MANADOPOST.ID– Kondisi Pasar Girian kian semrawut beberapa waktu terakhir ini. Lapak dagangan mulai memakai badan jalan. Sepeda motor bebas keluar masuk sehingga kondisi tersebut lebih memperparah situasi dan menyulitkan warga berbelanja. Sejumlah warga mendesak agar perusahaan umum daerah (Perumda) Pasar Kota Bitung melakukan penataan kembali. "Kami meminta pihak Perumda Pasar, untuk menata kembali lapak dari pedagang. Saat ini ruas jalan di dalam kawasan pasar semakin sempit. Apalagi sepeda motor bebas masuk dalam pasar sehingga untuk berbelanja tidak lagi nyaman, berdesakan," keluh Sandra salah satu warga, Senin (27/3). Ia dan sejumlah warga lainnya meminta pihak Perumda Pasar untuk menertibkan jualan pedagang seperti yang pernah dilakukan beberapa waktu lalu. "Setahu kami beberapa waktu lalu, para pedagang dilarang berjualan melewati batas garis putih yang dibuat di kedua sisi jalan. Begitulah juga larangan sepeda motor untuk masuk dalam kawasan kami harap diaktifkan kembali," pinta warga. Adanya keluhan masyarakat tersebut, membuat pemerhati Kota Bitung Darma Baginda angkat bicara. Ia menduga, fenomena yang terjadi saat ini terkesan adanya pembiaran dari Perumda Pasar, karena para pedagang sudah leluasa memakai ruang milik jalan (Rumija) untuk berjualan. "Semoga dugaan kami ini tidak keliru. Tetapi kalau melihat fakta di lapangan, terkesan terjadi pembiaran. Semoga tidak ada unsur hanya mengejar profit, kemudian mengesampingkan Rumija," tandasnya. Lanjutnya lagi, yang ia ketahui sepanjang Perumda Pasar mengelola pasar di Kota Bitung, belum pernah melakukan penertiban Rumija, seperti yang terakhir dilakukan Di ada Perdagangan pada awal 2021. "Saat itu dalam rangka merealisasikan program Bitung cantik serta pengembalian fungsi Rumija, dilakukan penertiban di area Pasar Girian. Waktu itu, diberikan kesempatan kepada pedagang untuk membongkar sendiri meja, lapak, seng titisan air, melepas terpal dan mengeluarkan perlengkapan jualan, serta menata ulang peralatan dagangannya, di belakang garis area Rumija yang ditetapkan. Bagi yang tidak mengindahkan imbauan, dilakukan penertiban oleh tim terpadu," ulasnya. Ia kemudian menyayangkan jika kondisi tersebut, dibiarkan oleh Perumda Pasar. Sehingga ia menyarankan agar dilakukan penertiban seperti beberapa waktu lalu. "Kesemrawutan ini jangan dibiarkan, nanti tambah parah, segera melakukan penertiban di Pasar Girian," sarannya. Terpisah, Pjs Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Petrus Tuange, memilih bungkam saat dicoba dikonfirmasi. Meskipun sudah membaca pesan WhatsApp yang dilayangkan, tetapi enggan merespon. Begitu juga upaya konfirmasi melalui panggilan suara.(tr-01)