MANADOPOST.ID–Covid-19 diramalkan bakal menetap menjadi penyakit tahunan. Sehingga masyarakat memerlukan dosis vaksin tahunan.
Karena itu, Moderna berinisiatif mengembangkan vaksin tunggal yang menggabungkan dosis booster melawan Covid-19 dengan suntikan flu eksperimentalnya.
Perusahaan menjelaskan vaksin itu untuk virus pernapasan (RSV) dan penyakit pernapasan lainnya sebagai suntikan tahunan.
“Kami percaya ini adalah peluang yang sangat besar yang ada di depan kami, jika kami dapat meluncurkan dosis penguat tahunan dengan khasiat tinggi,” kata Chief Executive Officer Moderna Stéphane Bancel saat presentasi.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
“Kami percaya Moderna bisa menjadi yang pertama memasarkan peluang baru yang penting ini,” katanya.
Perusahaan sedang melakukan uji klinis untuk vaksin RSV pada orang dewasa yang lebih tua. Produsen obat tersebut sudah memiliki beberapa kandidat vaksin influenza dalam pengembangan. Vaksin baru menggabungkan suntikan flu eksperimental yang terjauh bersama dengan vaksin Covid-nya.
Moderna juga memberikan pembaruan pada uji coba tahap menengah yang sedang berlangsung yang menguji vaksin Covid-19 yang resmi pada anak-anak berusia 6 bulan hingga kurang dari 12 tahun. Vaksin Moderna sudah menerima otorisasi darurat untuk orang berusia 18 tahun ke atas di Amerika Serikat pada bulan Desember.
Saat ini sedang ditinjau oleh FDA untuk digunakan pada remaja. Sebagai bagian dari uji coba pediatrik, perusahaan mengatakan akan menguji 50 mikrogram vaksinnya dalam kelompok studi yang terdiri dari 4.000 anak antara 6 tahun dan kurang dari 12 tahun.
Moderna mengatakan studi pemilihan dosis untuk kelompok usia yang berbeda seperti 2 tahun hingga kurang dari 6 tahun, dan kelompok usia 6 bulan hingga di bawah 2 tahun, masih berlangsung.(Jawapos)
MANADOPOST.ID–Covid-19 diramalkan bakal menetap menjadi penyakit tahunan. Sehingga masyarakat memerlukan dosis vaksin tahunan.
Karena itu, Moderna berinisiatif mengembangkan vaksin tunggal yang menggabungkan dosis booster melawan Covid-19 dengan suntikan flu eksperimentalnya.
Perusahaan menjelaskan vaksin itu untuk virus pernapasan (RSV) dan penyakit pernapasan lainnya sebagai suntikan tahunan.
“Kami percaya ini adalah peluang yang sangat besar yang ada di depan kami, jika kami dapat meluncurkan dosis penguat tahunan dengan khasiat tinggi,” kata Chief Executive Officer Moderna Stéphane Bancel saat presentasi.
“Kami percaya Moderna bisa menjadi yang pertama memasarkan peluang baru yang penting ini,” katanya.
Perusahaan sedang melakukan uji klinis untuk vaksin RSV pada orang dewasa yang lebih tua. Produsen obat tersebut sudah memiliki beberapa kandidat vaksin influenza dalam pengembangan. Vaksin baru menggabungkan suntikan flu eksperimental yang terjauh bersama dengan vaksin Covid-nya.
Moderna juga memberikan pembaruan pada uji coba tahap menengah yang sedang berlangsung yang menguji vaksin Covid-19 yang resmi pada anak-anak berusia 6 bulan hingga kurang dari 12 tahun. Vaksin Moderna sudah menerima otorisasi darurat untuk orang berusia 18 tahun ke atas di Amerika Serikat pada bulan Desember.
Saat ini sedang ditinjau oleh FDA untuk digunakan pada remaja. Sebagai bagian dari uji coba pediatrik, perusahaan mengatakan akan menguji 50 mikrogram vaksinnya dalam kelompok studi yang terdiri dari 4.000 anak antara 6 tahun dan kurang dari 12 tahun.
Moderna mengatakan studi pemilihan dosis untuk kelompok usia yang berbeda seperti 2 tahun hingga kurang dari 6 tahun, dan kelompok usia 6 bulan hingga di bawah 2 tahun, masih berlangsung.(Jawapos)