28.4 C
Manado
Wednesday, 22 March 2023

Satu Mobil dengan Presiden, Gubernur Lobi Percepat Tol Manado-Tondano-Amurang & Mega Proyek Lainnya

MANADOPOST.ID— Sulawesi Utara patut bersyukur memiliki Gubernur Olly Dondokambey (OD). Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat PDI-Perjuangan ini, sangat dekat dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Sehingga apa saja yang diminta, selalu dikabulkan.

Selesai tuntas pembangunan Tol Manado-Bitung, Jumat (25/2) kemarin, Gubernur kembali melobi kepada Presiden agar mempercepat belasan proyek pembangunan lainnya di daerah Nyiur Melambai ini.

Lobi tingkat tinggi itu, dilakukan Gubernur OD saat menemani Presiden Jokowi selama berada di daerah ini. Yaitu dari bandara Sam Ratulangi Manado, menuju Kota Bitung, dan saat kembali lagi ke Bandara Sam Ratulangi. Apalagi Gubernur naik kendaraan bersama dengan Presiden.

‘’Saya sangat berkerinduan menjadikan daerah kita ini, daerah Sulawesi Utara, menjadi daerah yang maju sehingga rakyatnya bisa sejahtera. Ini semua demi rakyat Sulut. Karena itu saya harus terus berjuang melobi ke Bapak Presiden. Syukur Bapak Presiden sudah menyetujui berbagai mega proyek yang kami usulkan lewat Bapenas. Tinggal sekarang saya bermohon kepada Bapak Presiden agar proyek-proyek pembangunan itu dipercepat,’’ kata Gubernur saat dihubungi Manado Post, tadi malam.

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Gubernur mengaku gelisah. Tiap malam tidak bisa tidur nyenyak. Karena masih banyak yang menjadi beban pikiran Gubernur, yaitu menuntaskan berbagai rencana program pembangunan daerah. Kesemuanya itu demi membawa kemajuan bagi Nyiur Melambai ini sebagai pintu gerbang di kawasan Asia-Pasifik.

Pembangunan jalan tol Manado-Bitung senilai Rp5,12 triliun yang sudah tuntas setelah diresmikan Presiden Jokowi, menurut Gubernur, itu belum apa-apa.

‘’Masih ada proyek yang lebih besar lagi, yaitu tol Manado-Tondano-Amurang. Anggarannya dua kali lipat, yakni Rp11 triliun. Saat temani Pak Presiden, saya melobi juga kepada Bapak Presiden agar sudah bisa dimulai rencana pembangunan mega proyek tersebut,’’ ujar Gubernur kepada Manado Post.

Tol Manado-Tondano-Amurang ini sendiri jika tuntas dibangun, akan membawa perubahan besar bagi provinsi ini. Minahasa Raya yang terditi dari Kabupaten Minahasa, Minsel, Minut, Tomohon, Manado, dan Bitung akan terkoneksi lewat jalan tol dan membentuk satu kota metropolitan. Lompatan kemajuan pasti akan terjadi. Yang pada ujungnya, membawa kesejateraan dan kemakmuran bagi masyarakat Sulawesi Utara.

Kota metropolitan ini akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan Timur Indonesia. Sulut akan menjadi lokomotif kemajuan yang akan menarik provinsi provinsi lain di sekitar ikut memperoleh kemajuan. Apalagi dengan telah terbukanya Sulut sebagai pintu gerbang di kawasan Asia Pasifik.

Sulut menjadi pintu keluar untuk ekspor komoditi, hasil bumi, dan kekayaan alam provinsi-provinsi sekitar. Semua ekspor lewat Sulut, karena secara geografis, Sulut yang paling dekat dengan negara-negara maju di kawasan Asia Pasifik.

Baca Juga:  GEGER! Densus 88 Polri Tangkap 24 Orang Pendukung Teroris MIT Poso dan ISIS

Di mana kawasan ini merupakan pusat perekonomian dunia baru, yang menjadikan China sebagai lokomotifnya. Sulawesi Utara dan kawasan Timur Indonesia, akan ikut menikmati kemajuan yang diraih China sebagai raksasa ekonomi dunia.

