MANADOPOST.ID – Pembangunan taman hijau di lapangan Pondabo, Desa Tutuyan, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), yang telah menelan anggaran puluhan miliaran rupiah menuai sorotan tajam. Pasalnya, diduga ada praktik korupsi karena telah tiga kali ditenderkan dan hasilnya masih tetap amburadul. Bahkan pagar yang dibangun kini kembali ambruk.
Lapangan yang dibangun sejak 2016 silam itu sudah lama disorot beberapa LSM dan media hingga saat ini. Bangunan ini kuat dugaan bermasalah dan tidak sesuai spek proyek.
Kepada manadopost.id, Sabtu (9/4/22), Direktur Intel Lembaga Anti Korupsi Republik Indonesia (LAKRI), Andi Riyadi mengatakan, pihaknya meminta Kejaksaan Negeri Kotamobagu untuk melakukan penyidikan terhadap oknum kontraktor. Dalam hal ini CV Indhira, yang diduga kuat telah memanipulasi dana pekerjaan tersebut dan dikorupsi.
“Proses pembangunan lapangan kebanggaan masyarakat Desa Tutuyan itu diduga bermasalah dan beraroma korupsi. Sehingga hal ini menjadi celah atau pintu masuk bagi aparat penegak hukum (APH) untuk lakukan pemeriksaan terhadap oknum kontraktor CV Indhira, maupun Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boltim dinilai bertanggung jawab atas proyek itu,” tutur Andy.
Pantauan media, keberadaan bangunan fisiknya tidak selesai 100 %. Apalagi penggunaan bahan kayu yang seharusnya menggunakan kayu kelas II, namun kenyataannya hanya kayu kelas III. Tak hanya itu saja, ring balok kiri dan kanan tidak lurus, sehingga dapat membahayakan orang yang berada di bawahnya. Tambah lagi untuk campuran bahan tembok di sisi lapangan kuat dugaan tidak sesuai spek, sehingga sudah dua kali pagar tersebut roboh.
Menurut masyarakat setempat, proyek tersebut terkesan asal jadi dalam pengerjaannya. Sehingga anggaran yang digelontorkan miliaran rupiah pada pembangunan lapangan itu mubazir.
Sekedar diketahui, Lapangan Pondabo awalnya akan dibuat taman hijau oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Boltim, dengan menggelontorkan pagu anggaran sebesar Rp 537.600.000 di tahun 2016 silam. Namun sayangnya proyek tersebut tidak selesai. (Buyung Potabuga/can)