MANADOPOST.ID – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Boltim terus memaksimalkan penertiban Alat Mesin Pertanian (Alsintan). Hal itu untuk mengoptimalkan fungsi pengawasan agar pengelolaan dapat berjalan baik dan merata sebagaimana permintaan para petani Boltim.
Kepala Distanak Boltim, melalui Sekretaris Benny Mokoginta SP menyampaikan, untuk lebih efektif dan efisien dalam sistem pengelolaan Alsintan, maka pihaknya perlu melakukan penertiban dengan cara mengumpulkan kembali semua aset. Penertiban ini menyasar Alsintan yang saat ini dikelola Unit Pengelolaan Jasa Alsintan (UPJA) di tujuh kecamatan.
“Semua aset Alsintan kami kumpul supaya bisa diatur kembali pengelolaannya. Sejauh ini pemanfaatan Alsintan dianggap belum maksimal, sehingga permintaan bupati kiranya agar diatur supaya bisa digunakan dan terlayani oleh seluruh petani secara merata,” ucap Mokoginta, Kamis (14/10) siang ini.
Mokoginta menjelaskan, berdasarkan hasil monitoring pengelolaan Alsintan di tujuh kecamatan, umumnya disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Banyak Alsintan yang ditemukan dalam keadaan tidak terawat bahkan sudah rusak.
“Sehingga itu, eloknya agar ditata lagi berdasarkan regulasi, supaya tercapai asas manfaat bagi petani,” terangnya.
Sementara itu, untuk hasil tindak lanjut penarikan Alsintan, Mokoginta menambahkan, sudah beberapa kelompok tani dan UPJA telah mengembalikan Alsintan ke kantor Distanak, termasuk eksavator mini yang kerab digunakan petani guna perbaikan jalan pertanian.
Rencananya, setelah terkumpul maka akan diatur kembali regulasi termasuk akan dibuatkan Peraturan Bupati (Perbup) terkait tata kelola penggunaan Alsintan.
“Untuk Alsintan, termasuk eksavator mini juga akan ditarik. Informasi terakhir, alat sudah dikembalikan setelah usai dipakai untuk perbaikan jalan longsor di Desa Matabulu, Kecamatan Nuangan,” pungkasnya. (ctr-05/can)