32.4 C
Manado
Sunday, 26 March 2023

Gelombang Panas Tewaskan Ratusan Warga AS dan Kanada

MANADOPOST.ID – Gelombang panas di Kanada dan Amerika Serikat memakan korban jiwa. Bukan satu dua orang, tapi ratusan.

Salah satu yang mencatat kematian tertinggi adalah area Vancouver dan sekitarnya. Sejak Jumat (25/6) hingga Selasa (29/6) tercatat ada 134 kematian mendadak yang diyakini terkait dengan suhu ekstrim. Mayoritas adalah lansia.

’’Saya sudah menjadi polisi selama 15 tahun dan belum pernah melihat kematian mendadak sebanyak ini dalam rentang waktu yang sangat pendek,’’ ujar sersan polisi Steve Addison seperti dikutip Agence France-Presse.

Normalnya hanya 3-4 orang per hari. Tapi belakangan jumlahnya mencapai belasan orang per hari. Addison mengungkapkan beberapa orang mengunjungi keluarganya dan ternyata menemukan mereka sudah tak bernyawa. Puluhan petugas dikerahkan untuk mengatasi kenaikan panggilan darurat namun tetap saja mereka kewalahan.

Baca Juga:  AS Ungkap Laporan Intelijen Asal Usul Covid-19, Bikin Tiongkok Berang
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Gelombang panas mencapai rekor tertinggi di Kanada pada Selasa (22/6). Yaitu mencapai 49,5 derajat Celsius di Lytton dan British Columbia yang jaraknya 250 kilometer dari Vancouver. Di British Columbia, jumlah penduduk yang meninggal mencapai lebih dari 100 orang sejak Jumat.

Mayoritas rumah penduduk di Vancouver dan British Columbia tidak memiliki penyejuk ruangan, itu karena biasanya saat musim panas suhunya masih bersahabat. Tapi gara-gara gelombang panas ini, warga yang memiliki cukup uang langsung mengungsi ke hotel agar bisa tidur di ruangan ber-AC.

’’Suhunya tidak bisa ditoleransi. Kami berusaha di dalam ruangan sebisa mungkin. Kami terbiasa dengan panas, tapi 30 derajat Celsius itu berbeda dengan 47 derajat,’’ ujar Meghan Fandrich, salah satu penduduk di Lytton.

Baca Juga:  Krisis Ekonomi dan Demo Besar-besaran, Perdana Menteri di Negara Ini Bakal Mengundurkan Diri

Setali tiga uang, situasi di AS juga sama saja. Suhu di Seattle sudah mencapai 42 derajat Celsius sedangkan di Portland dan Oregon 46 derajat Celsius. Di California, gelombang panas menyebabkan kekeringan kian parah. Kebakaran semak juga mulai terjadi di beberapa titik meski belum membesar.

Gubernur Washington Jay Inslee menyatakan bahwa ini adalah awal dari situasi darurat permanen. Karena itu sumber masalahnya harus diselesaikan. ’’Yaitu perubahan iklim,’’ tegasnya seperti dikutip The Guardian. (Jawa Pos)

MANADOPOST.ID – Gelombang panas di Kanada dan Amerika Serikat memakan korban jiwa. Bukan satu dua orang, tapi ratusan.

Salah satu yang mencatat kematian tertinggi adalah area Vancouver dan sekitarnya. Sejak Jumat (25/6) hingga Selasa (29/6) tercatat ada 134 kematian mendadak yang diyakini terkait dengan suhu ekstrim. Mayoritas adalah lansia.

’’Saya sudah menjadi polisi selama 15 tahun dan belum pernah melihat kematian mendadak sebanyak ini dalam rentang waktu yang sangat pendek,’’ ujar sersan polisi Steve Addison seperti dikutip Agence France-Presse.

Normalnya hanya 3-4 orang per hari. Tapi belakangan jumlahnya mencapai belasan orang per hari. Addison mengungkapkan beberapa orang mengunjungi keluarganya dan ternyata menemukan mereka sudah tak bernyawa. Puluhan petugas dikerahkan untuk mengatasi kenaikan panggilan darurat namun tetap saja mereka kewalahan.

Baca Juga:  Jarang Terjadi, Tentara Malaysia Bunuh Diri Usai Tembak Mati Tiga Rekannya

Gelombang panas mencapai rekor tertinggi di Kanada pada Selasa (22/6). Yaitu mencapai 49,5 derajat Celsius di Lytton dan British Columbia yang jaraknya 250 kilometer dari Vancouver. Di British Columbia, jumlah penduduk yang meninggal mencapai lebih dari 100 orang sejak Jumat.

Mayoritas rumah penduduk di Vancouver dan British Columbia tidak memiliki penyejuk ruangan, itu karena biasanya saat musim panas suhunya masih bersahabat. Tapi gara-gara gelombang panas ini, warga yang memiliki cukup uang langsung mengungsi ke hotel agar bisa tidur di ruangan ber-AC.

’’Suhunya tidak bisa ditoleransi. Kami berusaha di dalam ruangan sebisa mungkin. Kami terbiasa dengan panas, tapi 30 derajat Celsius itu berbeda dengan 47 derajat,’’ ujar Meghan Fandrich, salah satu penduduk di Lytton.

Baca Juga:  KLHK dan USAID Kerjasama untuk Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030 Indonesia

Setali tiga uang, situasi di AS juga sama saja. Suhu di Seattle sudah mencapai 42 derajat Celsius sedangkan di Portland dan Oregon 46 derajat Celsius. Di California, gelombang panas menyebabkan kekeringan kian parah. Kebakaran semak juga mulai terjadi di beberapa titik meski belum membesar.

Gubernur Washington Jay Inslee menyatakan bahwa ini adalah awal dari situasi darurat permanen. Karena itu sumber masalahnya harus diselesaikan. ’’Yaitu perubahan iklim,’’ tegasnya seperti dikutip The Guardian. (Jawa Pos)

Most Read

Artikel Terbaru