25.4 C
Manado
Wednesday, 22 March 2023

BERANI BANGET! Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin Sebut Densus 88 Mesin Pembantai Umat Islam 

MANADOPOST.ID – Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin menilai gerakan Densus 88 saat ini memang sengaja menyasar umat islam dan membantainya dengan dalih terlibat jaringan teroris.

Gerakan Densus 88 juga sudah lepas kontrol sehingga gerakannya saat ini terkesan menjadi pembunuh bagi umat islam.

“Saat ini Densus sudah lepas kontrol dan menjadi mesin pembunuh bagi umat islam,” kata Novel saat dihubungi pojoksatu.id, Sabtu (12/3/2022).

Novel mengungkapkan, Densus 88 hanya berani ke para teroris. Sementara teroris OPM di Papua yang selama ini terus membantai anggota TNI.

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Bahkan, kata Novel, baru-baru ini 8 orang sipil menjadi korban penembakan teroris OPM.

Sayangnya, lanjut Novel, Densus 88 tak segahar kala menghadapi teroris OPM dibandingkan cap teroris terhadap umat islam.

“Teroris OPM yang terus-terusan membantai TNI serta sipil yang belum lama ini 8 orang sipil dibantai secara sadis dan biadab namun tidak ada tindakan dari Densus,” tutur Novel.

Baca Juga:  Catat! Ini 10 Daerah di Sulut yang Dapat Vaksin Booster

Diktehaui, Densus 88 Antiteror Polri menembak mati Sunardi di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Rabu, 9 Maret 2022 malam.

Dokter Sunardi diduga terlibat jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI).

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan aparat kepolisan menembak dr Sunardi karena melakukan perlawanan terhadap petugas yang berupaya melakukan penegakan hukum.

Sunardi juga menabrak dua mobil petugas, anggota naik ke bak belakang mobil double cabin Strada milik tersangka.

Saat itu, tersangka tetap menjalankan mobilnya dan melaju dengan kencang serta menggoyangkan setir ke kanan dan ke kiri sehingga menyerempet mobil warga yang melintas.

“Dengan situasi tersebut dan dianggap bisa membahayakan petugas dan masyarakat sekitar, maka petugas menembak tersangka dari belakang dan mengenai punggung atas dan pinggul kanan bawah,” kata Ramadhan, Jumat (12/3/2022).

Baca Juga:  SINGGUNG SIAPA? Fadli Zon Bela Terduga Teroris, Sebut Praktek Kebiadaban tanpa Kemanusiaan

Sementara itu dari kesaksian warga setempat yakni para tetangga membeberkan kondisi kesehatan dr Sunardi sebelum ditembak mati oleh Densus 88 karena diduga terlibat jaringan terorisme.

Para tetangga datang melayat ke rumah duka. Mereka menceritakan bahwa dr Sunardi rajin ke masjid untuk salat berjamaah.

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran UNS itu ke masjid dengan naik mobil, karena kondisi tubuhnya sudah tidak kuat berjalan.

“Dokter Sunardi itu orang baik. Beliau selalu sholat berjamaah bareng yang lain. Beliau kalau datang (ke masjid) itu naik mobil karena kaki beliau kan sakit,” kata Abdullah, tetangga dr Sunardi. (Pojoksatu)

MANADOPOST.ID – Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin menilai gerakan Densus 88 saat ini memang sengaja menyasar umat islam dan membantainya dengan dalih terlibat jaringan teroris.

Gerakan Densus 88 juga sudah lepas kontrol sehingga gerakannya saat ini terkesan menjadi pembunuh bagi umat islam.

“Saat ini Densus sudah lepas kontrol dan menjadi mesin pembunuh bagi umat islam,” kata Novel saat dihubungi pojoksatu.id, Sabtu (12/3/2022).

Novel mengungkapkan, Densus 88 hanya berani ke para teroris. Sementara teroris OPM di Papua yang selama ini terus membantai anggota TNI.

Bahkan, kata Novel, baru-baru ini 8 orang sipil menjadi korban penembakan teroris OPM.

Sayangnya, lanjut Novel, Densus 88 tak segahar kala menghadapi teroris OPM dibandingkan cap teroris terhadap umat islam.

“Teroris OPM yang terus-terusan membantai TNI serta sipil yang belum lama ini 8 orang sipil dibantai secara sadis dan biadab namun tidak ada tindakan dari Densus,” tutur Novel.

Baca Juga:  Natal Berdarah di Manado, Mabuk dan Tikam Sesama Warga Ranotana Weru Manado, SL Diamankan Polisi

Diktehaui, Densus 88 Antiteror Polri menembak mati Sunardi di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Rabu, 9 Maret 2022 malam.

Dokter Sunardi diduga terlibat jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI).

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan aparat kepolisan menembak dr Sunardi karena melakukan perlawanan terhadap petugas yang berupaya melakukan penegakan hukum.

Sunardi juga menabrak dua mobil petugas, anggota naik ke bak belakang mobil double cabin Strada milik tersangka.

Saat itu, tersangka tetap menjalankan mobilnya dan melaju dengan kencang serta menggoyangkan setir ke kanan dan ke kiri sehingga menyerempet mobil warga yang melintas.

“Dengan situasi tersebut dan dianggap bisa membahayakan petugas dan masyarakat sekitar, maka petugas menembak tersangka dari belakang dan mengenai punggung atas dan pinggul kanan bawah,” kata Ramadhan, Jumat (12/3/2022).

Baca Juga:  Catat! Ini 10 Daerah di Sulut yang Dapat Vaksin Booster

Sementara itu dari kesaksian warga setempat yakni para tetangga membeberkan kondisi kesehatan dr Sunardi sebelum ditembak mati oleh Densus 88 karena diduga terlibat jaringan terorisme.

Para tetangga datang melayat ke rumah duka. Mereka menceritakan bahwa dr Sunardi rajin ke masjid untuk salat berjamaah.

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran UNS itu ke masjid dengan naik mobil, karena kondisi tubuhnya sudah tidak kuat berjalan.

“Dokter Sunardi itu orang baik. Beliau selalu sholat berjamaah bareng yang lain. Beliau kalau datang (ke masjid) itu naik mobil karena kaki beliau kan sakit,” kata Abdullah, tetangga dr Sunardi. (Pojoksatu)

Most Read

Artikel Terbaru