32.4 C
Manado
Sunday, 26 March 2023

Pidato Xi Jinping Dalam Peringatan 100 Tahun Partai Komunis Tiongkok Bikin Taiwan Berang

MANADOPOST.ID – Pidato Presiden Xi Jinping dalam perayaan 100 tahun Partai Komunis Tiongkok membuat Taiwan berang. Sebab, dia berjanji akan menyatukan kembali Taiwan seutuhnya dengan Tiongkok. Pemimpin 68 tahun itu juga membuat beberapa pernyataan lain yang diduga diperuntukkan bagi Amerika Serikat (AS).

”Menyelesaikan masalah Taiwan dan mewujudkan reunifikasi penuh Tiongkok adalah misi bersejarah dan komitmen yang tidak tergoyahkan partai,” ujar Xi dari balkon Tiananmen Square seperti dikutip South China Morning Post.

Taiwan dan Tiongkok hanya dipisahkan Selat Taiwan. Di area tersempitnya, jarak dua negara itu hanya 160 kilometer. Partai Komunis Tiongkok tidak pernah mengontrol Taiwan. Namun, mereka selalu memandang bahwa pihak Taipei adalah salah satu provinsi mereka yang memisahkan diri. Suatu hari nanti Taiwan harus kembali bersatu dengan pemerintah pusat.

Xi bahkan pernah mengancam akan menggunakan kekuatan jika diperlukan. Tapi, dalam pidato kemarin, Xi menegaskan bahwa dirinya ingin Taiwan bersatu dengan cara damai. Xi meminta semua penduduk Tiongkok, termasuk rekan senegaranya di seberang Selat Taiwan, untuk bersatu dan mengambil tindakan tegas guna menghentikan segala upaya untuk kemerdekaan Taiwan. ”Tidak ada yang boleh meremehkan tekad, kemauan, dan kemampuan warga Tiongkok untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorialnya,” ujar dia.

Baca Juga:  Gubernur Kharkiv: Mayat dengan Tangan Terikat Ditemukan di Kuburan Massal Izyum
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Xi juga menegaskan bahwa kekuatan asing tidak akan dibiarkan untuk menggertak dan menindas negaranya. Siapa pun yang mencoba melakukannya akan dihancurkan oleh kegigihan yang dimiliki negara Tiongkok. Dia juga menegaskan, tidak ada yang boleh mendikte Negeri Tirai Bambu.

”Tidak ada yang boleh meremehkan keinginan dan kekuatan negara Tiongkok untuk melawan kekuatan asing,” tambah Xi. Pernyataan itu sepertinya ditujukan untuk AS yang kini sedang bersitegang dengan Tiongkok. Sejak dipimpin Presiden Joe Biden, Negeri Paman Sam memilih keberpihakan ke Taiwan.

Di pihak lain, Taiwan langsung meradang mendengar pidato Xi. Dewan Urusan Daratan Utama Taiwan menegaskan bahwa Partai Komunis berhasil membawa Tiongkok mencapai pembangunan ekonominya. Tapi, di pihak lain mereka menekan demokrasi di negara tersebut, melanggar HAM, dan memicu lebih banyak kediktatoran.

”Demokrasi, kebebasan, HAM, dan aturan hukum adalah prinsip-prinsip utama masyarakat Taiwan. Itu menjadi perbedaan utama yang mendasar dari negara di sisi lain selat (Tiongkok, Red),” bunyi pernyataan dewan urusan tersebut seperti dikutip CNBC.

Baca Juga:  Rusia Disebut Membunuh 11 Warga Sipil Ukraina untuk Latihan Target

Mereka juga menegaskan bahwa Taiwan bertekad untuk mempertahankan kedaulatan dan demokrasi di negara tersebut. Penduduk Taiwan juga sudah lama menolak prinsip one China. Itu adalah prinsip bahwa hanya ada satu negara Tiongkok, yaitu yang dikuasai Partai Komunis.

Prinsip tersebut mengacu pada pascaperang saudara di Tiongkok pada 1949. Partai Nasionalis Kuomintang yang kalah mundur ke Taiwan dan Partai Komunis berkuasa di daratan utama yang kini adalah Tiongkok. Kedua pihak menyatakan mewakili seluruh Tiongkok.

Taipei meminta Beijing menghormati opini publik di Taiwan serta menghentikan intimidasinya. Belakangan ini jet tempur dan pesawat pengebom milik Tiongkok memang kerap masuk ke wilayah udara Taiwan.