‘’Karena itu saya juga sudah bermohon kepada Bapak Presiden agar mempercepat semua rencana mega proyek pembangunan di Sulut. Karena jika kawasan Timur Indonesia ini cepat maju, maka otomatis cita-cita Bapak Presiden yaitu Indonesia Maju, akan lebih cepat dicapai,’’ jelas gubernur.

Menurut Gubernur, selain jalan tol Manado-Amurang Rp11 triliun, ada juga proyek proyek lainnya yang diperjuangkan Gubernur kepada Presiden agar dipercepat.

Yakni pertama, proyek Jaringan Komunikasi Palapa Ring Paket Tengah. Proyek ini dikenal dengan istilah keren ‘Tol Langit’ karena menyambung jaringan interkoneksi komunikasi antar daerah. Baik di daratan maupun di kepulauan. Dari kota besar hingga ke pelosok desa, pesisir dan kepulauan.

Proyek Palapa Ring Paket Tengah ini telah diujicoba oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Komunikasi dan Informatika disaksikan Gubernur Olly Dondokambey SE di Sangihe, Kabupaten Kepulauan Sangihe. Proyek ini bernilai Rp1,38 triliun. Uji coba jaringan Palapa Ring Tengah itu mampu membuat semua wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dapat terkoneksi secara online.

Kedua, Proyek Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung. Pembangunan KEK Bitung ini, merupakan wujud cita-cita Sam Ratulangi yang menginginkan Sulut yang berada di bibir Pasifik ikut diperhitungkan dalam kancah perdagangan antara negara-negara di Pasifik, bahkan secara nasional merupakan salah satu area strategis guna mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia yang akan ditunjang dengan pembangunan Bitung sebagai Hubport.

Ini akan menjadi penghubung Tol Laut Indonesia sebagaimana harapan Presiden Joko Widodo. KEK Bitung, sudah diresmikan Presiden Joko Widodo bersama sejumlah KEK di beberapa daerah yakni KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan dan KEK Morotai yang berlangsung di Bandara Internasional Sam Ratulangi belum lama ini.

Ketiga, Proyek Pembangunan Jalan Bandara Sam Ratulangi-Likupang. Pembangunan akses jalan ini terhubung dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Pulisan di Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara, dimana KEK Pariwisata ini sudah siap dibangun. Proyek infrastruktur ini menelan anggaran sebesar Rp 631 miliar yang berasal dari APBN dengan panjang jalan 31,5 kilometer (km).

Keempat, Proyek Pembangunan Bendungan Kuwil. Penyelesaian pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara, terus dikebut oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Baca Juga:  Emas Kedua Sulut di PON Papua Disumbang Prays Karundeng

Nantinya bendungan ini mampu menampung air 23,37 juta meter kubik. Bendungan ini juga menjadi harapan warga untuk mereduksi banjir sebesar 282,18 meter kubik per detik yang sering terjadi di Kota Manado dan sekitarnya. Pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan ini dikerjakan oleh PT WIKA-DMT, KSO, PT Nindya Karya (Persero) Tbk dengan total nilai kontrak sebesar Rp1,41 triliun dengan biaya pengadaan lahan sebesar Rp232 miliar.

Kelima, Proyek Pembangunan Jalan Manado Outer Ring Road (MORR). Salah satu megaproyek yang dihadirkan Presiden Joko Widodo kepada Provinsi Sulut adalah Manado Outer Ring Road III. Pembangunan Ring Road III salah satu upaya dalam rangka mengatasi kemacetan yang terjadi di Kota Manado. Ring Road III ini akan dibangun dari Desa Kalasey-Winangun dengan total jarak 11,5 kilometer.

