MANADOPOST.ID—Neraca perdagangan Sulawesi Utara (Sulut) masih tetap surplus di tengah lonjakan kasus Covid-19. Bahkan terus mengalami peningkatan setiap bulannya.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, periode Mei lalu nilai ekspor nonmigas Sulut mencapak 122,74 juta USD. Sementara impornya senilai 3,74 juta USD. Angka ekspor ini naik sebesar 34,49 juta USD dibandingkan dengan periode April yang hanya sebesar 88,25 juta USD. Dengan nilai impor 10,02 juta USD.
Kepala BPS Sulut Asim Saputra menyebutkan, komoditas ekspor nonmigas terbesar bulan Mei, masih didominasi Lemak dan Minyak Hewan/Nabati (HS 15), senilai 84,34 juta USD atau 68,71 persen dari total ekspor.
“Sedangkan untuk komoditas impor terbesar adalah Bahan Kimia Organik (HS 29), senilai 1,51 juta USD atau 40,41persen dari total impor,” sebutnya.
Adapaun, lanjutnya, negara tujuan ekspor nonmigas terbesar adalah Amerika Serikat. Sebesar 56,53 juta USD, atau 46,05 perse dari total ekspor..Sedangkan Tiongkok menjadi negara pemasok terbesar pada bulan Mei 2021 sebesar 1,61 juta USD dengan persentase 43,14 persen dari total impor.
” Kegiatan ekspor terus mengalami peningkatan karena saat ini banyak fasilitas yang bisa mendorong peningkatan ekspor asal Sulut. Juga banyak komoditas yang mendorong terjadinya peningkatan,” katanya.
Dia pun optimis, kedepannya, ekspor Sulut akan semakin bergeliat. “Melihat potensi yang ada, mudah-mudahan kedepannya ekspor Sulut akan terus meningkat. Karena ekspor menjadi elemen penting yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Sehingga semakin besar ekspor kita, semakin baik juga perekonomian dan memberi multiplier effeck yang baik,” tutupnya.
(ayu)