MANADOPOST-ID–Tidak lagi alamai kontraksi. Pertumbuhan Ekonomi (PE) Sulut triwulan 1 2021 berhasil tumbuh di angka 1,87 persen.
Pertumbuhan tersebut menandakan jika kinerja seluruh stakeholder dalam membangkitkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19, membuahkan hasil yang cukup bagus. Meskipun belum maksimal.
Kepala BPS Sulut Asim Saputra SST, MEc, Dev, menyebutkan ada 17 lapangan usaha yang menjadi pendorong PE Sulut.
Dimana, 13 lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif, dan 4 lainnya mengalami kontraksi.
” Yang mengalami kontraksi antara lain, perdagangan, transportasi, administrasi pemerintahan dan real estate,” sebutnya, di sela rilis PE Triwulan Satu 2021 dan Ketenagakerjaan, Rabu (5/5) siang.
Sementara, beberapa lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan positif adalah, industri pengolahan secara yoy tumbuh 13 persen, pengadaan listrik dan gas 9,93 persen, konstruksi 8,66 persen.
“Pun sektor pertanian tumbuh 2,89 persen. Dan beberapa lapangan usaha lainnya,” bebernya.
Sementara dari sisi, kontribusi PDRB, sektor pertanian memberikan share 0,56 persen, industri pengolahan 1,32 persen dan sektor lainnya 1,57 persen.
“Ini menunjukan hal yang baik. Jika 2020 Sulut terus mengalami kontraksi, triwulan saru tahun ini, Sulut masih mampu tumbuh positif ditengah kondisi ekonomi nasional yang terkontraksi,” ungkapnya.
Dia pun optimis, dengan kerja sama antara semua pihak, PE Sulut di triwulan dua akan lebih baik lagi.
Diketahui, 2020 lalu, PE Sulut terus mengalami kontraksi, akibat pandemi Covid-19.
Simak ulasan lengkapnya, mengenai PE triwulan 1 2021Â Sulut, di Manado Post Cetak, edisi Kamis (6/5) esok.
(ayurahmi)