30.4 C
Manado
Monday, 27 March 2023

Kebebasan Pers di Tiongkok Merosot Tajam, Jurnalis Bahkan Narasumber Jadi Sasaran Pelecehan

MANADOPOST.ID – Kebebasan pers di Tiongkok merosot tajam. Hal itu diungkap dalam survei tahunan Foreign Correspondents Club (FCC) di Tiongkok yang dirilis kemarin (31/1).

FCC melakukan survey pada 127 dari 192 anggota mereka di Tiongkok. Tak hanya para jurnalis yang jadi korban, narasumber juga.

Narasumber para jurnalis juga menjadi sasaran pelecehan dan intimidasi. Banyak narasumber yang membatalkan sesi wawancara di menit-menit terakhir karena tekanan dari otoritas setempat.

Pihak berwenang di Tiongkok menggunakan alasan pandemi untuk menghambat para jurnalis. Mereka juga diikuti jika membuat berita di Xinjiang.

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Persetujuan visa baru juga terkendala. Itu membuat beberapa media mengalami masalah kekurangan staf.

Laporan FCC ini muncul menjelang Olimpiade Musim Dingin di Beijing. Perhelatan tersebut sudah disorot jauh hari sebelum digelar gara-gara penerapan kebijakan Covid-19 yang sangat ketat dan boikot politik terkait pelanggaran HAM di Xinjiang.

Baca Juga:  Bersedia Divaksin, Singapura Tawarkan Diskon Belanja Bagi Warganya

Laporan FCC ini menambah daftar panjang suramnya Olimpiade Beijing. Tiongkok sendiri selama ini melabeli FCC sebagai organisasi ilegal. (Jawa Pos)

MANADOPOST.ID – Kebebasan pers di Tiongkok merosot tajam. Hal itu diungkap dalam survei tahunan Foreign Correspondents Club (FCC) di Tiongkok yang dirilis kemarin (31/1).

FCC melakukan survey pada 127 dari 192 anggota mereka di Tiongkok. Tak hanya para jurnalis yang jadi korban, narasumber juga.

Narasumber para jurnalis juga menjadi sasaran pelecehan dan intimidasi. Banyak narasumber yang membatalkan sesi wawancara di menit-menit terakhir karena tekanan dari otoritas setempat.

Pihak berwenang di Tiongkok menggunakan alasan pandemi untuk menghambat para jurnalis. Mereka juga diikuti jika membuat berita di Xinjiang.

Persetujuan visa baru juga terkendala. Itu membuat beberapa media mengalami masalah kekurangan staf.

Laporan FCC ini muncul menjelang Olimpiade Musim Dingin di Beijing. Perhelatan tersebut sudah disorot jauh hari sebelum digelar gara-gara penerapan kebijakan Covid-19 yang sangat ketat dan boikot politik terkait pelanggaran HAM di Xinjiang.

Baca Juga:  Awww, Romantisnya Joe Biden ke Istrinya, Mau Lihat Fotonya?

Laporan FCC ini menambah daftar panjang suramnya Olimpiade Beijing. Tiongkok sendiri selama ini melabeli FCC sebagai organisasi ilegal. (Jawa Pos)

Most Read

Artikel Terbaru