29.4 C
Manado
Sunday, 28 May 2023

Universitas Pertamina Kembangkan Teknologi Terapan Migas

MANADOPOST.ID— Teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), belakangan menjadi tren dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

Berdasarkan data McKinsey & Company, penggunaan AI berpotensi meningkatkan produktivitas global hingga 13 Triliun USD. Dari hasil survey IDC’s Asia/Pacific Enterprise Cognitive/AI pada tahun 2018, ditemukan setidaknya 24,6 persen organisasi di Indonesia sudah mengadopsi teknologi AI.

Teknologi AI merupakan salah satu dari lima teknologi prioritas guna mendukung agenda nasional “Making Indonesia 4.0”. Penerapan teknologi ini diharapkan dapat mengakselerasi efisiensi di berbagai sektor industri, termasuk migas.

“Kami melihat peluang besar dalam pengembangan AI di industri migas. Oleh karenanya Universitas Pertamina membentuk pusat studi Geosciences Intelligence and Advanced Computing atau GAIA. Pusat studi ini diharapkan dapat memberikan perspektif dan analisa dalam pengambilan keputusan di sektor migas kepada para pemangku kepentingan,” ungkap Agus Abdullah, selaku Ketua Pusat Studi GAIA.

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
Baca Juga:  Produksi Sampah Indonesia Capai 67,8 Juta Ton per Tahun

Lanjutnya, GAIA terus membangun kerjasama dengan industri migas dan lembaga penelitian. Setidaknya tiga proyek penelitian digarap bersama Innovation and New Venture (INV) PT Pertamina (Persero), dan proyek penelitian lain dengan Pertamina Hulu Sanga-Sanga. Serta proyek pengembangan bersama Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) Center Universitas Syah Kuala.

Salah satu proyek kerja sama dengan INV yang mendulang sukses, adalah pembuatan aplikasi untuk penargetan sumur bor. Aplikasi bernama PERTARAY ini memungkinkan pengguna memperoleh gambaran riil kondisi di bawah permukaan tanah. Sehingga, pengguna dengan mudah mengidentifikasi apa yang terkandung di dalamnya.

“Selain berguna untuk efisiensi waktu, tenaga, dan biaya, aplikasi ini juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi lokasi eksplorasi dan produksi yang berada di wilayah terpencil atau dengan kondisi yang unik. Sehingga, hambatan-hambatan eksplorasi migas dapat teratasi,” jelas Agus.

Baca Juga:  UP Biayai Kuliah Mahasiswa ke Luar Negeri

Dia mengajak, seluruh siswa siswi SMA yang ingin berkuliah di kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut, saat ini tengah dibuka Seleksi Nilai Rapor dan Ujian Masuk Online untuk Tahun Akademik 2021/2022. Informasi lengkap pendaftaran untuk kedua jalur masuk dapat diakses di laman https://universitaspertamina.ac.id/pendaftaran

Bagi pendaftar Seleksi Nilai Rapor tersedia dua jenis beasiswa yakni Beasiswa Ujung Negeri dan Beasiswa Milenial Juara. Informasi syarat dan ketentuan, serta tata cara dan periode pengajuan beasiswa dapat diakses di laman https://universitaspertamina.ac.id/beasiswa/ (ayu)

MANADOPOST.ID— Teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), belakangan menjadi tren dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

Berdasarkan data McKinsey & Company, penggunaan AI berpotensi meningkatkan produktivitas global hingga 13 Triliun USD. Dari hasil survey IDC’s Asia/Pacific Enterprise Cognitive/AI pada tahun 2018, ditemukan setidaknya 24,6 persen organisasi di Indonesia sudah mengadopsi teknologi AI.

Teknologi AI merupakan salah satu dari lima teknologi prioritas guna mendukung agenda nasional “Making Indonesia 4.0”. Penerapan teknologi ini diharapkan dapat mengakselerasi efisiensi di berbagai sektor industri, termasuk migas.

“Kami melihat peluang besar dalam pengembangan AI di industri migas. Oleh karenanya Universitas Pertamina membentuk pusat studi Geosciences Intelligence and Advanced Computing atau GAIA. Pusat studi ini diharapkan dapat memberikan perspektif dan analisa dalam pengambilan keputusan di sektor migas kepada para pemangku kepentingan,” ungkap Agus Abdullah, selaku Ketua Pusat Studi GAIA.

Baca Juga:  Asisten Virtual Pintar Sabrina BRI Siap Bantu Temukan Lokasi Merchant yang Hadirkan Promo Menarik

Lanjutnya, GAIA terus membangun kerjasama dengan industri migas dan lembaga penelitian. Setidaknya tiga proyek penelitian digarap bersama Innovation and New Venture (INV) PT Pertamina (Persero), dan proyek penelitian lain dengan Pertamina Hulu Sanga-Sanga. Serta proyek pengembangan bersama Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) Center Universitas Syah Kuala.

Salah satu proyek kerja sama dengan INV yang mendulang sukses, adalah pembuatan aplikasi untuk penargetan sumur bor. Aplikasi bernama PERTARAY ini memungkinkan pengguna memperoleh gambaran riil kondisi di bawah permukaan tanah. Sehingga, pengguna dengan mudah mengidentifikasi apa yang terkandung di dalamnya.

“Selain berguna untuk efisiensi waktu, tenaga, dan biaya, aplikasi ini juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi lokasi eksplorasi dan produksi yang berada di wilayah terpencil atau dengan kondisi yang unik. Sehingga, hambatan-hambatan eksplorasi migas dapat teratasi,” jelas Agus.

Baca Juga:  Nasabah BSG Calaca Menang Undian Simpeda 500 Juta

Dia mengajak, seluruh siswa siswi SMA yang ingin berkuliah di kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut, saat ini tengah dibuka Seleksi Nilai Rapor dan Ujian Masuk Online untuk Tahun Akademik 2021/2022. Informasi lengkap pendaftaran untuk kedua jalur masuk dapat diakses di laman https://universitaspertamina.ac.id/pendaftaran

Bagi pendaftar Seleksi Nilai Rapor tersedia dua jenis beasiswa yakni Beasiswa Ujung Negeri dan Beasiswa Milenial Juara. Informasi syarat dan ketentuan, serta tata cara dan periode pengajuan beasiswa dapat diakses di laman https://universitaspertamina.ac.id/beasiswa/ (ayu)

Most Read

Artikel Terbaru