MANADOPOST.ID—Universitas Klabat (Unklab) dirundung duka. Pucuk pimpinan salah kampus terkemuka di Sulawesi Utara (Sulut) itu, menghembuskan nafas terakhir, Jumat (9/7) malam, sekira pukul 11.00 Wita. Informasi dirangkum, Rektor Marthen Sengkey MBA PhD diduga terpapar Covid-19.
Humas Unklab Frederik Kalangi SE MM mengungkapan, kondisi almarhum sudah menurun sejak beberapa bulan yang lalu karena menderita penyakit kronis. “Tadi malam dalam perawatan di RS Advent Teling Manado, kondisi fisik Pak Rektor memang makin menurun dan saat di-swab antigen, hasilnya positif. Sehingga pemakamannya mengikuti protokol Covid-19,” terangnya saat dikonfirmasi Manado Post, Sabtu (10/7) sore.
Pihaknya bersama keluarga kini menunggu hasil swab PCR almarhum untuk memastikan hal tersebut. Sementara jenazah almarhum telah dikebumikan di Pekuburan Sentosa Maumbi. “Sebelum meninggal Almarhum tinggal di rumah dinas rektor di kompleks kampus,” ungkap dia.
Pihaknya pun belum dapat memberikan pernyataan lebih lanjut karena rektorat masih berkomunikasi intensif dengan keluarga. “Aktivitas rektorat tetap berjalan dan untuk sementara dipimpin Wakil Rektor Bidang Akademik yang memang sudah menjalankan tugas itu sejak Almarhum Pak Rektor mendapat perawatan,” ujarnya.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
Dia pun memohon doa dari seluruh kerabat serta seluruh civitas akademika Unklab. “Kami atas nama rektorat dan keluarga memohon maaf apabila semasa hidup Almarhum pernah membuat kesalahan baik sengaja maupun tidak sengaja. Dan terima kasih untuk semua ungkapan duka yang telah disampaikan,” tukasnya. (jen)
MANADOPOST.ID—Universitas Klabat (Unklab) dirundung duka. Pucuk pimpinan salah kampus terkemuka di Sulawesi Utara (Sulut) itu, menghembuskan nafas terakhir, Jumat (9/7) malam, sekira pukul 11.00 Wita. Informasi dirangkum, Rektor Marthen Sengkey MBA PhD diduga terpapar Covid-19.
Humas Unklab Frederik Kalangi SE MM mengungkapan, kondisi almarhum sudah menurun sejak beberapa bulan yang lalu karena menderita penyakit kronis. “Tadi malam dalam perawatan di RS Advent Teling Manado, kondisi fisik Pak Rektor memang makin menurun dan saat di-swab antigen, hasilnya positif. Sehingga pemakamannya mengikuti protokol Covid-19,” terangnya saat dikonfirmasi Manado Post, Sabtu (10/7) sore.
Pihaknya bersama keluarga kini menunggu hasil swab PCR almarhum untuk memastikan hal tersebut. Sementara jenazah almarhum telah dikebumikan di Pekuburan Sentosa Maumbi. “Sebelum meninggal Almarhum tinggal di rumah dinas rektor di kompleks kampus,” ungkap dia.
Pihaknya pun belum dapat memberikan pernyataan lebih lanjut karena rektorat masih berkomunikasi intensif dengan keluarga. “Aktivitas rektorat tetap berjalan dan untuk sementara dipimpin Wakil Rektor Bidang Akademik yang memang sudah menjalankan tugas itu sejak Almarhum Pak Rektor mendapat perawatan,” ujarnya.
Dia pun memohon doa dari seluruh kerabat serta seluruh civitas akademika Unklab. “Kami atas nama rektorat dan keluarga memohon maaf apabila semasa hidup Almarhum pernah membuat kesalahan baik sengaja maupun tidak sengaja. Dan terima kasih untuk semua ungkapan duka yang telah disampaikan,” tukasnya. (jen)