26.4 C
Manado
Saturday, 1 April 2023

SOSOK JENDERAL TNI-POLRI ASAL SULUT: Perangi Narkoba dan KKB, Tangkap Ratusan Tersangka, Musnahkan 1,5 Ton Narkotika, Sita 48 Senjata Api, 933 Butir Amunisi

MANADOPOST.ID – Kontribusi Putra Sulawesi Utara (Sulut) memerangi Narkotika dan Obat-obat Terlarang (Narkoba) hingga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Indonesia, sangat signifikan.

(dari kiri) Kepala BNN RI Komjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose, Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan dan Kepala Operasi Satgas Nemangkawi Polri Brigjen Pol Roycke Harry Langie.

Sepak terjang sosok putra Sulut yang berkarier di TNI dan Polri, memiliki prestasi cemerlang. Ada Kepala BNN RI Komjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose, Satgas Nemangkawi Polri Brigjen Pol Roycke Harry Langie hingga Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan.

 

BNN Tangkap 23 Tersangka Kasus Narkoba

Kepala BNN RI Komjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Jelang Hari Anti Narkotika Internasional yang akan diperingati 26 Juni, Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) gencar memberantas peredaran narkotika dan obat-obat terlarang (Narkoba). Terhitung selama lima bulan, Januari-Mei 2021, disita 794,62 kilogram sabu-sabu, 19.675 butir ekstasi, dan 22,33 kg ganja dan sudah dimusnahkan di Jakarta, Selasa (25/05/2021.

Kegiatan itu merupakan pemusnahan kelima yang dilakukan BNN RI pada 2021. Terhitung narkotika disita dan musnahkan sudah 1,5 ton di 2021. “Kami sudah melaksanakan yang kelima dari hasil raid, planning, execution, dan ini adalah salah satu bentuk transparansi dan pertanggungjawaban BNN sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No 35 Tahun 2009, dan perlu saya sampaikan, kegiatan ini kami gelar dalam rangka Pra-Hari Anti-Narkotika Internasional yang akan diperingati pada 26 Juni,” bebet Kepala BNN RI Komjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose saat jumpa pers di Lapangan Parkir Kantor BNN, Jakarta, Selasa (25/05/2021).

Terkait barang bukti yang dimusnahkan, BNN menjelaskan pihaknya memperoleh sabu-sabu, ekstasi, dan ganja itu dari sembilan lokasi. Yaitu di perairan antara Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi; Jalan Kembangan Raya, Jakarta; Jalan Raya Condet, Jakarta; Dusun Sampan, Aceh; Darussalam, Aceh; Aceh Timur, Aceh; perairan dekat Pulau Burung, Riau; Dumai, Riau; dan Jalan Lintas Bagan Siapi-Api, Riau.
Dari penindakan di sembilan lokasi itu, BNN menangkap dan menahan 23 tersangka, yang seluruhnya mengikuti kegiatan pemusnahan barang bukti narkotika secara virtual dari ruang tahanan. Dari 23 tersangka, itu, satu di antaranya adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireun berinisial US. Jaringan itu juga turut menangkap pengendali peredaran narkoba yang beroperasi dalam lembaga permasyarakatan di Aceh, SS.

 

Baca Juga:  Mencekam, Satu Prajurit TNI Gugur saat Kontak Senjata dengan KKB Papua

Satgas Nemangkawi TNI-Polri Tangkap 105 KKB Papua

Kepala Operasi Satgas Nemangkawi Polri Brigjen Pol Roycke Harry Langie.

Satgas Nemangkawi merupakan operasi gabungan personel TNI-Polri untuk memberangus Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Satgas Nemangkawi Polri dipimpin Putra Sulawesi Utara (Sulut) Brigjen Pol Roycke Harry Langie sejak 2020.

Pria kelahiran Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, 24 November 1970 ini, sukses menorehkan prestasi untuk keamanan dan kenyamanan warga Papua dari ancaman KKB, berkat sinergitas TNI-Polri. Terhitung, sekira 105 orang KKB sudah ditangkap bersama kelompok pendukungnya. Sebanyak 48 pucuk senjata api, 933 butir amunisi, sudah tersita di 2020 dan menembak mati Hengky Wamang 16 Agustus 2020, yang adalah kelompok Kalikopi. Juga, menembak mati Danton Kelompok Kalikopi, Feri Ilas, di 28 Februari 2021, ajudan Leswin Waker serta dua personil KKB tewas di Mayuberi.

