MANADOPOST.ID—Mengatasi dampak bencana yang terjadi di Kabupaten Mongondow (Bolmong) dan Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) beberapa waktu lalu, Balai Wilayah Sungai Sulawesi I (BWSS I) Satker Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air (OP-SDA 2) kian membenahi beberapa aliran sungai yang mengalami penyempitan akibat penumpukan sedimen yang memadati areal badan sungai.
Hal ini dilaksanakan melalui pekerjaan tanggap darurat bencana, yang dilaksanakan masing-masing pada tiga lokasi yang tersebar di Bolmong dan Bolsel.
Kepala BWSS I I Komang Sudana mengatakan bahwa pihaknya telah menangani pekerjaan tanggap darurat bencana di Bolmong dan Bolsel.
“Kita telah melakukan pekerjaan tanggap darurat bencana di Bolmong dan Bolsel dengan mengirimkan alat berat dan tenaga operator,” kata Sudana kepada Manado Post saat ditemui langsung belum lama ini.
Ditambahkan Kepala Satker OP-SDA Iskandar Rahim melalui PPK OP-SDA 2 Romie Tongkeles bahwa di Bolmong ada 3 lokasi yang sementara dikerjakan.
“Untuk Kabupaten Bolmong, pekerjaan dilaksanakan pada tiga lokasi. Antara lain Checkdam Kosio di Desa Werdhi Agung, Sungai Tayap, dan Sungai Imandi,” urai Tongkeles.
Dijelaskan Tongkeles pula bahwa, untuk pekerjaan yang dilaksanakan di Checkdam Kosio berupa pengangkatan material/sedimen akibat banjir yang terjadi beberapa waktu yang lalu, dengan menggunakan alat berat.

“Di Sungai Tayap, pekerjaan yang dilakukan meliputi perbaikan alur sungai yang rusak akibat banjir yang terjadi beberapa waktu yang lalu, serta perapihan di sekitar sungai yang terkena dampak banjir tersebut,” jelas Tongkeles.
Kemudian untuk Sungai Imandi disebutkannya bahwa pekerjaan yang akan dilakukan yakni normalisasi dan pembuatan tanggul.
“Hal ini untuk mencegah pelimpahan air ke sawah masyarakat ketika terjadi banjir selanjutnya,” tambah Tongkeles.
Sementara itu, di Kabupaten Bolsel pekerjaan tanggap darurat bencana dilaksanakan pada tiga lokasi, yakni di Sungai Nunuk Pinolosian, Sungai Saibuah dan Sungai Tolondadu.
“Lingkup pekerjaan di Sungai Nunuk Pinolosian adalah perbaikan alur sungai yang rusak akibat banjir yang terjadi beberapa waktu yang lalu,” terang Tongkeles.
Kemudian, di lingkup pekerjaan pada Sungai Saibuah dan Sungai Tolondadu yakni, perbaikan pekerjaan normalisasi sungai dan pembuatan tanggul tanah untuk mencegah melimpasnya air ke pemukiman masyarakat ketika terjadi banjir selanjutnya.
“Diharapkan dengan langkah-langkah tanggap darurat bencana tersebut dapat meminimalisir dampak resiko bencana kejadian banjir di lokasi masing – masing,” tabah Tongkeles.
Selama proses pekerjaan berlangsung, disebutkan pula bahwa pihaknya senantiasa mendapatkan dukungan dari warga setempat, pungkas Tongkeles. (des)