24.4 C
Manado
Saturday, 1 April 2023

Cerita Mongol Soal Gereja Setan di Manado: Target Rekrut Anak Muda, Sisa Anggota Tunggu Momen untuk Muncul Kembali

MANADOPOST.ID— Komedian Rony Imannuel atau yang lebih dikenal dengan nama Mongol, saat ini tengah menjadi sorotan. Ini setelah dia membongkar masa lalunya yang kelam, yakni pernah menjadi salah satu leader atau pemimpin gereja setan.

Jumat pekan lalu (2/7) Manado Post (MP) mewawancarai Mongol, bagaimana dia bisa bergabung dan akhirnya keluar di komunitas tersebut.

MP: Kapan pertama kali bergabung dengan gereja setan?
Mongol: Masih muda. SMA kelas 1. Sekitar umur 15 tahun. Di Manado waktu itu bertemu bule (warga negara asing, red). Diajak gabung kegiatannya. Saya langsung mengiyakan. Kemudian hari berikutnya diajak ke suatu tempat. Karena waktu itu iman saya kurang kuat, ya ikut saja. Namanya church of satan.

MP: Saat itu member gereja setan banyak di Manado?
Mongol: Kalau member di Manado sedikit. Yang banyak simpatisan. Nah simpatisan ini anak-anak muda Manado yang diajak bergabung. Pencarian jiwa istilahnya. Setelah Satanic melakukan kegiatan tersebut, beberapa yayasan dan komunitas gereja di Manado melakukan yang namanya `pukat` yakni pencarian jiwa juga.

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

MP: Kenapa yang diajak bergabung anak-anak muda?
Mongol: Mereka sasaran empuk. Anak-anak muda yang kuliah di seputaran daerah Sulut. Kenapa harus anak muda? Kalau kita baca secara hirarki di Alkitab, baik di Kitab Hosea maupun Kisah Para Rasul, bahwa di akhir zaman, Tuhan akan membangkitkan teruna-teruna muda. Nah teruna-teruna muda yang akan bangkit ini, itu yang dihantam penyesatan agar tidak bangkit. Anak muda juga, masih labil, gampang dipengaruhi. Di Satanic anak muda diberi ruang lingkup untuk berkarya lebih besar. Sementara kita tahu di Manado, anak muda kadang jika ingin ikut ambil bagian terlalu dalam dalam pelayanan, dibatasi oleh orang-orang yang lebih tua.

Baca Juga:  Lion Air Buka Rute Manado-Timika-Manado, Harga Mulai 500 Ribuan

MP: Proses perekrutannya bagaimana?Mongol: Proses perekrutan menggunakan sistem yang dilakukan Yesus saat menemukan 12 muridnya. Mayoritas diajak makan. Tim Satanic traktir makan di tempat makan mahal. Biasanya setelah itu, mereka tidak menolak untuk diajak bergabung. Nah setelah bergabung, merasa enjoy dan nyaman dengan ritual di gereja Setan, mereka sudah pasti tidak akan keluar.

MP: Apa yang membuat anak-anak muda tersebut nyaman bergabung dengan gereja setan?
Mongol: `Ibadahnya` asik. Tidak ada persembahan, tidak ada khotbah, ada live band, ada musik penyembahan yang `enak sekali`. Jiwa baru  yang baru muncul, biasanya diajak ke depan, disuruh keluarkan darah dari jari misalnya. Darah tersebut diteteskan ke wadah, dicampur air, dibacakan `doa` oleh leader, kemudian diminum bersamah. Itu namanya ikatan perjanjian darah. Kalau sudah sampai tahap itu, biasanya sudah susah kalau mau keluar dari Gereja Setan itu.

MP: Apa Mongol juga melakukan ikatan perjanjian darah?
Mongol: Sudah lebih dari itu malahan. Leader itu sudah ditahbiskan. Tapi kasih karunia Tuhan berlaku dalam hidup saya, sehingga bisa keluar dari situ. Saya di Manado saat Covid, sempat cari-cari tahu apakah masih ada (anggota gereja setan) di sana. Sejujurnya masih ada. Di mana mereka? Underground. Menunggu momen untuk muncul kembali.

