29.4 C
Manado
Sunday, 28 May 2023

TNI AU Gelar Operasi Sayap Tarsius di Perairan Laut Sulawesi

MANADOPOST.ID—Pesawat Boeing 737–200 dengan tail number AI-304 diawaki Mayor Pnb Hendro Sukamdani didampingi Co-Pilot Lettu Pnb Hafiz Avinata melaksanakan misi Operasi Sayap Tarsius. Dengan rute berawal dari Lanud Mulyono Surabaya, Lanud Domber Balikpapan, Lanud Anang Busra Tarakan, Jalaludin Gorontalo, dan kembali ke Home Base Lanud Hasanuddin Makassar, Kamis (3/9).

Mayor Pnb Hendro Sukamdani saat diwawancarai jarak jauh mengatakan, pesawat AI-7304 ditempatkan di Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin. Sesuai dengan tugas pokok Skadron Udara 5, maka kehadiran AI 7304 dalam hal ini melaksanakan misi pengintaian udara strategis maupun patroli maritim di daerah operasi seluruh wilayah perairan Indonesia. Khususnya saat ini di atas Laut Sulawesi. Berdasarkan laporan rencana penerbangan (3/9) oleh Kapuskodal Komando Operasi II Letkol Pnb Agus Rohimat kepada Pangkoopsau II.

Baca Juga:  Perkuat Pertahanan Udara, Tambah Puluhan Pesawat Tempur, Prabowo Subianto: Saya Ingin TNI AU Kuat

“Melakukan Operasi Sayap Tarsius dan sekaligus memantau beberapa daerah. Dengan tujuan utama adalah untuk memberikan informasi serta gambaran kondisi daerah dan pengamatan kemungkinan adanya pelanggaran wilayah udara, sekaligus mengambil gambar video dan foto daerah,” katanya.

Secara terpisah Komandan Lanud Sam Ratulangi Kolonel Pnb Abram Tumanduk, menjamin masyarakat Sulawesi Utara untuk senantiasa tentram dan aman didalam melakukan aktivitas kesehariannya. “Sebab ada mata yang senantiasa menjaga. Seperti saat ini posisinya (AI 7304) landing di Gorontalo,” ujarnya saat diwawancarai media TVRI belum lama ini.

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Lebih lanjut dikatakan, jika ditemukan adanya pelanggaran wilayah udara, maka akan ada tindakan oleh pesawat Sukhoi. Kelemahan yang ada saat ini, tidak adanya Skadron Tempur yang berada dekat dengan spot perbatasan dengan negara tetangga Filipina. Sehingga perlu adanya penguatan perbatasan laut di Sulawesi Utara melalui pertahanan dan keamanan yang menggunakan teknologi dan pemenuhan kualitas SDM personil. Penguatan perbatasan Negara Indonesia dan Filipina.

Baca Juga:  Kunjungan ke Polres Mitra, Kapolda Sulut Cek Penanganan Covid-19 dan Serahkan Bansos bagi Masyarakat

Sementara itu, Co-Pilot Lettu Pnb Hafiz Avinata, sehari-harinya menjabat sebagai  Kasubpok Hardware Flight FGS Skadron Udara 5 Lanud Hasanuddin, mengungkapkan kebanggaannya dalam mengemban tugas Negara. “Kami bangga karena dapat menerbangkan pesawat intai strategis TNI AU. Secara teknis pelaksanaannya, kami mengamati dan memeriksa perairan Indonesia sampai dengan pulau terluar Indonesia, dan memastikan tidak adanya hal-hal yang mencurigakan dalam wilayah negara Indonesia,” ungkapnya saat dikonfirmasi oleh Pentak Lanud Sam Ratulangi Manado.(*)

MANADOPOST.ID—Pesawat Boeing 737–200 dengan tail number AI-304 diawaki Mayor Pnb Hendro Sukamdani didampingi Co-Pilot Lettu Pnb Hafiz Avinata melaksanakan misi Operasi Sayap Tarsius. Dengan rute berawal dari Lanud Mulyono Surabaya, Lanud Domber Balikpapan, Lanud Anang Busra Tarakan, Jalaludin Gorontalo, dan kembali ke Home Base Lanud Hasanuddin Makassar, Kamis (3/9).

Mayor Pnb Hendro Sukamdani saat diwawancarai jarak jauh mengatakan, pesawat AI-7304 ditempatkan di Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin. Sesuai dengan tugas pokok Skadron Udara 5, maka kehadiran AI 7304 dalam hal ini melaksanakan misi pengintaian udara strategis maupun patroli maritim di daerah operasi seluruh wilayah perairan Indonesia. Khususnya saat ini di atas Laut Sulawesi. Berdasarkan laporan rencana penerbangan (3/9) oleh Kapuskodal Komando Operasi II Letkol Pnb Agus Rohimat kepada Pangkoopsau II.

Baca Juga:  Tim Resmob Polres Bitung Amankan 1 dari 2 Terduga Pelaku Penganiayaan di Madidir

“Melakukan Operasi Sayap Tarsius dan sekaligus memantau beberapa daerah. Dengan tujuan utama adalah untuk memberikan informasi serta gambaran kondisi daerah dan pengamatan kemungkinan adanya pelanggaran wilayah udara, sekaligus mengambil gambar video dan foto daerah,” katanya.

Secara terpisah Komandan Lanud Sam Ratulangi Kolonel Pnb Abram Tumanduk, menjamin masyarakat Sulawesi Utara untuk senantiasa tentram dan aman didalam melakukan aktivitas kesehariannya. “Sebab ada mata yang senantiasa menjaga. Seperti saat ini posisinya (AI 7304) landing di Gorontalo,” ujarnya saat diwawancarai media TVRI belum lama ini.

Lebih lanjut dikatakan, jika ditemukan adanya pelanggaran wilayah udara, maka akan ada tindakan oleh pesawat Sukhoi. Kelemahan yang ada saat ini, tidak adanya Skadron Tempur yang berada dekat dengan spot perbatasan dengan negara tetangga Filipina. Sehingga perlu adanya penguatan perbatasan laut di Sulawesi Utara melalui pertahanan dan keamanan yang menggunakan teknologi dan pemenuhan kualitas SDM personil. Penguatan perbatasan Negara Indonesia dan Filipina.

Baca Juga:  Dua Pejabat Polda Pantau Tactical Floor Game Kesiapan Pengamanan Pilsang di Bolmong 

Sementara itu, Co-Pilot Lettu Pnb Hafiz Avinata, sehari-harinya menjabat sebagai  Kasubpok Hardware Flight FGS Skadron Udara 5 Lanud Hasanuddin, mengungkapkan kebanggaannya dalam mengemban tugas Negara. “Kami bangga karena dapat menerbangkan pesawat intai strategis TNI AU. Secara teknis pelaksanaannya, kami mengamati dan memeriksa perairan Indonesia sampai dengan pulau terluar Indonesia, dan memastikan tidak adanya hal-hal yang mencurigakan dalam wilayah negara Indonesia,” ungkapnya saat dikonfirmasi oleh Pentak Lanud Sam Ratulangi Manado.(*)

Most Read

Artikel Terbaru