MANADOPOST.ID--”Ini seperti mimpi lama yang menjadi kenyataan”. Pernyataan itu dikeluarkan Adi Bromshtine, warga negara Israel yang pada Selasa (11/10) tiba di Bandara Haneda, Jepang. Pria 69 tahun tersebut sudah berencana berwisata ke Negeri Sakura sejak beberapa tahun lalu, tapi pandemi sempat membuat mimpinya tertunda. Selasa (11/10) memang menjadi hari bahagia bagi para pelancong yang merindukan Jepang. Sebab, pemerintah Jepang mencabut hampir semua pembatasan terkait Covid-19. Negara yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida itu menutup perbatasannya jauh lebih awal daripada negara-negara lainnya. Selama 2,5 tahun terakhir, Tokyo menerapkan kebijakan yang sangat ketat untuk kedatangan dari luar negeri. Mereka bahkan sempat melarang penduduknya sendiri yang berada di luar negeri untuk pulang. Pada Juni lalu, Jepang mulai membuka diri secara terbatas. Ibaratnya masih proses uji coba. Turis boleh berkunjung dalam kelompok yang ditemani pemandu. Tak semua lokasi bisa dikunjungi. Namun, kini tidak lagi. Semua turis asing boleh masuk dan tidak perlu ikut dalam kelompok tur tertentu. Kebijakan bebas visa untuk 68 negara dan teritorial yang bekerja sama dengan Jepang juga kembali berlaku. Tidak ada lagi pembatasan jumlah kedatangan. Namun, mereka tetap masih harus menunjukkan bukti negatif Covid-19 yang diambil maksimal 3 hari sebelum keberangkatan. Pada hari pertama kemarin, sebelum tengah hari, sudah banyak turis yang datang dari Israel, Prancis, dan Inggris. Beberapa sudah pernah ke Jepang, sebagian baru kali pertama. Pemerintah berharap kedatangan para turis itu akan membantu perekonomian negara. Jepang selama ini memang menjadi salah satu negara favorit pelancong. Pada 2019, total ada 31,9 juta turis asing yang berkunjung. Kala itu pemerintah menargetkan 40 juta kunjungan pada 2020 ketika Tokyo menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas.(Jawapos)