29.4 C
Manado
Tuesday, 21 March 2023

Hebat, Ekspor Sulut Naik 60,21 Persen

MANADOPOST.ID- Sinyal perekonomian Sulawesi Utara (Sulut) kian menguat. Kegiatan ekspor yang menjadi salah satu indikator pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan yang siginifikan.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut mencatat, Maret 2022, sumbangsih ekspor menyentuh angka 141,38 juta USD atau setara dengan Rp2.029.015.070.000. Angka ini naik 60,21 persen dibandingkan Maret 2021 (year on year). Kenaikan pun terlihat dari bulan sebelumnya. Masih mengutip data BPS, Februari 2022, Sulut hanya membukukan nilai ekspor sebesar 91,36 juta USD atau Rp1.311.171.312.000, persentase kenaikan mencapai 54,74 persen. Sementar dari sisi Impor, Sulut cenderung stabil. Pada bulan Maret hanya sebesar 19,39 juta USD atau Rp278.275.585.000. (Asumsi Kurs, Senin (19/4/2022). Sehingga, neraca perdagangan Sulut pada Maret tahub ini surplus sebesar Rp1.750.739.485.000. (lihat grafis).

Kepala BPS Sulut Asim Saputra menjelaskan, komoditas ekspor nonmigas terbesar pada Maret, masih didominasi lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15), senilai US$ 105,08 juta (74,32% dari total ekspor), sedangkan untuk komoditas impor terbesar adalah bahan bakar mineral (HS 27), senilai US$ 14,69 juta (75,74% dari total impor).

Baca Juga:  Kasus Baru Covid-19 Sulut Masuk 5 Besar: Bertambah 65, Total 644

“Sementara untuk, negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Sulawesi Utara pada Maret 2022 adalah Amerika Serikat sebesar US$ 52,10 juta (36,85% dari total ekspor). Sedangkan Singapura menjadi negara pemasok terbesar pada bulan Maret 2022 sebesar US$ 14,72 juta (75,94% dari total impor),” sebutnya.

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Asim menekankan, Ekspor menjadi salah satu indikator penting dalam mendorong PDRB Sulut. Dia mengakui, selama masa pandemi, ketika lapangan usaha lain mengalami kontraksi, ekspor menjadi salah satu potensi besar yang mampu menyelamatkan perekonomian.
“Kegiatan ekspor harus terus dipacu, karena ini menjadi pemberi kontribusi besar untuk perekonomian Sulut, ” tukasnya.

Sementara itu Gubernur Sulut Olly Dondokambey (OD) pun mengakui, ekspor merupakan salah satu nadi perekonomian Sulut. Sehingga menjadi prioritas. Salah satu buktinya adalah melakukan perjanjian kerjasa sama dengan pihak Garuda Indonesia, untuk pembukaan direct call ekspor dari Bandara Samrat Manado menuju Narita, Jepang. Bahkan dengan memberikan subsidi pada setiap penerbangan.
Dia berharap subsidi dan kerjasama tersebut bisa dimanfaatkan para pengusaha untuk melakukan ekspor.
“Pemerintah hanya sebagai fasilitas. Yang melakukan eksekusinya adalah para pelaku usaha. Keberadaan direct call ini harus dimanfaatkan, apalagi masih disubsidi. Kualitas barang yang diekspor harus memenuhi standar pasar internasional yang dituju. Potensi ekspor Sulut ini besar, dadi tahun ke tahun selalu menunjukan tren positif. Bahkan saat pandemi pun ekspor kita meningkat. Namun tetap perlu dimaksimalkan ini adalah tugas kita bersama, ” kuncinya. (ayu)

Baca Juga:  Putra Sulut Beberkan Calon Jenderal Pengganti Andika Perkasa Sebagai KSAD

Perkembangan Ekspor Sulut pada Maret 2022 Mencapai 141,38 Juta USD:

*Secara M-to M
A. Februari 2022
Nilai Ekspor: 91,36 juta USD
B. Maret 2022
Nilai Ekspor: 141,38 juta USD
Persentase Kenaikan: 54,75 persen

*Secara Y-on-Y
A. Maret 2021
Nilai Ekspor: 88,25 juta USD
B. Maret 2022
Nilai Ekspor: 141,38 juta USD
Persentase Kenaikan: 60,21 persen

