MANADOPOST.ID—Jika tidak ada aral melintang, Bendungan Lolak akan diresmikan Presiden Joko Widodo, April mendatang. Sayangnya, hingga kini ganti kerugian para masyarakat setempat belum rampung. “Masih banyak lahan yang ditanami masyarakat yang belum diberikan kompensasi. Begitu juga ada lahan yang digunakan tak diberikan ganti kerugian,” ungkap Rahmat Algaus, perwakilan warga Desa Pindol, saat pembahasan kawasan produksi terbatas Bendungan Lolak, Senin (27/3), di Bappeda. Berdasarkan data yang diperoleh Manado Post, ada 67 hektare lahan yang digunakan bendungan Lolak dikelola masyarakat. Didalamnya terdapat begitu banyak tanaman seperti kayu, jagung, pisang dan lain sebagainya. “Kami minta kepada pemerintah, khususnya kepada balai wilayah sungai untuk mengganti kerugian masyarakat,” ujar Rahmat. Dalam rapat tersebut dihadiri langsung Staf Khusus Kementerian PU Lucky Korah, Bupati Bolmong Ir Limi Mokodompit MM, Kepala Dinas Kehutanan Jemmy Ringkuangan, Kepala Biro Pembangunan Imanuel Makahanap, Kepala BWS Sulawesi I Komang Sudana, Anggota DPRD Sulut Jems Tuuk, Kepala Kantor ATR BPN Eni Sulastri Darmayanti dan warga Pindol. Dalam kesempatan tersebut Staf Khusus Kementerian PU langsung menindaklanjuti permintaan warga untuk memberikan ganti kerugian paling lambat bulan depan. Begitu juga Bupati Bolmong berharap kepada Balai Wilayah Sungai untuk menindaklanjuti permohonan warga. “Ini harus secepatnya ditindaklanjuti oleh Balai Sungai,” ujar Bupati Limi. Sementara itu, Kepala BWS Sulawesi I mengungkapkan pihaknya masih akan mendata warga yang mempunyai hak dalam 67 hektare lahan tersebut. Namun yang akan diberikan ganti kerugian hanya tanaman yang dikelola masyarakat. “Ganti rugi tersebut bisa digunakan dari APBN maupun swasta,” terangnya. Diketahui, saat meresmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Minahasa Utara, Presiden Joko Widodo mengungkapkan April mendatang akan kembali meresmikan Bendungan Lolak. Sayangnya, hingga menjelang bulan April masih banyak warga yang mengeluhkan belum mendapatkan ganti rugi lahan yang digunakan dalam pembangunan Bendungan. (kly)