24.4 C
Manado
Monday, 29 May 2023

Raja Salman, Penjaga Dua Kota Suci umat Islam Dihina, Ini Kelompok yang Berani Sebut Teroris

MANADOPOST.ID – Arab Saudi marah besar ke Hizbullah. Ini terjadi pasca partai politik dan kelompok Syiah Lebanon itu, menyebut Raja Salman bin Abdulaziz teroris. Diketahui, Raja Salman adalah penjaga Dua Kota Suci umat Islam yaitu Makkah dan Madinah. Dia sekaligus pemimpin Wangsa Saud saat ini.

Dilansir dari CNBC Indonesia, Duta Besar Arab Saudi di Beirut, Lebanon, tempat kelompok itu berada, menyebut Hizbullah adalah ancaman bagi keamanan Arab. Ia menyerang balik kelompok yang didukung Iran itu dengan sebutan teroris.

“Riyadh (Arab Saudi) berharap partai politik akan memprioritaskan kepentingan tertinggi Lebanon… dan mengakhiri hegemoni teroris Hizbullah atas setiap aspek negara,” kata Duta Besar Waleed Bukhari dalam sebuah pernyataan kepada AFP, dikutip Jumat (7/1/2022).

Baca Juga:  Bawa Lari Sepeda Motor Milik Warga, 2 Pria Ditangkap di Perbatasan Bolmut-Gorontalo

“Aktivitas teroris Hizbullah dan perilaku militer regional mengancam keamanan nasional Arab.”

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengatakan banyak warga Arab Saudi yang memutuskan untuk bergabung dengan kelompok teror ISIS. Mereka melakukan aksi-aksi brutal dan terorisme di wilayah Irak.

Namun pernyataan ini kemudian mengarah ke Raja Salman. Nasrallah juga mengecam kerajaan pimpinan keluarga Al Saud itu karena hubungannya yang dekat dengan Amerika Serikat (AS) untuk memuluskan “kampanye militer” yang dipimpinnya di Yaman, melawan kelompok Houthi.

“Teroris adalah orang yang mengirim ribuan orang Arab Saudi untuk melakukan operasi bunuh diri di Irak dan Suriah. Dan, itu adalah Anda (Raja Salman),” ujarnya dikutip Al Jazeera.

Baca Juga:  ASTAGA! Densus 88 Kembali Amankan 5 Terduga Teroris, Salah Satunya Koordinator Wilayah Jabodetabek

“Kami tidak menyerang Arab Saudi. Mereka terlibat dalam konspirasi yang lebih besar yang menghancurkan kawasan itu.”

Lebanon sedang berjuang untuk menyelesaikan perselisihan diplomatik dengan Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Kuwait. Pasalnya Hizbullah yang cukup berkuasa dalam perpolitikan negara itu seringkali mengkritik langkah koalisi Saudi di Yaman.

Bahkan, pada bulan Oktober, negara-negara Teluk menarik duta besar mereka, dan Arab Saudi melarang semua ekspor Lebanon. Manuver ini diambil setelah sebuah video muncul dari Menteri Informasi George Kordahi yang mengkritik perang koalisi pimpinan Saudi di Yaman. (CNBC)

MANADOPOST.ID – Arab Saudi marah besar ke Hizbullah. Ini terjadi pasca partai politik dan kelompok Syiah Lebanon itu, menyebut Raja Salman bin Abdulaziz teroris. Diketahui, Raja Salman adalah penjaga Dua Kota Suci umat Islam yaitu Makkah dan Madinah. Dia sekaligus pemimpin Wangsa Saud saat ini.

Dilansir dari CNBC Indonesia, Duta Besar Arab Saudi di Beirut, Lebanon, tempat kelompok itu berada, menyebut Hizbullah adalah ancaman bagi keamanan Arab. Ia menyerang balik kelompok yang didukung Iran itu dengan sebutan teroris.

“Riyadh (Arab Saudi) berharap partai politik akan memprioritaskan kepentingan tertinggi Lebanon… dan mengakhiri hegemoni teroris Hizbullah atas setiap aspek negara,” kata Duta Besar Waleed Bukhari dalam sebuah pernyataan kepada AFP, dikutip Jumat (7/1/2022).

Baca Juga:  Soal Viral JAK, DPP Golkar Beri Tanggapan

“Aktivitas teroris Hizbullah dan perilaku militer regional mengancam keamanan nasional Arab.”

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengatakan banyak warga Arab Saudi yang memutuskan untuk bergabung dengan kelompok teror ISIS. Mereka melakukan aksi-aksi brutal dan terorisme di wilayah Irak.

Namun pernyataan ini kemudian mengarah ke Raja Salman. Nasrallah juga mengecam kerajaan pimpinan keluarga Al Saud itu karena hubungannya yang dekat dengan Amerika Serikat (AS) untuk memuluskan “kampanye militer” yang dipimpinnya di Yaman, melawan kelompok Houthi.

“Teroris adalah orang yang mengirim ribuan orang Arab Saudi untuk melakukan operasi bunuh diri di Irak dan Suriah. Dan, itu adalah Anda (Raja Salman),” ujarnya dikutip Al Jazeera.

Baca Juga:  Kantong PNS Dapat Suntikan Dana Lagi Agar tidak Kering, Naik Gaji?

“Kami tidak menyerang Arab Saudi. Mereka terlibat dalam konspirasi yang lebih besar yang menghancurkan kawasan itu.”

Lebanon sedang berjuang untuk menyelesaikan perselisihan diplomatik dengan Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Kuwait. Pasalnya Hizbullah yang cukup berkuasa dalam perpolitikan negara itu seringkali mengkritik langkah koalisi Saudi di Yaman.

Bahkan, pada bulan Oktober, negara-negara Teluk menarik duta besar mereka, dan Arab Saudi melarang semua ekspor Lebanon. Manuver ini diambil setelah sebuah video muncul dari Menteri Informasi George Kordahi yang mengkritik perang koalisi pimpinan Saudi di Yaman. (CNBC)

Most Read

Artikel Terbaru