MANADOPOST.ID– Anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kota Bitung, nampaknya mengabaikan kelestarian lingkungan. Pasalnya, baliho ajakan lapor SPT dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP), yang dipasang di depan Kantor Wali Kota Bitung, tiang penyangganya dipaku di pohon peneduh. Dari pantauan Manado Post, ada 15 buah paku yang ditancapkan di dua pohon peneduh tersebut. Pemerhati Kota Bitung Darma Baginda, mengecam adanya perusakan lingkungan tersebut. "Ini sangat fatal, karena selain merusak pohon itu sendiri, bisa membahayakan masyarakat di kemudian hari," tegasnya, Kamis (23/3). Karena menurut Baginda, pamasangan paku di pohon peneduh, itu sama dengan melukainya. Dengan begitu, pohon tersebut akan menjadi rusak. "Kalau batang pohonnya membusuk karena dipaku, itu yang berbahaya. Mudah tumbang," tambahnya. Dia kemudian menyayangkan adanya perusakan lingkungan hidup tersebut, apalagi Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung baru-baru ini mendapat penghargaan Adipura Kencana. "Dinas terkait harus melakukan tindakan tegas. Beri sanksi terhadap siapapun yang merusak lingkungan tanpa pandang bulu, meski dari instansi vertikal," tegasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Bitung Mex Mapahena saat dikonfirmasi menjelaskan, pohon peneduh tidak boleh dipaku. "Tidak boleh," singkatnya melalui pesan WhatsApp. Terkait tindakan selanjutnya termasuk sanksi, belum dijelaskan Mapahena. "Saya sedang di rumah sakit. Nanti saya hubungi kembali," ujarnya melalui voice call. Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bitung Merianti Dumbela, belum berhasil terkonfirmasi.(tr-01)