MANADOPOST.ID – Malang nian nasib Mentik (nama samaran) 13. Usai diduga diperkosa YG,18, dia disiksa oleh sejumlah remaja putri atau anak baru gede (ABG) berinisial A, R, A, D, Y, A, dan A. Selanjutnya aksi penyiksaan terhadap bocah salah satu panti asuhan di Kecamatan Blimbing, Kamis sore (18/11) itu diunggah di video hingga menjadi viral.
Dalam video berdurasi 2 menit 29 detik tersebut, para penyiksa seperti tidak punya hati. Bahkan aksinya melebihi hewan. Bocah yang masih duduk di kelas 6 SD swasta tersebut jadi samsak hidup. Bocah yang masih lugu itu dipukul ramai-ramai, ditendang kepalanya hingga berdarah-darah. Sesekali sandal pelaku mampir di wajah dan kepala korban. Darah bercucuran melumuri wajah korban. Bukannya rasa iba dari para pelaku bar-bar itu, mereka justru tertawa-tawa. Lebih miris lagi, mereka tanpa ada belas kasihan meminta korban untuk foto bareng dengan kondisi wajah masih bengap berlumuran darah. Foto tersebut juga diunggah di media sosial oleh para pelaku.
Kuasa Hukum Mentik, Leo Permana SH MHum pada Senin siang (22/11) mengatakan, awal dari kasus memilukan ini berawal saat Mentik pergi ke rumah teman perempuannya, D, pukul 10.00.
“Lokasinya tak jauh dari tempat tinggalnya di panti asuhan,” ujar Leo dikutip dari Radar Malang (Jawa Pos Group). Sesaat tiba di rumah D, Mentik menerima pesan WhatsApp dari YG, 18, seorang pria beristri.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
Sebelumnya Mentik tidak kenal dengan YG. Belum terungkap dari mana YG tahu nomor Mentik. YG mengajak ketemuan di pertigaan Plaosan. Entah kenapa Mentik bersedia saja diajak ketemuan. (jawapos)
MANADOPOST.ID – Malang nian nasib Mentik (nama samaran) 13. Usai diduga diperkosa YG,18, dia disiksa oleh sejumlah remaja putri atau anak baru gede (ABG) berinisial A, R, A, D, Y, A, dan A. Selanjutnya aksi penyiksaan terhadap bocah salah satu panti asuhan di Kecamatan Blimbing, Kamis sore (18/11) itu diunggah di video hingga menjadi viral.
Dalam video berdurasi 2 menit 29 detik tersebut, para penyiksa seperti tidak punya hati. Bahkan aksinya melebihi hewan. Bocah yang masih duduk di kelas 6 SD swasta tersebut jadi samsak hidup. Bocah yang masih lugu itu dipukul ramai-ramai, ditendang kepalanya hingga berdarah-darah. Sesekali sandal pelaku mampir di wajah dan kepala korban. Darah bercucuran melumuri wajah korban. Bukannya rasa iba dari para pelaku bar-bar itu, mereka justru tertawa-tawa. Lebih miris lagi, mereka tanpa ada belas kasihan meminta korban untuk foto bareng dengan kondisi wajah masih bengap berlumuran darah. Foto tersebut juga diunggah di media sosial oleh para pelaku.
Kuasa Hukum Mentik, Leo Permana SH MHum pada Senin siang (22/11) mengatakan, awal dari kasus memilukan ini berawal saat Mentik pergi ke rumah teman perempuannya, D, pukul 10.00.
“Lokasinya tak jauh dari tempat tinggalnya di panti asuhan,” ujar Leo dikutip dari Radar Malang (Jawa Pos Group). Sesaat tiba di rumah D, Mentik menerima pesan WhatsApp dari YG, 18, seorang pria beristri.
Sebelumnya Mentik tidak kenal dengan YG. Belum terungkap dari mana YG tahu nomor Mentik. YG mengajak ketemuan di pertigaan Plaosan. Entah kenapa Mentik bersedia saja diajak ketemuan. (jawapos)