24.4 C
Manado
Sunday, 28 May 2023

KERAS! Iran Beri Sanksi kepada 15 Pejabat Amerika, Ini Alasannya

MANADOPOST.ID – Iran pada Sabtu (9/4) mengatakan telah menjatuhkan sanksi terhadap 15 orang lagi pejabat Amerika Serikat, saat perundingan berbulan-bulan dalam rangka untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015 mengalami kebuntuan.

Di antara kelima belas pejabat itu adalah mantan Kepala Staf Angkatan Darat George Casey serta mantan pengacara presiden Donald Trump, Rudy Giuliani.

Hampir semua pejabat yang masuk dalam daftar sanksi itu bertugas pada masa pemerintahan Trump, yang menjatuhkan sanksi pada sejumlah pejabat, politisi, dan perusahaan Iran.

Tidak hanya itu, pemerintahan Trump juga menarik AS dari perjanjian nuklir antara Iran dan negara-negara kuat dunia.

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Melalui pernyataan yang dikutip media massa, kementerian luar negeri Iran menuding para pejabat AS itu mendukung “kelompok-kelompok teroris dan terorisme terhadap Iran serta tindakan represif Israel terhadap rakyat Palestina”.

Baca Juga:  Dibombardir Israel, Segini Dana yang Dibutuhkan untuk Bangun Kembali Gaza

Perundingan tidak langsung antara Iran dan AS di Wina, Austria, yang sudah berlangsung selama sebelas bulan, mengalami kebuntuan.

Kedua pihak mengatakan keputusan politik harus diambil oleh Teheran dan Washington guna menyelesaikan masalah-masalah yang tersisa.

Pada Januari, Iran juga memberlakukan sanksi pada 51 warga AS, sebagian besar dari kalangan militer negara itu, atas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani pada 2020 melalui serangan pesawat nirawak di Irak.

MANADOPOST.ID – Iran pada Sabtu (9/4) mengatakan telah menjatuhkan sanksi terhadap 15 orang lagi pejabat Amerika Serikat, saat perundingan berbulan-bulan dalam rangka untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015 mengalami kebuntuan.

Di antara kelima belas pejabat itu adalah mantan Kepala Staf Angkatan Darat George Casey serta mantan pengacara presiden Donald Trump, Rudy Giuliani.

Hampir semua pejabat yang masuk dalam daftar sanksi itu bertugas pada masa pemerintahan Trump, yang menjatuhkan sanksi pada sejumlah pejabat, politisi, dan perusahaan Iran.

Tidak hanya itu, pemerintahan Trump juga menarik AS dari perjanjian nuklir antara Iran dan negara-negara kuat dunia.

Melalui pernyataan yang dikutip media massa, kementerian luar negeri Iran menuding para pejabat AS itu mendukung “kelompok-kelompok teroris dan terorisme terhadap Iran serta tindakan represif Israel terhadap rakyat Palestina”.

Baca Juga:  Bantah akan Menyerang Ukraina, Rusia Malah Belum Tarik 100 Ribu Pasukan dari Perbatasan

Perundingan tidak langsung antara Iran dan AS di Wina, Austria, yang sudah berlangsung selama sebelas bulan, mengalami kebuntuan.

Kedua pihak mengatakan keputusan politik harus diambil oleh Teheran dan Washington guna menyelesaikan masalah-masalah yang tersisa.

Pada Januari, Iran juga memberlakukan sanksi pada 51 warga AS, sebagian besar dari kalangan militer negara itu, atas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani pada 2020 melalui serangan pesawat nirawak di Irak.

Most Read

Artikel Terbaru