MANADOPOST.ID – Ribuan data Kartu Tanda Penduduk dan foto selfie KTP warga yang bocor dipakai mendaftar akun pinjaman online (pinjol) di aplikasi Homecredit.
Akibatnya, PT Homecredit Indonesia diserbu ratusan pengguna fiktif berbelanja di e-commerce Tokopedia.
“Ada 150 data fiktif yang ditemukan dan melakukan transaksi menggunakan Homecredit,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi, Yusri Yunus di Markas Polda Metro Jaya, Rabu 13 Oktober 2021.
Dirinya menjelaskan kalau penggunaan data fiktif di Homecredit ini telah berlangsung dari Juni 2021.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
Kasus ini terungkap setelah pemilik data asli mengaku tak pernah daftar di Homecredit apalagi membeli barang pakai aplikasi itu.
Lantas, laporan polisi pun dibuat di Polda Metro Jaya. Kemudian, pada September 2021, polisi berhasil melacak komplotan ini dan mencokoknya.
Mereka adalah dua pemuda berinisial UA dan SM. Keduanya mengklaim dapat ribuan data KTP dan foto selfie KTP dari seseorang bernama Raha.
Untuk ribuan data KTP dan foto selfie KTP dibeli keduanya dari Raha seharga Rp7,5 juta. Setelah didaftar di Homecredit, mereka belanja berbagai barang mulai dari emas batangan sampi ponsel.
Dia menambahkan, pihaknya masih mencari kemungkinan korban lain dalam.
MANADOPOST.ID – Ribuan data Kartu Tanda Penduduk dan foto selfie KTP warga yang bocor dipakai mendaftar akun pinjaman online (pinjol) di aplikasi Homecredit.
Akibatnya, PT Homecredit Indonesia diserbu ratusan pengguna fiktif berbelanja di e-commerce Tokopedia.
“Ada 150 data fiktif yang ditemukan dan melakukan transaksi menggunakan Homecredit,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi, Yusri Yunus di Markas Polda Metro Jaya, Rabu 13 Oktober 2021.
Dirinya menjelaskan kalau penggunaan data fiktif di Homecredit ini telah berlangsung dari Juni 2021.
Kasus ini terungkap setelah pemilik data asli mengaku tak pernah daftar di Homecredit apalagi membeli barang pakai aplikasi itu.
Lantas, laporan polisi pun dibuat di Polda Metro Jaya. Kemudian, pada September 2021, polisi berhasil melacak komplotan ini dan mencokoknya.
Mereka adalah dua pemuda berinisial UA dan SM. Keduanya mengklaim dapat ribuan data KTP dan foto selfie KTP dari seseorang bernama Raha.
Untuk ribuan data KTP dan foto selfie KTP dibeli keduanya dari Raha seharga Rp7,5 juta. Setelah didaftar di Homecredit, mereka belanja berbagai barang mulai dari emas batangan sampi ponsel.
Dia menambahkan, pihaknya masih mencari kemungkinan korban lain dalam.