Ketujuh, Proyek Pembangunan TPA Regional Ilo-Ilo. Mega proyek TPA Regional tersebut akan menampung sampah dari Minahasa, Minut, Kota Manado dan Kota Bitung. Rencananya, pembangunan TPA Regional ini akan menggunakan lahan seluas 30 hektare dan terbagi ke dalam dua tahapan.
Tahap pertama akan dibangun di kawasan eks HGU Ilo-Ilo Wori seluas 20 hektare. Sedangkan untuk tahap kedua akan dibangun di lahan eks HGU yang sama seluas 30 hektare. Untuk membangun TPA yang nilainya ditaksir Rp181 miliar ini, pemda tengah mengkaji kemungkinan pelibatan investor swasta melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha.

Delapan, Proyek Pembangunan Rumah Susun Mahasiswa di Tomohon dan di Manado. Proyek Pembangunan Rumah Susun Mahasiswa UKI Tomohon dan Mahasiswa IAIN di Manado merupakan buah perhatian Presiden Joko Widodo terhadap dunia pendidikan, dimana para mahasiswa terbantu untuk tinggal di rumah sususn dalam menempuh pendidikan selama kuliah di perguruan atau universitas tersebut.

Kesembilan, KSPN Super Prioritas Manado-Likupang antara lain Peningkatan Kualitas Rumah di Koridor dan Homestay (tersebar di Desa Likupang, Marinsow, Pulisan, dan Kinunang), Penyediaan Air Baku, Penataan Pantai Malalayang dan Bunaken serta Pelebaran Jalan Akses Pariwisata Likupang.

Kesepuluh, Bendungan Lolak paket satu Rp830 miliar dan paket dua Rp821 M. Termasuk proyek proyek lainnya yang nilainya di bawah Rp100 miliar.

Banyaknya rencana program pembangunan daerah, membuat Gubernur memohon dukungan doa masyarakat Sulawesi Utara. Agar bisa selesai dalam waktu yang singkat. ‘’Walaupun diperhadapkan dengan Pandemi Covid-19, tapi kami tidak tinggal diam. Pembangunan harus jalan terus,’’ ujar Gubernur yang baru saja dapat penghargaan kampus IPDN sebagai gubernur paling berhasil memajukan daerah di tengah hantaman Pandemi Covid-19. (*)

MANADOPOST.ID— Sulawesi Utara patut bersyukur memiliki Gubernur Olly Dondokambey (OD). Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat PDI-Perjuangan ini, sangat dekat dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Sehingga apa saja yang diminta, selalu dikabulkan.

Selesai tuntas pembangunan Tol Manado-Bitung, Jumat (25/2) kemarin, Gubernur kembali melobi kepada Presiden agar mempercepat belasan proyek pembangunan lainnya di daerah Nyiur Melambai ini.

Lobi tingkat tinggi itu, dilakukan Gubernur OD saat menemani Presiden Jokowi selama berada di daerah ini. Yaitu dari bandara Sam Ratulangi Manado, menuju Kota Bitung, dan saat kembali lagi ke Bandara Sam Ratulangi. Apalagi Gubernur naik kendaraan bersama dengan Presiden.

‘’Saya sangat berkerinduan menjadikan daerah kita ini, daerah Sulawesi Utara, menjadi daerah yang maju sehingga rakyatnya bisa sejahtera. Ini semua demi rakyat Sulut. Karena itu saya harus terus berjuang melobi ke Bapak Presiden. Syukur Bapak Presiden sudah menyetujui berbagai mega proyek yang kami usulkan lewat Bapenas. Tinggal sekarang saya bermohon kepada Bapak Presiden agar proyek-proyek pembangunan itu dipercepat,’’ kata Gubernur saat dihubungi Manado Post, tadi malam.

Gubernur mengaku gelisah. Tiap malam tidak bisa tidur nyenyak. Karena masih banyak yang menjadi beban pikiran Gubernur, yaitu menuntaskan berbagai rencana program pembangunan daerah. Kesemuanya itu demi membawa kemajuan bagi Nyiur Melambai ini sebagai pintu gerbang di kawasan Asia-Pasifik.

Pembangunan jalan tol Manado-Bitung senilai Rp5,12 triliun yang sudah tuntas setelah diresmikan Presiden Jokowi, menurut Gubernur, itu belum apa-apa.

