MANADOPOST.ID– Bus Dinas Sosial (Dinsos) Bitung, yang mengalami insiden di ruas jalan antara Leilem - Sonder, pengadaannya diduga dikorupsi.
Pasalnya, dari kondisi fisik kendaraan pasca terbalik, dalam insiden yang menewaskan tiga Jemaat GMIM Kanaan Winenet Wilayah Bitung 12, dalam foto yang beredar di media sosial Facebook, tidak terlihat seperti baru.
Kondisi bagian bawah kendaraan, ada komponen yang tinggal diikat dengan tali, nampak jelas dalam foto. Begitu juga dengan per daun terlihat sudah kusam dan karatan.
Selain fakta dalam foto itu, dugaan jika bus tersebut diduga hasil pengadaan yang terindikasi korupsi, juga datang dari Ketua Aliansi Masyarakat Anti Korupsi (AMAK) Sulut dr Sunny Rumawung.
"Coba kita sama-sama perhatikan, CASIS dari bus yang diposting netizen, kelihatannya itu bus tua. Karena kalau itu masih baru, tidak ada nampak karatan," kata Rumawung.
Tak hanya itu, dari informasi yang ia dapat dari salah satu sumber resmi, ada kesaksian dari beberapa orang yang pernah menumpangi bus itu, lenggangan bus, saat jalan terasa tidak nyaman.
"Kami curiga, bus nahas tersebut bukan benar-benar armada baru, hasil pengadaan tahun 2022 di Dinsos Kota Bitung," tambahnya.
Lanjutnya lagi, kejanggalan terhadap bus tersebut armada lama kemudian seolah-olah adalah baru, diperkuat dengan amatan rekan dari Rumawung.
"Ada rekan kami yang mengaku pernah melihat langsung bus tersebut, dan dia tidak percaya kalau bus tersebut buka dos alias baru. Sebab, kalau baru, saat keluar dari karoseri, pasti mulus dan mesin bunyinya halus nyaris tak terdengar. Tapi waktu ia melihat, ia pikir itu bantuan dari Kementerian Sosial. Sehingga wajar kalau ia pikir bus itu bekas yang dikirim dari Jakarta ke Bitung," ulas Rumawung.
Ia berharap, apa yang menjadi kekhawatiran semoga saja tidak demikian, namun ia mendesak agar aparat penegak hukum memeriksa bus nahas itu. "Polisi harus periksa keberadaan bus tersebut, apa benar-benar baru atau bekas," tandasnya.
Kejanggalan juga diutarakan sopir bus pelat merah DB 7027 C, yang mengatakan jika pintu depan kiri bus tersebut terbuka secara tiba-tiba sesaat sebelum kejadian.
"Logikanya, kalau mobil baru, pasti pintunya sangat tidak mungkin jika terbuka sendiri. Pasti kita semua tahu," imbuhnya.
Dari penelusuran di aplikasi Timsalut, DB 7027 C TNKB merah. Jenis mobil bus. Merek Hino. Tahun buat 2022, milik pertama. Hal ini sinkron dengan pengakuan sopir bus Jackston Sidamo, kepada Manado Post, ia mengatakan jika ia mulai bekerja sebagai tenaga honor di Dinsos Bitung, sejak armada tersebut dioperasikan Januari 2023. "Pengadaan tahun 2022, pemakaian tahun 2023," jelasnya.
Sekretaris Dinsos Bitung Grace Dengah, saat dikonfirmasi menjelaskan jika di kendaraan tersebut baru. "Ia baru, pengadaan tahun 2022 dan pemakaian tahun 2023," katanya.
Untuk pemakaian kendaraan tersebut menurut Dengah, sepanjang yang ia tahu, rutin digunakan. "Rutin, sesuai permintaan," jelas Dengan melalui pesan WhatsApp.
Hanya saja, ketika ditanya penggunaan kendaraan yang paling jauh, dan ke mana, belum dijawabnya sampai berita ini dirangkum. Dari penelusuran di laman LPSE Kota Bitung, pada tahun 2022, ada tender pengadaan barang satuan kerja Dinas Sosial Kota Bitung senilai Rp900 juta. Pemenang berkontrak adalah PT Nenggapratama Internusa.(tr-01)