24.9 C
Manado
Sunday, 28 May 2023

Polisi Buru ‘Otak’ Kasus Sate Maut di Bantul

MANADOPOST.ID – Pihak kepolisian, saat ini terus melakukan pendalaman kasus ‘Sate Maut’ yang terjadi di Bantul, Jogja yang menewaskan seorang bocah berusia 10 tahun

Pasalnya Nani Aprilliani (25) diduga bukan merupakan pelaku tunggal kasus ‘Sate Maut’ tersebut

Nani, pelaku pengirim Sate Maut di Bantul (Pojok Satu)

Sebab dalam pemeriksaan, polisi berhasil menemukan keterlibatan pria berinisial R yang merupakan teman tersangka.

R diduga menjadi ‘Otak’ dari kasus ‘Sate Maut’ yang menggemparkan tersebut, sebab ia merupakan orang yang menyarankan Nani untuk membumbui sate dengan sianida.

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
Nani Apriliani Nurjaman ditangkap polisi. (Istimewa)

Dilansir dari pojoksatu, Kasatreskrim Polres Bantul, AKP Ngadi mengatakan, dari hasil pemeriksaan NA mengaku apa yang dilakukan itu sebenarnya hanya untuk memberikan pelajaran kepada Tomy karena dicampakkan

Kemudian, lanjut dia, Nani meminta saran R, teman prianya yang sebenarnya menaruh hati padanya.

Baca Juga:  Kapolda Turun Langsung Pantau Ketersediaan Minyak Goreng di Pasar Karombasan dan Freshmart Bahu

“R kemudian menyarankan agar diberi pelajaran dengan racun. Katanya efeknya mulas dan mencret saja,” kata AKP Ngadi di Mapolres Bantul, Senin (3/5)

Nani Apriliani Nurjaman alias Tika, pengirim sate beracun diamankan di Potorono Banguntapan Bantul, Jumat (30/4). Motifnya adalah sakit hati terhadap target penerima takjil yang asli. (DWI AGUS/RADAR JOGJA)

Dia menjelaskan, R diketahui mencintai NA. Namun, cinta itu bertepuk sebelah tangan karena NA lebih memilih mencintai Tomy. Meski demikian, R dan NA tetap berteman baik dan setiap ada masalah antara Na dan Tomy, R selalu menajdi tempat curhat NA.

“Atas saran R kemudian Na membeli kalium sianida padat di toko online.kemudian bubuknya ditaburkan di bumbu sate,” katanya.

Namun paket takjil sate maut tidak diterima Tomy dan istrinya. Sate itu justru dibawa pulang Bandiman karena ditolak istri Tomy yang beralamatkan di Villa Bukit Asri, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.

Baca Juga:  Terungkap! Nani Pengirim Sate Maut, Ternyata Istri Siri Calon Korban

Paket makanan tersebut kemudian dibawa pulang Bandiman dan disantap bersama keluarganya untuk berbuka puasa.

Namun baru beberapa potong disantap anak dan istrinya muntah-muntah hingga tidak sadarkan diri.

Mereka kemudian dibawa ke rumah sakit. Nahas, Naba meninggal dunia dalam perawatan. Sedangkan ibunya selamat. (dhe/pojoksatu)

MANADOPOST.ID – Pihak kepolisian, saat ini terus melakukan pendalaman kasus ‘Sate Maut’ yang terjadi di Bantul, Jogja yang menewaskan seorang bocah berusia 10 tahun

Pasalnya Nani Aprilliani (25) diduga bukan merupakan pelaku tunggal kasus ‘Sate Maut’ tersebut

Nani, pelaku pengirim Sate Maut di Bantul (Pojok Satu)

Sebab dalam pemeriksaan, polisi berhasil menemukan keterlibatan pria berinisial R yang merupakan teman tersangka.

R diduga menjadi ‘Otak’ dari kasus ‘Sate Maut’ yang menggemparkan tersebut, sebab ia merupakan orang yang menyarankan Nani untuk membumbui sate dengan sianida.

Nani Apriliani Nurjaman ditangkap polisi. (Istimewa)

Dilansir dari pojoksatu, Kasatreskrim Polres Bantul, AKP Ngadi mengatakan, dari hasil pemeriksaan NA mengaku apa yang dilakukan itu sebenarnya hanya untuk memberikan pelajaran kepada Tomy karena dicampakkan

Kemudian, lanjut dia, Nani meminta saran R, teman prianya yang sebenarnya menaruh hati padanya.

Baca Juga:  Kapolda Turun Langsung Pantau Ketersediaan Minyak Goreng di Pasar Karombasan dan Freshmart Bahu

“R kemudian menyarankan agar diberi pelajaran dengan racun. Katanya efeknya mulas dan mencret saja,” kata AKP Ngadi di Mapolres Bantul, Senin (3/5)

Nani Apriliani Nurjaman alias Tika, pengirim sate beracun diamankan di Potorono Banguntapan Bantul, Jumat (30/4). Motifnya adalah sakit hati terhadap target penerima takjil yang asli. (DWI AGUS/RADAR JOGJA)

Dia menjelaskan, R diketahui mencintai NA. Namun, cinta itu bertepuk sebelah tangan karena NA lebih memilih mencintai Tomy. Meski demikian, R dan NA tetap berteman baik dan setiap ada masalah antara Na dan Tomy, R selalu menajdi tempat curhat NA.

“Atas saran R kemudian Na membeli kalium sianida padat di toko online.kemudian bubuknya ditaburkan di bumbu sate,” katanya.

Namun paket takjil sate maut tidak diterima Tomy dan istrinya. Sate itu justru dibawa pulang Bandiman karena ditolak istri Tomy yang beralamatkan di Villa Bukit Asri, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.

Baca Juga:  Pelaku Takjil Maut Ditangkap Polisi, Keluarga Korban Minta Dihukum Seumur Hidup

Paket makanan tersebut kemudian dibawa pulang Bandiman dan disantap bersama keluarganya untuk berbuka puasa.

Namun baru beberapa potong disantap anak dan istrinya muntah-muntah hingga tidak sadarkan diri.

Mereka kemudian dibawa ke rumah sakit. Nahas, Naba meninggal dunia dalam perawatan. Sedangkan ibunya selamat. (dhe/pojoksatu)

Most Read

Artikel Terbaru