MANADOPOST.ID - Polusi asap di India makin parah. Tepatnya di New Delhi, Delhi. Sejak dua pekan lalu, ibu kota India itu diselimuti polusi asap. Bukannya membaik, kualitas udara justru memburuk setiap harinya. Pada Selasa (16/11), level PM2,5 sudah mencapai 400. Itu sudah 30 kali lipat lebih tinggi dari batas maksimal yang direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). PM2,5 adalah partikel kecil di udara yang bisa menyumbat paru-paru manusia. Batas amannya adalah 0-12. Di atas 250,5 sudah termasuk beracun. Sejatinya sekolah-sekolah sudah diliburkan selama beberapa hari. Namun melihat situasi yang tak kunjung membaik, Komisi Manajeken Kualiatas Udara dan pemerintah setempat mengeluarkan aturan baru. Seluruh sekolah dan perguruan tinggi diliburkan tanpa batas waktu yang ditentukan. Tatap muka baru dibuka ketika situasi kembali normal. Truk juga dilarang masuk ke Delhi dan negara bagian di sekitarnya hingga 21 November. Seperti Utttar Pradesh, Punjab, Haryana serta Rajashtan. Pengecualian hanya untuk kendaraan yang membawa komoditas penting seperti bahan pangan. Pekerjaan konstruksi juga dihentikan sementara. Yang diperbolehkan hanya pengerjaan fasilitas umum seperti jalan, jembatan dan hal lain untuk keperluan publik. Komisi tersebut juga mendorong agar perusahaan swasta di Delhi dan negara bagian memberlakukan kerja dari rumah (WFH). Setidaknya untuk 50 persen pekerjanya. Enam dari 11 pembangkit listrik tenaga batu bara, dengan radius 300 kilometer dari New Delhi juga ditutup sementara. Alat-alat untuk mengurangi kabut asap juga dikerahkan. Para pecinta lingkungan menegaskan bahwa menutup sebagian pembangkit listrik tenaga batu bara itu memang bisa mengurangi polusi udara. Tapi itu hanya solusi sementara. Dibutuhkan penyelesaian jangka panjang. India saat ini masih menggunakan batu bara yang berkontribus pada polusi. Bahkan dalam KTT perubahan iklim COP26 beberapa waktu lalu, India meminta agar kalimat menghapuskan penggunaan batu bara diganti dengan mengurangi secara bertahap. ββItu adalah langkah yang baik, tapi terlalu terlambat. Polusi adalah sesuatu yang harus mereka tangani sepanjang tahun, bukan dengan cara reaktif yang spontan,ββ tegas salah satu pendiri Care for Air Jyoti Pande Lavakare seperti dikutip Financial Times. Dalam laporan Kualitas Udara Dunia yang dikeluarkan oleh IQAir, New Delhi selama tiga tahun berturut-turut duduk sebagai ibu kota terpolusi di dunia. Dari 15 kota-kota paling terpolusi di dunia, sebanyak 10 di antara ada di India. Jurnal medis The Lancet memperkirakan bahwa polusi udara di India menyebabkan 1 juta kematian per tahunnya. Itu tentu bukan isapan jempol belaka. Sebab setiap kualitas udara memburuk di level beracun, rumah sakit di New Delhi dan sekitarnya dipenuhi dengan pasien yang mengalami sesak nafas. (Jawa Pos)