Baca Juga:  LSI Terbukti Lembaga Survei Kredibel

Terbesar, penangkapan Victor Yaimo yang adalah salah satu Daftar Pencarian Orang (DPO), aktor kerusuhan di Jayapura 2019 dan 9 Mei 2021 di Abepura. Eks Wakapolda Bali ini pun menegaskan rasa cinta dan tanggungjawab untuk menjaga Papua “Karena Papua adalah Indonesia Sa Papua Sa Indonesia,” tegas Langie, Kamis (20/5/2021).

 

Bongkar Kedok Bos KKB Papua

Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan.

Senaff Soll, pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang diduga menjadi dalang penganiayaan yang menewaskan dua anggota Yonif Linux 432/Kostrad di Dekai serta pembunuhan staf KPU Yahukimo, ternyata bukan nama asli.

Dibeber Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan, nama asli Senaff Soll adalah Ananias Yaluka. “Nama aslinya adalah Ananias Yaluka. Saat mendaftar sebagai anggota TNI, yang bersangkutan menggunakan identitas palsu, yakni Senaff Sol,” kata jenderal bintang satu asal Sulawesi Utara (Sulut) ini, seperti dilansir dari JawaPos.com, Senin (24/5).

Pangemanan mengaku terungkapnya identitas Senaff Soll itu setelah anggota melakukan penelusuran. Saat penganiayaan terhadap kedua prajurit TNI, yang bersangkutan dilaporkan berada di TKP. Senaff atau Ananias sudah dipecat dari TNI sejak 2019 sesuai putusan Mahkamah Militer III Jayapura yang menyidang secara in absensia atau tanpa kehadiran terdakwa. Dia terkait jual beli amunisi dan senjata api di Kabupaten Mimika. Sebelum dipecat dan melakukan berbagai tindak kriminal Senaf Soll sempat bertugas di Yonif 754/ENK dengan pangkat Prada (jawapos/berbagai sumber)

MANADOPOST.ID – Kontribusi Putra Sulawesi Utara (Sulut) memerangi Narkotika dan Obat-obat Terlarang (Narkoba) hingga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Indonesia, sangat signifikan.

(dari kiri) Kepala BNN RI Komjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose, Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan dan Kepala Operasi Satgas Nemangkawi Polri Brigjen Pol Roycke Harry Langie.

Sepak terjang sosok putra Sulut yang berkarier di TNI dan Polri, memiliki prestasi cemerlang. Ada Kepala BNN RI Komjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose, Satgas Nemangkawi Polri Brigjen Pol Roycke Harry Langie hingga Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan.

 

BNN Tangkap 23 Tersangka Kasus Narkoba

Kepala BNN RI Komjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose.

Jelang Hari Anti Narkotika Internasional yang akan diperingati 26 Juni, Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) gencar memberantas peredaran narkotika dan obat-obat terlarang (Narkoba). Terhitung selama lima bulan, Januari-Mei 2021, disita 794,62 kilogram sabu-sabu, 19.675 butir ekstasi, dan 22,33 kg ganja dan sudah dimusnahkan di Jakarta, Selasa (25/05/2021.

Kegiatan itu merupakan pemusnahan kelima yang dilakukan BNN RI pada 2021. Terhitung narkotika disita dan musnahkan sudah 1,5 ton di 2021. “Kami sudah melaksanakan yang kelima dari hasil raid, planning, execution, dan ini adalah salah satu bentuk transparansi dan pertanggungjawaban BNN sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No 35 Tahun 2009, dan perlu saya sampaikan, kegiatan ini kami gelar dalam rangka Pra-Hari Anti-Narkotika Internasional yang akan diperingati pada 26 Juni,” bebet Kepala BNN RI Komjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose saat jumpa pers di Lapangan Parkir Kantor BNN, Jakarta, Selasa (25/05/2021).

