MANADOPOST.ID—Banjir bandang di Desa Klabat, Kecamatan Dimembe, akhir pekan lalu, menyisahkan polemik. Diduga, bencana tersebut diakibatkan ulah penebangan liar di seputaran hutan lindung di Gunung Klabat. Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Unit VI Dinas Kehutanan Sulawesi Utara (Sulut) Steven Korengkeng mengonfirmasi dugaan tersebut. Bahkan disinyalir, aktivitas ilegal tersebut memiliki sindikat. Informasi diterimanya, setiap petugas Polhut turun untuk menindak, pelaku selalu sudah tahu lebih dulu informasi tersebut. “Dalam hal ini sudah ada satu kesatuan sindikat, kalau kami turun mereka sudah menggunakan pos tinjau. Hal ini bisa juga dilaporkan ke kepolisian, tapi karena sudah ada sindikat jadi kami meminta masyarakat untuk membantu berkoordinasi rapat dengan pemerintah desa. Jika sudah ada terbukti, silahkan tangkap dan serahkan kepada pihak yang berwajib untuk dihukum sesuai aturan,” tuturnya. Sementara itu, Kapolres Minahasa Utara (Minut) AKBP Bambang Yudi Wibowo memastikan pihaknya akan langsung menindaklanjuti informasi tersebut. Katanya, aparat kepolisian bakal memperketat penjagaan di seputaran hutan lindung Gunung Klabat untuk meminimalisir potensi penebangan liar dilakukan. “Dengan adanya informasi dari Polhut tentang sindikasi, ini merupakan informasi akurat bagi kepolisian dan akan ditindaklanjuti,” tandasnya. (jen)