MANADOPOST.ID – Meninggalnya 27 orang setelah menerima vaksin sinovac, menggemparkan masyarakat Indonesia.
Pasalnya banyak masyarakat yang merasa khawatir terkait keamanan vaksinasi tersebut.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan bahwa 27 kasus kematian yang diduga terkait dengan penyuntikan vaksin Covid-19 buatan Sinovac menurut hasil penyelidikan tidak terjadi karena vaksinasi.

“Sebanyak 10 kasus kematian terjadi akibat serangan Covid-19, 14 kasus kematian terjadi karena penyakit jantung dan pembuluh darah, satu kasus kematian terjadi akibat gangguan fungsi ginjal mendadak, dan dua kasus kematian terjadi karena diabetes dan hipertensi yang tidak terkontrol,” katanya, Rabu 27 Mei 2021.
Ia mengatakan pihaknya bersama Kemenkes terus memantau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Seiring dengan hal tersebut, pemerintah terus melaksanakan vaksinasi Covid-19 di sejumlah daerah.
Hingga saat ini tercatat sebanyak 10,2 juta orang telah menjalani proses vaksinasi Covid-19 menurut data Kementerian Kesehatan pada Rabu 27 Mei 2021 pukul 12.00 WIB.

Menurut data Kementerian Kesehatan, jumlah warga yang sudah selesai menjalani vaksinasi pada Rabu bertambah 99.353 orang menjadi total 10.224.833 orang.
Sementara jumlah penduduk yang sudah mendapat suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 menurut data pemerintah bertambah 205.692 orang menjadi 15.535.998 orang.
Pemerintah menargetkan program vaksinasi Covid-19 tahap pertama dan kedua dengan sasaran sumber daya manusia bidang kesehatan, pekerja sektor pelayanan publik, dan warga lanjut usia bisa mencakup 40.349.049 warga.
Pemerintah berencana memvaksinasi 181,5 juta penduduk atau sekitar 70 persen dari populasi.(Tempo/tr-01)