MANADOPOST.ID--Masih tingginya kasus penganiyaan di Provinsi Sulawesi Utara, utamanya didorong oleh minuman keras (Miras).  Atasnya pentingnya kerja sama dari seluruh perangkat daerah, lebih lagi tokoh masyarakat, agama dan mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan (Siskamling).       Jadi beberapa pesan Kapolda Sulut Irjen Pol Nana Sudjana, kala menggelar Kunjungan Kerja (Kunker) di Kota Tomohon, di Terung Kabasaran, Kelurahan Kolongan, Kecamatan Tomohon Tengah, Rabu (2/6/2021) kemarin.     "Dari data yang kita miliki, hampir keseluruhan kasus kriminal, lebih lagi penganiayaan disebabkan karena pelaku telah terkontaminasi miras. Seperti kejadian di Bitung dan Minahasa Utara. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita, saya minta peran aktif dari seluruh pihak. Para tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemuda. Siskamling juga ditingkatkan lagi, mari kita menjadi polisi bagi diri sendiri," ungkap Kapolda     Dilanjutkan mantan Kapolda Metro Jaya ini,  tak dipungkiri miras sepertinya sudah menjadi budaya bagi masyarakat Sulut. Dan hal ini tentunya tak bisa ditolerir, dikarenakan sangat berpotensi mengganggu kondusifitas daerah. Hanya saja, dirinya mengimbau bagi seluruh masyarakat agar mengonsumsi miras tak lebih dari yang seharusnya.     "Kalau untuk kesehatan, sama seperti orang-orang dulu sebelum kerja biasanya 1 sloki. Biar kondisi badan tetap terjaga, itu boleh-boleh saja. Tapi jika sudah satu botol, itu sudah kelewatan. Jangan sampai generasi penerus kita, rusak karena Miras. Mohon ini ditindaklanjuti oleh seluruh kapolres dan kapolsek. Saling menegur dan mengingatkan, karena sesuai semboyan Nyiur Melambai Torang Samua Basudara. Saudara yang saling memberikan masukan positif, untuk kemajuan daerah," papar dia.     Sembari menambahkan, dirinya meminta kepada seluruh Anggota Polri di Sulut, agar tetap mengedepankan semangat melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat lebih baik lagi.     Julius Laatung