”Xi telah mengirimkan pesan yang sangat jelas berupa peringatan kepada dunia bahwa Tiongkok tidak akan berkompromi untuk masalah Taiwan,” ujar Profesor di Institute of Taiwan Studies Beijing Union University Zhu Songling. (Jawa Pos)

MANADOPOST.ID – Pidato Presiden Xi Jinping dalam perayaan 100 tahun Partai Komunis Tiongkok membuat Taiwan berang. Sebab, dia berjanji akan menyatukan kembali Taiwan seutuhnya dengan Tiongkok. Pemimpin 68 tahun itu juga membuat beberapa pernyataan lain yang diduga diperuntukkan bagi Amerika Serikat (AS).

”Menyelesaikan masalah Taiwan dan mewujudkan reunifikasi penuh Tiongkok adalah misi bersejarah dan komitmen yang tidak tergoyahkan partai,” ujar Xi dari balkon Tiananmen Square seperti dikutip South China Morning Post.

Taiwan dan Tiongkok hanya dipisahkan Selat Taiwan. Di area tersempitnya, jarak dua negara itu hanya 160 kilometer. Partai Komunis Tiongkok tidak pernah mengontrol Taiwan. Namun, mereka selalu memandang bahwa pihak Taipei adalah salah satu provinsi mereka yang memisahkan diri. Suatu hari nanti Taiwan harus kembali bersatu dengan pemerintah pusat.

Xi bahkan pernah mengancam akan menggunakan kekuatan jika diperlukan. Tapi, dalam pidato kemarin, Xi menegaskan bahwa dirinya ingin Taiwan bersatu dengan cara damai. Xi meminta semua penduduk Tiongkok, termasuk rekan senegaranya di seberang Selat Taiwan, untuk bersatu dan mengambil tindakan tegas guna menghentikan segala upaya untuk kemerdekaan Taiwan. ”Tidak ada yang boleh meremehkan tekad, kemauan, dan kemampuan warga Tiongkok untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorialnya,” ujar dia.

Baca Juga:  Rusia Disebut Membunuh 11 Warga Sipil Ukraina untuk Latihan Target

Xi juga menegaskan bahwa kekuatan asing tidak akan dibiarkan untuk menggertak dan menindas negaranya. Siapa pun yang mencoba melakukannya akan dihancurkan oleh kegigihan yang dimiliki negara Tiongkok. Dia juga menegaskan, tidak ada yang boleh mendikte Negeri Tirai Bambu.

”Tidak ada yang boleh meremehkan keinginan dan kekuatan negara Tiongkok untuk melawan kekuatan asing,” tambah Xi. Pernyataan itu sepertinya ditujukan untuk AS yang kini sedang bersitegang dengan Tiongkok. Sejak dipimpin Presiden Joe Biden, Negeri Paman Sam memilih keberpihakan ke Taiwan.

Di pihak lain, Taiwan langsung meradang mendengar pidato Xi. Dewan Urusan Daratan Utama Taiwan menegaskan bahwa Partai Komunis berhasil membawa Tiongkok mencapai pembangunan ekonominya. Tapi, di pihak lain mereka menekan demokrasi di negara tersebut, melanggar HAM, dan memicu lebih banyak kediktatoran.

”Demokrasi, kebebasan, HAM, dan aturan hukum adalah prinsip-prinsip utama masyarakat Taiwan. Itu menjadi perbedaan utama yang mendasar dari negara di sisi lain selat (Tiongkok, Red),” bunyi pernyataan dewan urusan tersebut seperti dikutip CNBC.

Baca Juga:  Hubungi Presiden Prancis, Xi Jinping Peringatkan Soal Konfrontasi yang Timbul dari Krisis Ukraina

Mereka juga menegaskan bahwa Taiwan bertekad untuk mempertahankan kedaulatan dan demokrasi di negara tersebut. Penduduk Taiwan juga sudah lama menolak prinsip one China. Itu adalah prinsip bahwa hanya ada satu negara Tiongkok, yaitu yang dikuasai Partai Komunis.

Prinsip tersebut mengacu pada pascaperang saudara di Tiongkok pada 1949. Partai Nasionalis Kuomintang yang kalah mundur ke Taiwan dan Partai Komunis berkuasa di daratan utama yang kini adalah Tiongkok. Kedua pihak menyatakan mewakili seluruh Tiongkok.

Taipei meminta Beijing menghormati opini publik di Taiwan serta menghentikan intimidasinya. Belakangan ini jet tempur dan pesawat pengebom milik Tiongkok memang kerap masuk ke wilayah udara Taiwan.

”Xi telah mengirimkan pesan yang sangat jelas berupa peringatan kepada dunia bahwa Tiongkok tidak akan berkompromi untuk masalah Taiwan,” ujar Profesor di Institute of Taiwan Studies Beijing Union University Zhu Songling. (Jawa Pos)

Most Read

Artikel Terbaru