanya.
Selain berakhlak baik, Dudung juga mengklaim merekrut santri sebagai prajurit TNI agar saat di lapangan bisa menghadapi situasi apapun dengan komunikasi yang tertata. Ia berharap dengan begitu rakyat bisa sayang kepada TNI khususnya TNI AD.
MANADOPOST.ID – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman meminta massa reuni 212 segera pulang karena tidak memiliki izin untuk melakukan kegiatan di kawasan Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan itu, Dudung juga mengklaim merekrut santri yang berakhlak baik menjadi prajurit TNI agar tidak menakuti rakyat.
“Saya akan merekrut prajurit baik, khusus para santri dari pesantren-pesantren termasuk dari lintas agama, khususnya dari muslim. Ada khusus lagi tafsir Alquran. Saya merekrut ini, karena saya yakin kalau dari pesantren, yang sudah dididik agama sudah pasti terjaga masalah akhlak,” kata Dudung di Pos Taman Pandang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (2/12).
Dalam pedoman wajib TNI, Dudung mengklaim prajurit harus bersikap ramah dan sopan santun terhadap rakyat. Selain itu, prajurit TNI juga harus menjunjung tinggi kehormatan wanita, kehormatan diri di muka umum dan menjadi contoh dengan sikap kebijaksanaannya.
“Tidak sekali-kali merugikan rakyat, menakuti dan menyakiti hati rakyat. Ini bisa dilakukan kalau akhlak itu bagus, kalau keperibadiannya itu bagus,” katanya.
Selain berakhlak baik, Dudung juga mengklaim merekrut santri sebagai prajurit TNI agar saat di lapangan bisa menghadapi situasi apapun dengan komunikasi yang tertata. Ia berharap dengan begitu rakyat bisa sayang kepada TNI khususnya TNI AD.