MANADOPOST.ID— Langkah unit tindak pidana korupsi (Tipidkor) Polres Bitung, yang melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pegawai perusahaan umum daerah (Perumda) Bangun Bitung, mendapat dukungan penuh dari pegiat anti korupsi. "Saya mendukung langkah Kapolres Bitung dalam mengusut dugaan korupsi docking kapal di Perumda Bangun Bitung.Pengusutan ini diperlukan utk menjawab pertanyaan masyarakat kota Bitung terkait kasus tersebut," tegas Ketua Aliansi Masyarakat Anti Korupsi (AMAK) Sulut, dr Sunny Rumawung, Senin (27/3). Untuk itu Rumawung berharap, Kapolres Bitung dapat membuktikan keseriusannya dalam mengusut dugaan kasus ini sampai ke pengadilan. "Buktikan Polri presisi, dan saya yakin jika kasus ini dituntaskan maka dengan sendirinya akan ikut juga mengembalikan citra Polri di masyarakat. Apalagi dgn semangat Kapolri melalui program presisinya, maka hendaknya diikuti juga oleh para anak buahnya," tambahnya. Lanjutnya, AMAK siap mengawal kasus ini hingga tuntas dan siap melaporkan ke tingkat yang lebih tinggi jika ditemukan ada unsur-unsur kongkalingkong dalam pengusutannya. "Jika ditemukan ada unsur korupsi dalam kasus ini maka Kapolres Bitung diminta jangan takut utk memprosesnya. Periksa juga semua direksi dan dewan pengawas di Perumda Bangun Bitung," tandas Rumawung. Sementara itu, Direktur Umum dan Keuangan Perumda Bangun Bitung Grace Watung saat dikonfirmasi menjelaskan, jika pihaknya belum mendapatkan panggilan dari Polres Bitung. "Belum ada panggilan kepada kami. Namun, kalau dipanggil kami tidak takut karena seperti docking kapal semua dilaksanakan sesuai dengan proses dan ketentuan yang ada," jelasnya. Diketahui, pekan lalu sebanyak lima pegawai Perumda Bangun Bitung, menjalani pemeriksaan secara marathon oleh Kanit Tipidkor Polres Bitung IPDA Hevry Samson, di ruang Unit Tipidkor Polres Bitung. Pemeriksaan secara bergantian tersebut, dimulai sejak pagi sekitar pukul 09.00 Wita hingga pukul 15.45 Wita. Dari pantauan Manado Post, yang terakhir menjalani pemeriksaan adalah mantan salah satu kepala bagian di Perumda Bangun Bitung berinisial SEM. Saat dikonfirmasi sejumlah wartawan ketika oknum SEM keluar dari ruangan, ia menjelaskan pemeriksaan tersebut terkait docking kapal. "Tentang docking kapal," singkatnya. Ketika ditanya sudah berapa orang pegawai Perumda Bangun Bitung yang diperiksa, dijelaskannya sudah lima orang. "Ada lima orang. Untuk lebih jelasnya, tanya saja ke penyidik," pungkasnya sambil berlalu.(tr-01)