MANADOPOST.ID – Rapat Pemilihan Komisi Pelayanan Remaja Sinode (KPRS) GMIM di Wale Ne Tou Tondano, Jumat (25/03/2022) diwarnai protes keras dari peserta. Dari sejumlah nama kuat yang diprediksi kuat sebagai Ketua KPRS, hanya dua nama saat ditanya bersedia menjadi Ketua, yaitu Pnt Michaela Paruntu dan Pnt Billy Lombok.
Hal ini pun, berdasar dari salah satu persyaratan Tata Gereja yang mengharuskan calon ketua wajib mengantongi sertifikat Tranining of Traner (ToT). Para pendukung Pnt Joune Ganda yang sudah lama digadang-gadang dipilih sebagai ketua pun meradang.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
Info didapat Manado Post, diketahui Pnt Joune Ganda yang juga Bupati Minahasa Utara (Minut) ini, tak sempat menyelesaikan ToT, maka dari itu dirinya tak bisa dipaksakan maju sebagai Ketua KPRS.
Kemudian dalam pertanyaan yang bersedia menjadi ketua, hanya dua kandidat yang menyatakan siap, yakni Pnt Micahela Paruntu dan Pnt Billy Lombok. Usai dari itu, jalannya rapat langsung ‘kacau’. “Ini pesta Gereja, yang tujuannya untuk kemuliaan nama Tuhan. Namun, kenapa ada taktik-taktik seperti ini, moderator seperti mengarahkan kami memilih hanya bisa Pnt Billy dan Pnt Micha,” sebut salah satu peserta kepada Manado Post. Saat ini, jalannya rapat pemilihan KPRS pun diskors sementara, akibat protes yang dilayangkan para peserta. (ler)
MANADOPOST.ID – Rapat Pemilihan Komisi Pelayanan Remaja Sinode (KPRS) GMIM di Wale Ne Tou Tondano, Jumat (25/03/2022) diwarnai protes keras dari peserta. Dari sejumlah nama kuat yang diprediksi kuat sebagai Ketua KPRS, hanya dua nama saat ditanya bersedia menjadi Ketua, yaitu Pnt Michaela Paruntu dan Pnt Billy Lombok.
Hal ini pun, berdasar dari salah satu persyaratan Tata Gereja yang mengharuskan calon ketua wajib mengantongi sertifikat Tranining of Traner (ToT). Para pendukung Pnt Joune Ganda yang sudah lama digadang-gadang dipilih sebagai ketua pun meradang.
Info didapat Manado Post, diketahui Pnt Joune Ganda yang juga Bupati Minahasa Utara (Minut) ini, tak sempat menyelesaikan ToT, maka dari itu dirinya tak bisa dipaksakan maju sebagai Ketua KPRS.
Kemudian dalam pertanyaan yang bersedia menjadi ketua, hanya dua kandidat yang menyatakan siap, yakni Pnt Micahela Paruntu dan Pnt Billy Lombok. Usai dari itu, jalannya rapat langsung ‘kacau’. “Ini pesta Gereja, yang tujuannya untuk kemuliaan nama Tuhan. Namun, kenapa ada taktik-taktik seperti ini, moderator seperti mengarahkan kami memilih hanya bisa Pnt Billy dan Pnt Micha,” sebut salah satu peserta kepada Manado Post. Saat ini, jalannya rapat pemilihan KPRS pun diskors sementara, akibat protes yang dilayangkan para peserta. (ler)