MANADOPOST.ID - Kasus positif Covid-19 di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, kembali mengalami lonjakan beberapa hari terakhir. Terpantau dari update data Covid-19 per tanggal 20 Juni 2021 Pemkot Bitung, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 1.247. Dimana, pasien yang sementara dirawat sebanyak empat orang, sembuh 1.203 dan meninggal dunia 41 orang. Dari empat kasus tersebut dijelaskan, dirawat/isolasi dua luar wilayah dan dua lagi di Kecamatan Maesa. Penambahan kasus ini pun memicu reaksi pemerhati kesehatan, dr Sunny Rumawung yang gencar menyikapi permasalahan pandemi. Karena Bitung saat ini zone oranye, ia meminta warga agar lebih disiplin lagi soal protokol kesehatan. "Penularan Covid-19 di Kota Bitung masih terjadi, sejumlah kasus baru bermunculan bahkan ada yang menimbulkan cluster keluarga," kata Rumawung, Senin (21/6). Menurutnya, pemerintah tetap fokus dan harus lebih serius lagi agar Kota Bitung tidak kembali ke zona merah kembali. "Sejumlah pusat-pusat keramaian seperti pasar dan lainnya, harus lebih diperketat lagi terkait protokol kesehatannya," ujarnya. Selain itu, tambahnya kegiatan yang berpotensi menghadirkan banyak orang sebaiknya dilarang dan tempat nongkrong ataupun hiburan yang melanggar protokol kesehatan langsug ditindak. Sun mengatakan, langkah itu perlu dilakukan sedini mungkin, untuk menghindari penularan yang makin banyak lagi. "Jangan sampai kita seperti daerah-daerah lain seperti Kudus, Bangkalan dan daerah lain, yang saat ini kesulitan menangani lonjakan kasus Covid-19," terangnya Apalagi lanjut dia, Bitung dengan pelabuhan internasionalnya, sangat berpotensi kuat masuknya varian baru B-1617(Delta). Jangan sampai kita terbuai dan cenderung pandang enteng dengan belasan kasus yang ada saat ini, karena jika lengah, maka bisa saja dalam beberapa minggu kedepan kasus tersebut akan berkali-kali lipat dan Bitung masuk zona merah kembali "Imbauan ini bukan bermaksud menakuti tapi, penularan varian baru tersebut, sudah sangat menakutkan karena penularannya sangat cepat, mudah dan berbahaya. Maka alangkah baiknya kita mencegah daripada mengobati," pungkasnya. (tr-01)