Baca Juga:  GSVL-Mor Bantu Ratusan Pala di Manado

MP: Bagaimana mengenali anggota gereja setan? Ada ciri-ciri khusus?Mongol: Paling mudah dikenali dari aksesoris. Kalau sudah member pasti akan dapat kalung baphomet, cincin pentagram.

MP: Katanya ada ritual seks dalam gereja setan. Bisa diceritakan?
Mongol: Dalam dunia satanic, ritual-ritual tidak ada tahapan. Pujian penyembahan, perjamuan kudus ada darah, pembacaan firman ada satanic bible tapi tidak ada khutbah hanya belajar topik tertentu, terakhir ritual santap kasih bersama (ritual seks). Ritual santap kasih Bersama, para leader diberi jatah, yang lainnya bebas melakukan dengan siapa saja.

MP: Tempat ritual gereja setan ada lokasi khusus atau berpindah-pindah?Mongol: Ritual satanic selama saya ikut dulu di Manado, dilakukan di ballroom hotel. Bukan di rumah-rumah yang dulu heboh, katanya di Malalayang, arah ke Winangun, dan Kairagi. Itu tidak benar.

MP: Berarti ada yang mendanai gereja setan ini?

Mongol: Satanic pada jaman itu, kalau bawa satu simpasitan dapat Rp 500.000. Kalau sampai jadi member, dapat gaji itu.

MP: Pesan untuk anak muda Sulut agar tidak terpapar gereja setan dan sejenisnya?
Mongol: Buat generasi muda Sulawesi Utara, kalau tidak mau terpapar, jagalah pergaulan anda. Jangan gampang ajakan ibadah dari orang yang tidak dikenal. Kedua, aktiflah dalam ibadah dan kegiatan-kegiatan gereja. Yang paling penting, dengar apa perkataan orang tua.(*)

MANADOPOST.ID— Komedian Rony Imannuel atau yang lebih dikenal dengan nama Mongol, saat ini tengah menjadi sorotan. Ini setelah dia membongkar masa lalunya yang kelam, yakni pernah menjadi salah satu leader atau pemimpin gereja setan.

Jumat pekan lalu (2/7) Manado Post (MP) mewawancarai Mongol, bagaimana dia bisa bergabung dan akhirnya keluar di komunitas tersebut.

MP: Kapan pertama kali bergabung dengan gereja setan?
Mongol: Masih muda. SMA kelas 1. Sekitar umur 15 tahun. Di Manado waktu itu bertemu bule (warga negara asing, red). Diajak gabung kegiatannya. Saya langsung mengiyakan. Kemudian hari berikutnya diajak ke suatu tempat. Karena waktu itu iman saya kurang kuat, ya ikut saja. Namanya church of satan.

MP: Saat itu member gereja setan banyak di Manado?
Mongol: Kalau member di Manado sedikit. Yang banyak simpatisan. Nah simpatisan ini anak-anak muda Manado yang diajak bergabung. Pencarian jiwa istilahnya. Setelah Satanic melakukan kegiatan tersebut, beberapa yayasan dan komunitas gereja di Manado melakukan yang namanya `pukat` yakni pencarian jiwa juga.

MP: Kenapa yang diajak bergabung anak-anak muda?
Mongol: Mereka sasaran empuk. Anak-anak muda yang kuliah di seputaran daerah Sulut. Kenapa harus anak muda? Kalau kita baca secara hirarki di Alkitab, baik di Kitab Hosea maupun Kisah Para Rasul, bahwa di akhir zaman, Tuhan akan membangkitkan teruna-teruna muda. Nah teruna-teruna muda yang akan bangkit ini, itu yang dihantam penyesatan agar tidak bangkit. Anak muda juga, masih labil, gampang dipengaruhi. Di Satanic anak muda diberi ruang lingkup untuk berkarya lebih besar. Sementara kita tahu di Manado, anak muda kadang jika ingin ikut ambil bagian terlalu dalam dalam pelayanan, dibatasi oleh orang-orang yang lebih tua.

