MANADOPOST.ID – Kecantikan Atami menghilang. Longsor telah membuat kota di Prefektur Shizuoka, Jepang, yang terkenal akan resor pemandian air panasnya itu luluh lantak.
Sebanyak dua orang dinyatakan tewas dan 20 orang lainnya hilang. Proses evakuasi besar-besaran dilakukan. Di sisi lain, tim berhasil menyelamatkan 19 warga.
’’Kami berusaha sebaik-baiknya untuk menyelamatkan penduduk, namun di saat bersamaan juga mengecek cuaca dan kondisi lainnya dengan hati-hati,’’ terang Yuta Hara, juru bicara manajemen bencana Atami, kemarin (4/7) seperti dikutip Agence France-Presse. Proses evakuasi memang harus terhenti beberapa kali karena hujan deras yang mengguyur Atami. Sebanyak 380 orang di area itu ikut dievakuasi.
Longsor itu terjadi Sabtu (3/7), pukul 10.30 waktu setempat. Selama beberapa hari terakhir, hujan deras mengguyur kota tersebut. Dalam beberapa rekaman CCTV tampak air yang sudah bercampur dengan tanah itu datang begitu cepat dan melahap apa pun di depannya. Panjang area terdampak mencapai 1 kilometer dengan lebar 120 meter.
Lumpur merusak 130 rumah dan bangunan lainnya. Beberapa kendaraan tampak terkubur lumpur dan rumah-rumah miring terlepas dari fondasinya. Aliran listrik 2.830 rumah tangga di Atami terputus.
Yuji Shima, salah seorang penduduk Atami, berhasil melarikan diri bersama istri dan ibunya. Namun, dia kehilangan rumahnya. Dia menjelaskan, longsor datang begitu cepat dan dahsyat bak tsunami.
’’Semuanya terjadi sepersekian detik. Saya tidak pernah melihat yang seperti ini,’’ ujar pria yang telah tinggal di Atami selama 50 tahun itu seperti dikutip CNN.
Ratusan tim penyelamat dan personel militer dikerahkan ke lokasi untuk mencari korban. Selain di Atami, beberapa longsor terjadi kemarin. Media Jepang, NHK, melaporkan ada tujuh longsor skala kecil di beberapa lokasi.
’’Longsor bisa terjadi berkali-kali di tempat yang sama meski hujan berhenti. Penduduk dan tim penyelamat harus tetap waspada,’’ tegas Takeo Moriwaki, profesor teknik geoteknik di Hiroshima Institute of Technology. (Jawa Pos)