MANADOPOST.ID- Di tengah penolakan keras kedatangan Timnas Israel ke Indonesia dalam pertandingan Piala Dunia U-20, warga Sulut justru siap menerima. Karena di Sulut mayoritas tidak sepakat dengan penolakan berbau politis itu. Warga pun mendorong pemerintah provinsi (Pemprov) Sulut supaya setuju Timnas Israel untuk bermain di lapangan sepakbola yang ada di Sulut. Max Siso selaku Ketua Ormas Loyot Maesaan menilai, boleh saja jika memungkinkan Timnas U-20 Israel bermain di Sulut yang datang tidak perlu lewat Jakarta, akan tetapi datang melalui Singapura. Namun menurut Siso yang paling penting harus dipertegas bahwa U-20 berada di bawah FIFA yang didalamnya mengatur statuta FIFA bahwa sportivitas tidak boleh dibawah ke ranah politik. Dengan kata lain harus menempatkan olahraga secara profesional. "Indonesia dalam pergaulan dunia dengan sikap politik bebas aktif. Maka seharusnya tidak boleh ada elemen-elemen yang menjadi juru tafsir tunggal dalam semangat konstitusi," nilai Siso disampaikan ke Manado Post, Kamis (23/3). Legenda Sepakbola Sulawesi Utara Hans Nuruwe Beslar juga ikut mendukung jika agenda pertandingan Timnas U-20 Israel dilaksanakan di lapangan sepak bola yang ada di Sulut. Karena menurut Beslar, Sulut pernah menjadi tuan rumah yang baik tatkala menerima tim internasional seperti PSV Eindhoven yang didalamnya menghadirkan legenda sepak bola dunia yakni Ronaldo Luís Nazário de Lima dari Brazil. "Dan ini kan konteks sepakbola, untuk urusan politik saya kira bukan saatnya," nilai Beslar yang juga menyayangkan adanya kelompok-kelompok yang menolak kedatangan Timnas Israel U-20. Juga disampaikan Tony F Kullit dalam kapasitas sebagai pemerhati, bahwa dalam konteks sportivitas mendukung semua upaya untuk memajukan sepak bola dalam negeri bahkan jika berkaitan dengan agenda internasional. "Yang terbaik tentu kita dukung. Boleh-boleh saja jika memungkinkan dilaksanakan di Sulut," nilai Kullit. Adapun informasi yang dirangkum Manado Post, dampak bila kemudian kian keras aksi penolakan terhadap kedatangan Timnas Israel, Indonesia bisa terancam batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Dengan hadirnya penolakan terhadap Israel, bisa ada potensi FIFA akan mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Pasalnya, Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional atau IFAB telah memastikan bahwa tuan rumah di event-event sepak bola di bawah naungan FIFA tak boleh membawa urusan politik. Dengan penolakan ini, FIFA pun bisa saja mengalihkan status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 yang dimiliki Indonesia ke negara peserta lainnya. Hal lain, jika Israel benar-benar tak bisa tampil di Piala Dunia U-20 2023, maka Indonesia bisa saja mendapat getah tak akan lagi bisa menjadi tuan rumah ajang-ajang yang digelar FIFA. (Gregorius Mokalu)