MANADOPOST.ID - Politikus Partai Keadilan Sejahter (PKS) Tifatul Sembiring mengkritik kemunculan pawang hujan pada balapan MotoGP Mandalika, akhir pekan kemarin. Anggota Komisi VII DPR RI itu menilai, bahwa pawang hujan itu adalah perbuatan syirik. Selain itu, Tifatul Sembiring juga menyebut bahwa percaya kepada pawang hujan juga termasuk perbuatan kufur. Itu disampaikan Tifatul melalui akun Twitter pribadinya, Senin (21/2/2022). “Percaya kepada dukun itu, dalam Islam, hukumnya syirk, bahkan termasuk kufur kpd Allah,” dikutip Pojoksatu.id. Dengan demikian, sambungnya, ibadah salat mereka yang percaya akan ditolak. “Sholatnyapun tak akan diterima selama 40 hari,” sambungnya. Mantan Menkominfo era Presiden SBY ini juga menyebut, orang yang percaya kepada dukun hanya orang-orang bodoh. “Hanya orang-orang bodoh atau jahil terhadap agama (istilah Jakartanya: bego’) yang mau minta tolong kepada dukun,” kata dia. Untuk diketahui, pawang hujan MotoGP Mandalika akhir pekan lalu adalah Rara Isti Wulandari. Rara mengaku, ia dipekerjakan Indonesia Tourism Development Corporation (ITD) dan MGPA selaku penyelengara acara lewat Kementerian BUMN. “Saya dibayar MGPA dan ITDC, dibayar Rp5 juta sehari,” kata Rara. Untuk momen itu, Rara bekerja selama 21 hari terhitung sejak 1 Maret 2022 dan menerima total bayaran mencapai Rp105 juta. Selama ritual itu, Mbak Rara mengaku jarang tidur karena harus bekerja siang-malam. Mbak Rara juga mengungkap, MotoGP Mandalika bukan event besar pertama yang melibatkan dirinya. Ia mengaku, sudah cukup sering dipercaya pejabat negara dalam modifikasi cuaca, terutama Menteri BUMN Erick Thohihr. Event besar yang pernah melibatkan dirinya antara lain AFC U-19 2018 dan Asian Games 2018 sampai vaksinasi massal. Mbak Rara juga mengaku pernah terlibat dalam kampanye Joko Widodo (Jokowi) pada 2019 lalu. (muf/pojoksatu)