Sumber: BPS Sulut

MANADOPOST.ID- Sinyal perekonomian Sulawesi Utara (Sulut) kian menguat. Kegiatan ekspor yang menjadi salah satu indikator pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan yang siginifikan.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut mencatat, Maret 2022, sumbangsih ekspor menyentuh angka 141,38 juta USD atau setara dengan Rp2.029.015.070.000. Angka ini naik 60,21 persen dibandingkan Maret 2021 (year on year). Kenaikan pun terlihat dari bulan sebelumnya. Masih mengutip data BPS, Februari 2022, Sulut hanya membukukan nilai ekspor sebesar 91,36 juta USD atau Rp1.311.171.312.000, persentase kenaikan mencapai 54,74 persen. Sementar dari sisi Impor, Sulut cenderung stabil. Pada bulan Maret hanya sebesar 19,39 juta USD atau Rp278.275.585.000. (Asumsi Kurs, Senin (19/4/2022). Sehingga, neraca perdagangan Sulut pada Maret tahub ini surplus sebesar Rp1.750.739.485.000. (lihat grafis).

Kepala BPS Sulut Asim Saputra menjelaskan, komoditas ekspor nonmigas terbesar pada Maret, masih didominasi lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15), senilai US$ 105,08 juta (74,32% dari total ekspor), sedangkan untuk komoditas impor terbesar adalah bahan bakar mineral (HS 27), senilai US$ 14,69 juta (75,74% dari total impor).

Baca Juga:  BREAKING! Kajati Sulut Lantik Wakajati Sila Haholongan Pulungan dan Kajari-kajari, Ini Nama-namanya

“Sementara untuk, negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Sulawesi Utara pada Maret 2022 adalah Amerika Serikat sebesar US$ 52,10 juta (36,85% dari total ekspor). Sedangkan Singapura menjadi negara pemasok terbesar pada bulan Maret 2022 sebesar US$ 14,72 juta (75,94% dari total impor),” sebutnya.

Asim menekankan, Ekspor menjadi salah satu indikator penting dalam mendorong PDRB Sulut. Dia mengakui, selama masa pandemi, ketika lapangan usaha lain mengalami kontraksi, ekspor menjadi salah satu potensi besar yang mampu menyelamatkan perekonomian.
“Kegiatan ekspor harus terus dipacu, karena ini menjadi pemberi kontribusi besar untuk perekonomian Sulut, ” tukasnya.

Sementara itu Gubernur Sulut Olly Dondokambey (OD) pun mengakui, ekspor merupakan salah satu nadi perekonomian Sulut. Sehingga menjadi prioritas. Salah satu buktinya adalah melakukan perjanjian kerjasa sama dengan pihak Garuda Indonesia, untuk pembukaan direct call ekspor dari Bandara Samrat Manado menuju Narita, Jepang. Bahkan dengan memberikan subsidi pada setiap penerbangan.
Dia berharap subsidi dan kerjasama tersebut bisa dimanfaatkan para pengusaha untuk melakukan ekspor.
“Pemerintah hanya sebagai fasilitas. Yang melakukan eksekusinya adalah para pelaku usaha. Keberadaan direct call ini harus dimanfaatkan, apalagi masih disubsidi. Kualitas barang yang diekspor harus memenuhi standar pasar internasional yang dituju. Potensi ekspor Sulut ini besar, dadi tahun ke tahun selalu menunjukan tren positif. Bahkan saat pandemi pun ekspor kita meningkat. Namun tetap perlu dimaksimalkan ini adalah tugas kita bersama, ” kuncinya. (ayu)

Baca Juga:  114 Ekor Ayam Filipina Ilegal Masuk Sulut, Penyelundupan Digagalkan Lantamal VIII, Pemilik 'Hilang'

Perkembangan Ekspor Sulut pada Maret 2022 Mencapai 141,38 Juta USD:

*Secara M-to M
A. Februari 2022
Nilai Ekspor: 91,36 juta USD
B. Maret 2022
Nilai Ekspor: 141,38 juta USD
Persentase Kenaikan: 54,75 persen

*Secara Y-on-Y
A. Maret 2021
Nilai Ekspor: 88,25 juta USD
B. Maret 2022
Nilai Ekspor: 141,38 juta USD
Persentase Kenaikan: 60,21 persen

Sumber: BPS Sulut

Most Read

Artikel Terbaru