25.4 C
Manado
Saturday, 1 April 2023

Perketat Keadaan Darurat, Lithuania Batasi Kebebasan Berbicara

MANADOPOST.ID – Parlemen Lithuania telah memberlakukan keadaan darurat yang lebih ketat di negara anggota NATO atas invasi Rusia ke Ukraina.

Negara tersebut membatasi hak untuk kebebasan berekspresi dan berkumpul secara damai, menurut catatan pemungutan suara.

Undang-undang tersebut, yang berlaku setidaknya hingga 20 April, memungkinkan polisi untuk menghapus akses ke outlet media hingga 72 jam untuk disinformasi, propaganda perang dan hasutan kebencian yang berkaitan dengan invasi.

Sebelumnya Presiden Lithuania Gitanas Nauseda memperingatkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken bahwa jika gagal menghentikan agresi Rusia di Ukraina akan memicu konflik global.

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Nauseda mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan berhenti di Ukraina. Artinya, untuk menghindari invasi ke wilayah lain, tindakan Rusia saat ini harus dihentikan.

Baca Juga:  Bendera Ukraina Berkibar di Santo Petrus, Paus Fransiskus Lagi-lagi Desak Gencatan Senjata

Selain itu, Nauseda mengatakan bahwa dunia berkewajiban untuk membantu warga Ukraina. “Maksud saya tentunya, (membantu) dengan segala cara, jika kita ingin mencegah Perang Dunia III. Pilihan itu ada di tangan kita,” katanya.

Lithuania, salah satu anggota NATO, telah mengirimkan bantuan militer kepada Ukraina dan menerima sejumlah kecil pengungsi Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari lalu. Blinken sendri dijadwalkan mengunjungi negara tetangga Lithuania, Latvia dan Estonia. (tkg)

MANADOPOST.ID – Parlemen Lithuania telah memberlakukan keadaan darurat yang lebih ketat di negara anggota NATO atas invasi Rusia ke Ukraina.

Negara tersebut membatasi hak untuk kebebasan berekspresi dan berkumpul secara damai, menurut catatan pemungutan suara.

Undang-undang tersebut, yang berlaku setidaknya hingga 20 April, memungkinkan polisi untuk menghapus akses ke outlet media hingga 72 jam untuk disinformasi, propaganda perang dan hasutan kebencian yang berkaitan dengan invasi.

Sebelumnya Presiden Lithuania Gitanas Nauseda memperingatkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken bahwa jika gagal menghentikan agresi Rusia di Ukraina akan memicu konflik global.

Nauseda mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan berhenti di Ukraina. Artinya, untuk menghindari invasi ke wilayah lain, tindakan Rusia saat ini harus dihentikan.

Baca Juga:  Separatis Rusia di Severodonetsk Tuding Pembela Ukraina Tahan Warga Sipil di Pabrik Azot

Selain itu, Nauseda mengatakan bahwa dunia berkewajiban untuk membantu warga Ukraina. “Maksud saya tentunya, (membantu) dengan segala cara, jika kita ingin mencegah Perang Dunia III. Pilihan itu ada di tangan kita,” katanya.

Lithuania, salah satu anggota NATO, telah mengirimkan bantuan militer kepada Ukraina dan menerima sejumlah kecil pengungsi Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari lalu. Blinken sendri dijadwalkan mengunjungi negara tetangga Lithuania, Latvia dan Estonia. (tkg)

Most Read

Artikel Terbaru