Terkait barang bukti yang dimusnahkan, BNN menjelaskan pihaknya memperoleh sabu-sabu, ekstasi, dan ganja itu dari sembilan lokasi. Yaitu di perairan antara Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi; Jalan Kembangan Raya, Jakarta; Jalan Raya Condet, Jakarta; Dusun Sampan, Aceh; Darussalam, Aceh; Aceh Timur, Aceh; perairan dekat Pulau Burung, Riau; Dumai, Riau; dan Jalan Lintas Bagan Siapi-Api, Riau.
Dari penindakan di sembilan lokasi itu, BNN menangkap dan menahan 23 tersangka, yang seluruhnya mengikuti kegiatan pemusnahan barang bukti narkotika secara virtual dari ruang tahanan. Dari 23 tersangka, itu, satu di antaranya adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireun berinisial US. Jaringan itu juga turut menangkap pengendali peredaran narkoba yang beroperasi dalam lembaga permasyarakatan di Aceh, SS.

 

Baca Juga:  3 KKB Tewas, Ketua KNPB-OPM Merauke Ditangkap, Ini Wajah dan Tugasnya

Satgas Nemangkawi TNI-Polri Tangkap 105 KKB Papua

Kepala Operasi Satgas Nemangkawi Polri Brigjen Pol Roycke Harry Langie.

Satgas Nemangkawi merupakan operasi gabungan personel TNI-Polri untuk memberangus Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Satgas Nemangkawi Polri dipimpin Putra Sulawesi Utara (Sulut) Brigjen Pol Roycke Harry Langie sejak 2020.

Pria kelahiran Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, 24 November 1970 ini, sukses menorehkan prestasi untuk keamanan dan kenyamanan warga Papua dari ancaman KKB, berkat sinergitas TNI-Polri. Terhitung, sekira 105 orang KKB sudah ditangkap bersama kelompok pendukungnya. Sebanyak 48 pucuk senjata api, 933 butir amunisi, sudah tersita di 2020 dan menembak mati Hengky Wamang 16 Agustus 2020, yang adalah kelompok Kalikopi. Juga, menembak mati Danton Kelompok Kalikopi, Feri Ilas, di 28 Februari 2021, ajudan Leswin Waker serta dua personil KKB tewas di Mayuberi.

Baca Juga:  Sosok Familiar Bersahaja, Sarah Miranda Golose, Putri Kepala BNN RI, Banjir Ungkapan Belasungkawa

Terbesar, penangkapan Victor Yaimo yang adalah salah satu Daftar Pencarian Orang (DPO), aktor kerusuhan di Jayapura 2019 dan 9 Mei 2021 di Abepura. Eks Wakapolda Bali ini pun menegaskan rasa cinta dan tanggungjawab untuk menjaga Papua “Karena Papua adalah Indonesia Sa Papua Sa Indonesia,” tegas Langie, Kamis (20/5/2021).

 

Bongkar Kedok Bos KKB Papua

Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan.

Senaff Soll, pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang diduga menjadi dalang penganiayaan yang menewaskan dua anggota Yonif Linux 432/Kostrad di Dekai serta pembunuhan staf KPU Yahukimo, ternyata bukan nama asli.

Dibeber Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan, nama asli Senaff Soll adalah Ananias Yaluka. “Nama aslinya adalah Ananias Yaluka. Saat mendaftar sebagai anggota TNI, yang bersangkutan menggunakan identitas palsu, yakni Senaff Sol,” kata jenderal bintang satu asal Sulawesi Utara (Sulut) ini, seperti dilansir dari JawaPos.com, Senin (24/5).

Pangemanan mengaku terungkapnya identitas Senaff Soll itu setelah anggota melakukan penelusuran. Saat penganiayaan terhadap kedua prajurit TNI, yang bersangkutan dilaporkan berada di TKP. Senaff atau Ananias sudah dipecat dari TNI sejak 2019 sesuai putusan Mahkamah Militer III Jayapura yang menyidang secara in absensia atau tanpa kehadiran terdakwa. Dia terkait jual beli amunisi dan senjata api di Kabupaten Mimika. Sebelum dipecat dan melakukan berbagai tindak kriminal Senaf Soll sempat bertugas di Yonif 754/ENK dengan pangkat Prada (jawapos/berbagai sumber)

Most Read

Artikel Terbaru