Baca Juga:  Elektabilitas Andi Amran Tertinggi Dibandingkan Tokoh Timur Lainnya

MP: Proses perekrutannya bagaimana?Mongol: Proses perekrutan menggunakan sistem yang dilakukan Yesus saat menemukan 12 muridnya. Mayoritas diajak makan. Tim Satanic traktir makan di tempat makan mahal. Biasanya setelah itu, mereka tidak menolak untuk diajak bergabung. Nah setelah bergabung, merasa enjoy dan nyaman dengan ritual di gereja Setan, mereka sudah pasti tidak akan keluar.

MP: Apa yang membuat anak-anak muda tersebut nyaman bergabung dengan gereja setan?
Mongol: `Ibadahnya` asik. Tidak ada persembahan, tidak ada khotbah, ada live band, ada musik penyembahan yang `enak sekali`. Jiwa baru  yang baru muncul, biasanya diajak ke depan, disuruh keluarkan darah dari jari misalnya. Darah tersebut diteteskan ke wadah, dicampur air, dibacakan `doa` oleh leader, kemudian diminum bersamah. Itu namanya ikatan perjanjian darah. Kalau sudah sampai tahap itu, biasanya sudah susah kalau mau keluar dari Gereja Setan itu.

MP: Apa Mongol juga melakukan ikatan perjanjian darah?
Mongol: Sudah lebih dari itu malahan. Leader itu sudah ditahbiskan. Tapi kasih karunia Tuhan berlaku dalam hidup saya, sehingga bisa keluar dari situ. Saya di Manado saat Covid, sempat cari-cari tahu apakah masih ada (anggota gereja setan) di sana. Sejujurnya masih ada. Di mana mereka? Underground. Menunggu momen untuk muncul kembali.

Baca Juga:  Sampah Medis Rumah Tangga Banyak di TPA Manado, Sangat Berbahaya

MP: Bagaimana mengenali anggota gereja setan? Ada ciri-ciri khusus?Mongol: Paling mudah dikenali dari aksesoris. Kalau sudah member pasti akan dapat kalung baphomet, cincin pentagram.

MP: Katanya ada ritual seks dalam gereja setan. Bisa diceritakan?
Mongol: Dalam dunia satanic, ritual-ritual tidak ada tahapan. Pujian penyembahan, perjamuan kudus ada darah, pembacaan firman ada satanic bible tapi tidak ada khutbah hanya belajar topik tertentu, terakhir ritual santap kasih bersama (ritual seks). Ritual santap kasih Bersama, para leader diberi jatah, yang lainnya bebas melakukan dengan siapa saja.

MP: Tempat ritual gereja setan ada lokasi khusus atau berpindah-pindah?Mongol: Ritual satanic selama saya ikut dulu di Manado, dilakukan di ballroom hotel. Bukan di rumah-rumah yang dulu heboh, katanya di Malalayang, arah ke Winangun, dan Kairagi. Itu tidak benar.

MP: Berarti ada yang mendanai gereja setan ini?

Mongol: Satanic pada jaman itu, kalau bawa satu simpasitan dapat Rp 500.000. Kalau sampai jadi member, dapat gaji itu.

MP: Pesan untuk anak muda Sulut agar tidak terpapar gereja setan dan sejenisnya?
Mongol: Buat generasi muda Sulawesi Utara, kalau tidak mau terpapar, jagalah pergaulan anda. Jangan gampang ajakan ibadah dari orang yang tidak dikenal. Kedua, aktiflah dalam ibadah dan kegiatan-kegiatan gereja. Yang paling penting, dengar apa perkataan orang tua.(*)

Most Read

Artikel Terbaru