‘’Masih ada proyek yang lebih besar lagi, yaitu tol Manado-Tondano-Amurang. Anggarannya dua kali lipat, yakni Rp11 triliun. Saat temani Pak Presiden, saya melobi juga kepada Bapak Presiden agar sudah bisa dimulai rencana pembangunan mega proyek tersebut,’’ ujar Gubernur kepada Manado Post.

Tol Manado-Tondano-Amurang ini sendiri jika tuntas dibangun, akan membawa perubahan besar bagi provinsi ini. Minahasa Raya yang terditi dari Kabupaten Minahasa, Minsel, Minut, Tomohon, Manado, dan Bitung akan terkoneksi lewat jalan tol dan membentuk satu kota metropolitan. Lompatan kemajuan pasti akan terjadi. Yang pada ujungnya, membawa kesejateraan dan kemakmuran bagi masyarakat Sulawesi Utara.

Kota metropolitan ini akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan Timur Indonesia. Sulut akan menjadi lokomotif kemajuan yang akan menarik provinsi provinsi lain di sekitar ikut memperoleh kemajuan. Apalagi dengan telah terbukanya Sulut sebagai pintu gerbang di kawasan Asia Pasifik.

Sulut menjadi pintu keluar untuk ekspor komoditi, hasil bumi, dan kekayaan alam provinsi-provinsi sekitar. Semua ekspor lewat Sulut, karena secara geografis, Sulut yang paling dekat dengan negara-negara maju di kawasan Asia Pasifik.

Baca Juga:  Disinggung Pengganti Eks Pacar Wijin, Ini Jawaban Mengejutkan Janda Gisel, Sebut Nama Tuhan

Di mana kawasan ini merupakan pusat perekonomian dunia baru, yang menjadikan China sebagai lokomotifnya. Sulawesi Utara dan kawasan Timur Indonesia, akan ikut menikmati kemajuan yang diraih China sebagai raksasa ekonomi dunia.

‘’Karena itu saya juga sudah bermohon kepada Bapak Presiden agar mempercepat semua rencana mega proyek pembangunan di Sulut. Karena jika kawasan Timur Indonesia ini cepat maju, maka otomatis cita-cita Bapak Presiden yaitu Indonesia Maju, akan lebih cepat dicapai,’’ jelas gubernur.

Menurut Gubernur, selain jalan tol Manado-Amurang Rp11 triliun, ada juga proyek proyek lainnya yang diperjuangkan Gubernur kepada Presiden agar dipercepat.

Yakni pertama, proyek Jaringan Komunikasi Palapa Ring Paket Tengah. Proyek ini dikenal dengan istilah keren ‘Tol Langit’ karena menyambung jaringan interkoneksi komunikasi antar daerah. Baik di daratan maupun di kepulauan. Dari kota besar hingga ke pelosok desa, pesisir dan kepulauan.

Proyek Palapa Ring Paket Tengah ini telah diujicoba oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Komunikasi dan Informatika disaksikan Gubernur Olly Dondokambey SE di Sangihe, Kabupaten Kepulauan Sangihe. Proyek ini bernilai Rp1,38 triliun. Uji coba jaringan Palapa Ring Tengah itu mampu membuat semua wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dapat terkoneksi secara online.

Kedua, Proyek Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung. Pembangunan KEK Bitung ini, merupakan wujud cita-cita Sam Ratulangi yang menginginkan Sulut yang berada di bibir Pasifik ikut diperhitungkan dalam kancah perdagangan antara negara-negara di Pasifik, bahkan secara nasional merupakan salah satu area strategis guna mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia yang akan ditunjang dengan pembangunan Bitung sebagai Hubport.

Ini akan menjadi penghubung Tol Laut Indonesia sebagaimana harapan Presiden Joko Widodo. KEK Bitung, sudah diresmikan Presiden Joko Widodo bersama sejumlah KEK di beberapa daerah yakni KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan dan KEK Morotai yang berlangsung di Bandara Internasional Sam Ratulangi belum lama ini.

