MANADOPOST.ID- Sikap Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) merespons aksi kekerasan di dalam negeri mulai dipertanyakan Netizen. Ya, terkait kejadian di luar negeri, pengusiran paksa warga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur di Masjid Al-Aqsa, Jokowi langsung merespons keras. “Indonesia mengutuk tindakan tersebut dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan atas pelanggaran berulang yang dilakukan oleh Israel,” kata Jokowi melalui akun Twitter miliknya @jokowi, Senin (10/5).

Kasus kekerasan yang sama, bahkan lebih keji di dalam negeri, terkait pembantaian empat warga di Kabupaten Poso oleh teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Netizen masih menunggu statemen resmi Jokowi, terkait peristiwa biadab yang dilakukan teroris MIT di wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng).

Netizen Sulut, memprotes apa yang dilakukan Indonesia. dikutip dalam kolom komentar Manado Post dengan judul ‘Presiden RI Jokowi Kutuk Kekerasan di Yerusalem, Kota Suci Agama Kristen, Islam, Yahudi’ para netizen Sulut mempertanyakan sikap pemerintah Indonesia menyikapi masalah Poso. “Yang di Poso dikutuk ngga?, jangan sibuk dengan berita luar negeri,” tulis akun Tedhy Fee di kolom komentar pemberitaan Manado Post. “Negara saja belum bisa menanggani Terorisme yang ada di Poso, mengakibat seorang terbunuh dan dipenggal kepalanya,” tambah akun Lena Lambe.

Senada, Ferdinand Hutahaean sebelumnya mengaku belum pernah mendengar komentar apapun, termasuk mengutuk MIT atas pembunuhan terhadap empat petani di Poso ini dari pihak-pihak yang mengutuk aksi serangan Israel.
Terkait hal ini, Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mengutuk keras aksi kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang membunuh warga di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. KSP memastikan aparat keamanan akan memburu teroris MIT. “Atas kebiadaban kelompok teroris ini, Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mengutuk keras dan memastikan bahwa aparat keamanan akan melakukan pengejaran dan penindakan terhadap kelompok teroris MIT,” kata Deputi V Kepala Staf Kepresidenan Jaleswari Pramodhawardani dalam keterangan tertulis.

Jaleswari mengungkapkan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), tidak ada tempat bagi terorisme di Tanah Air. Pemerintah, katanya, akan menindak tegas semua organisasi teroris di Indonesia. “Sebagaimana disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada awal April lalu bahwa tidak ada sedikitpun tempat bagi terorisme di Tanah Air, pemerintah akan menindak tegas pelaku dan organisasi teroris di Indonesia, baik di Poso, Papua, dan tempat lain di Indonesia,” tuturnya. (gnr/vip)