29.4 C
Manado
Sunday, 26 March 2023

WOW, Capai 93,4 Triliun, Right Issue BRI Terbesar di Dunia

MANADOPOST. ID—Antusiasme investor atas Rights Issue yang sedang dilakukan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sangat tinggi.

Dimana, berdasarkan hitungan data Biro Administrasi Efek Datindo Entrycom, jumlah HMETD yang telah di-exercise hingga Rabu (22/09) telah mencapai 27,48 miliar lembar saham, yang jika dinominalkan mencapai Rp93,4 triliun atau mencapai 97,4 persen dari total right issue.

Meskipun data proceed pencapaian tersebut belum merupakan data final, namun pencapaian ini telah membuat BRI menorehkan sejarah sebagai Rights Issue terbesar di kawasan Asia Tenggara, menduduki peringkat 3 Rights Issue di Asia dan nomor 7 di seluruh dunia.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa perseroan bangga atas keberhasilan aksi korporasi tersebut, utamanya di tengah kondisi yang menantang akibat pandemi Covid-19. “Keberhasilan (Rights Issue) ini merupakan cermin bahwa dunia luar masih percaya akan prospek ekonomi Indonesia saat ini dan di masa mendatang,” imbuhnya.

Baca Juga:  YADIN Menutup Yanmar Undian Berhadiah (YUB) dengan Pengundian Periode Kedua
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Dia menyebutkan, dana dari hasil Rights Issue tersebut nantinya akan digunakan perseroan mengembangkan ekosistem ultra mikro untuk mengakselerasi ekonomi kerakyatan. Dalam right issue ini BRI menawarkan sebanyak-banyaknya 28,21 miliar lembar saham baru Seri B atas nama dengan nilai nominal Rp 50 per saham atau sebanyak-banyaknya 18,62% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PMHMETD I.

Dana segar yang diraup dari publik melalui right issue ini diperkirakan dapat mencapai Rp 41,15 triliun. Nominal ini akan didapat apabila semua pemegang saham publik mengeksekusi haknya sesuai porsi masing-masing. Jika diakumulasi dengan dana inbreng dari pemerintah, maka optimalisasi right issue BRI bisa bernilai Rp 96 triliun.

“Di masa pandemi seperti ini mendapatkan kepercayaan dari market dalam dan luar negeri merupakan sebuah pencapaian besar. Ini benar-benar fresh money masuk ke pasar modal dan tentu bagus untuk Indonesia. Kami berkomitmen untuk memanfaatkan dana tersebut memberdayakan UMKM. Seperti yang sudah pernah saya sampaikan, 60%-70% dananya akan digunakan untuk mengembangkan ekosistem ultra mikro dan sisanya untuk memperkuat bisnis kecil dan mikro BRI,” ujarnya.

Baca Juga:  BP2MI `Perangi` Sindikat Pengiriman PMI Ilegal

Perseroan pun optimis mampu meningkatkan penyaluran kredit ultra mikro sebesar 14 persen per tahun dengan kesuksesan Rights Issue ini.

“BRI memerlukan sumber pertumbuhan baru ke depan yaitu segmen ultra mikro, sehingga perseroan dapat tumbuh berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, tak terkecuali pelaku usaha ultra mikro dan UMKM,” pungkas Sunarso.

(ayu)

MANADOPOST. ID—Antusiasme investor atas Rights Issue yang sedang dilakukan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sangat tinggi.

Dimana, berdasarkan hitungan data Biro Administrasi Efek Datindo Entrycom, jumlah HMETD yang telah di-exercise hingga Rabu (22/09) telah mencapai 27,48 miliar lembar saham, yang jika dinominalkan mencapai Rp93,4 triliun atau mencapai 97,4 persen dari total right issue.

Meskipun data proceed pencapaian tersebut belum merupakan data final, namun pencapaian ini telah membuat BRI menorehkan sejarah sebagai Rights Issue terbesar di kawasan Asia Tenggara, menduduki peringkat 3 Rights Issue di Asia dan nomor 7 di seluruh dunia.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa perseroan bangga atas keberhasilan aksi korporasi tersebut, utamanya di tengah kondisi yang menantang akibat pandemi Covid-19. “Keberhasilan (Rights Issue) ini merupakan cermin bahwa dunia luar masih percaya akan prospek ekonomi Indonesia saat ini dan di masa mendatang,” imbuhnya.

Baca Juga:  Dirut BRI: 2023 Jadi Tahun Ekspansi, Masyarakat Jangan Takut Nabung dan Pinjam Kredit di Bank

Dia menyebutkan, dana dari hasil Rights Issue tersebut nantinya akan digunakan perseroan mengembangkan ekosistem ultra mikro untuk mengakselerasi ekonomi kerakyatan. Dalam right issue ini BRI menawarkan sebanyak-banyaknya 28,21 miliar lembar saham baru Seri B atas nama dengan nilai nominal Rp 50 per saham atau sebanyak-banyaknya 18,62% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PMHMETD I.

Dana segar yang diraup dari publik melalui right issue ini diperkirakan dapat mencapai Rp 41,15 triliun. Nominal ini akan didapat apabila semua pemegang saham publik mengeksekusi haknya sesuai porsi masing-masing. Jika diakumulasi dengan dana inbreng dari pemerintah, maka optimalisasi right issue BRI bisa bernilai Rp 96 triliun.

“Di masa pandemi seperti ini mendapatkan kepercayaan dari market dalam dan luar negeri merupakan sebuah pencapaian besar. Ini benar-benar fresh money masuk ke pasar modal dan tentu bagus untuk Indonesia. Kami berkomitmen untuk memanfaatkan dana tersebut memberdayakan UMKM. Seperti yang sudah pernah saya sampaikan, 60%-70% dananya akan digunakan untuk mengembangkan ekosistem ultra mikro dan sisanya untuk memperkuat bisnis kecil dan mikro BRI,” ujarnya.

Baca Juga:  Airlangga: Pemerintah Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Masih di Atas Inflasi

Perseroan pun optimis mampu meningkatkan penyaluran kredit ultra mikro sebesar 14 persen per tahun dengan kesuksesan Rights Issue ini.

“BRI memerlukan sumber pertumbuhan baru ke depan yaitu segmen ultra mikro, sehingga perseroan dapat tumbuh berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, tak terkecuali pelaku usaha ultra mikro dan UMKM,” pungkas Sunarso.

(ayu)

Most Read

Artikel Terbaru