Ketiga, Proyek Pembangunan Jalan Bandara Sam Ratulangi-Likupang. Pembangunan akses jalan ini terhubung dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Pulisan di Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara, dimana KEK Pariwisata ini sudah siap dibangun. Proyek infrastruktur ini menelan anggaran sebesar Rp 631 miliar yang berasal dari APBN dengan panjang jalan 31,5 kilometer (km).

Keempat, Proyek Pembangunan Bendungan Kuwil. Penyelesaian pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara, terus dikebut oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Baca Juga:  Petani-Nelayan Apresiasi Gerakan OD-SK

Nantinya bendungan ini mampu menampung air 23,37 juta meter kubik. Bendungan ini juga menjadi harapan warga untuk mereduksi banjir sebesar 282,18 meter kubik per detik yang sering terjadi di Kota Manado dan sekitarnya. Pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan ini dikerjakan oleh PT WIKA-DMT, KSO, PT Nindya Karya (Persero) Tbk dengan total nilai kontrak sebesar Rp1,41 triliun dengan biaya pengadaan lahan sebesar Rp232 miliar.

Kelima, Proyek Pembangunan Jalan Manado Outer Ring Road (MORR). Salah satu megaproyek yang dihadirkan Presiden Joko Widodo kepada Provinsi Sulut adalah Manado Outer Ring Road III. Pembangunan Ring Road III salah satu upaya dalam rangka mengatasi kemacetan yang terjadi di Kota Manado. Ring Road III ini akan dibangun dari Desa Kalasey-Winangun dengan total jarak 11,5 kilometer.

Ketujuh, Proyek Pembangunan TPA Regional Ilo-Ilo. Mega proyek TPA Regional tersebut akan menampung sampah dari Minahasa, Minut, Kota Manado dan Kota Bitung. Rencananya, pembangunan TPA Regional ini akan menggunakan lahan seluas 30 hektare dan terbagi ke dalam dua tahapan.
Tahap pertama akan dibangun di kawasan eks HGU Ilo-Ilo Wori seluas 20 hektare. Sedangkan untuk tahap kedua akan dibangun di lahan eks HGU yang sama seluas 30 hektare. Untuk membangun TPA yang nilainya ditaksir Rp181 miliar ini, pemda tengah mengkaji kemungkinan pelibatan investor swasta melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha.

Delapan, Proyek Pembangunan Rumah Susun Mahasiswa di Tomohon dan di Manado. Proyek Pembangunan Rumah Susun Mahasiswa UKI Tomohon dan Mahasiswa IAIN di Manado merupakan buah perhatian Presiden Joko Widodo terhadap dunia pendidikan, dimana para mahasiswa terbantu untuk tinggal di rumah sususn dalam menempuh pendidikan selama kuliah di perguruan atau universitas tersebut.

Kesembilan, KSPN Super Prioritas Manado-Likupang antara lain Peningkatan Kualitas Rumah di Koridor dan Homestay (tersebar di Desa Likupang, Marinsow, Pulisan, dan Kinunang), Penyediaan Air Baku, Penataan Pantai Malalayang dan Bunaken serta Pelebaran Jalan Akses Pariwisata Likupang.

Kesepuluh, Bendungan Lolak paket satu Rp830 miliar dan paket dua Rp821 M. Termasuk proyek proyek lainnya yang nilainya di bawah Rp100 miliar.

Banyaknya rencana program pembangunan daerah, membuat Gubernur memohon dukungan doa masyarakat Sulawesi Utara. Agar bisa selesai dalam waktu yang singkat. ‘’Walaupun diperhadapkan dengan Pandemi Covid-19, tapi kami tidak tinggal diam. Pembangunan harus jalan terus,’’ ujar Gubernur yang baru saja dapat penghargaan kampus IPDN sebagai gubernur paling berhasil memajukan daerah di tengah hantaman Pandemi Covid-19. (*)

Most Read

Artikel Terbaru