MANADOPOST.ID—–Tingkat keamanan di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado terus diperketat. Hal ini untuk memperkecil masuknya para calo atau oknum yang tidak bertanggung jawan yang bisa menganggu keamanan penumpang.
“Selama masa pandemi ini kita dituntut untuk dapat lebih memperketat pengawasan keamanan dan keselematan para pengguna jasa di Bandara Sam Ratulangi Manado. Seluruh laporan dan isu yang muncul selama masa pandemi ini menjadi bahan evaluasi bagi kita semua,” ungkap Yusman, selaku Airport Operation Services and Security Senior Manager Bandara Sam Ratulangi yang sekaligus wakil ketua Airport Security Committee.
Yusman menambahkan bahwa pertemuan ini merupakan pertemuan yang rutin digelar dalam rangka untuk mengupdate bentuk-bentuk ancaman keamanan dan mitigasi penanggulannya guna memberikan kepastian keamanan dan keselamatan operasional Bandara khususnya selama masa pandemi Covid-19.
Dalam pertemuan kali ini dipaparkan terkait Airport Security Programme (ASP) yang diantaranya berisi sistem keamanan bandar udara, pemeriksaaan keamanan penumpang dan orang selain penumpang, serta isu-isu keamanan. Dilanjutkan dengan pemaparan terkait Airport Emergency Plan (AEP) terkait alur komunikasi dan koordinasi saat terjadinya keadaan darurat.
Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah VIII yang juga merupakan pembina komite, Edison Saragih, dalam pertemuan tersebut menyampaikan harapannya pada tahun 2022 sudah dapat melaksanakan full scale exercise atau latihan penanggulangan keadaan darurat sesuai AEP. Edison juga mengingatkan untuk pengawasan akses masuk Daerah Keamanan Terbatas (DKT) harus semakin diperketat dan setiap orang yang masuk ke area DKT selain penumpang wajib menunjukkan pass bandara.
“Pengawasan akses masuk terminal bandara maupun akses sisi udara harus menjadi perhatian karena hal ini tentunya mempengaruhi kelancaran operasional dan keamanan penerbangan,” ujar Edison Saragih.
Edison menambahkan untuk seluruh anggota komite mengantisipasi adanya oknum yang tidak bertanggungjawab memanfaatkan kondisi pandemi Covid-19 saat ini dengan mencari keuntungan melalui praktek pencaloan dan pemalsuan dokumen kesehatan serta melakukan investigasi mendalam atas isu tersebut
Menanggapi hal tersebut, Yusman menyampaikan bahwa pihak Airport Security (Avsec) Bandara Sam Ratulangi Manado bersama TNI Polri yang tergabung dalam Bantuan Kendali Operasi (BKO) saat ini tengah melakukan investigasi dan pihaknya menghimbau agar para calon penumpang dapat waspada dan segera melaporkan jika menemukan kejadian serupa ke pihak Avsec di bandara agar dapat segera ditindaklanjuti.
“Kami harap masyarakat khususnya calon penumpang dapat memenuhi persayaratan perjalanan secara mandiri melalui Fasilitas Pelayanan Kesehatan (FASYANKES) yang resmi serta mengunduh aplikasi PeduliLindungi untuk memperlancar proses pemeriksaan dokumen kesehatan dan menghindari adanya pemalsuan dokumen,” tutupnya. (*/ayu)