MANADOPOST.ID–Hasil resmi pemilu Filipina belum keluar. Meski begitu, Ferdinand Marcos Jr alias Bongbong sudah percaya diri mengklaim kemenangan.
Hasil hitung sementara di Komisi Pemilihan (Comelec) menunjukkan bahwa politikus 64 tahun tersebut berhasil menguasai 56 persen suara.
Lawan terdekatnya, Leni Robredo, sulit menyusul. Sebab, proses penghitungan sudah berlangsung 98 persen.
Putra mendiang diktator Ferdinand Marcos itu memang tidak secara gamblang menyatakan bahwa dirinya telah menang atas sembilan kandidat lainnya. Namun, dalam konferensi pers kemarin (10/5), Bongbong memberikan kesan bahwa dialah yang akan memegang tongkat estafet kepemimpinan.
Itu adalah konferensi pers pertamanya sejak memastikan diri bertanding dalam pemilihan presiden. Ia hanya berlangsung 5 menit dan Bongbong tidak menjawab pertanyaan dari awak media.
’’Saya tahu penghitungan belum selesai, ini belum resmi, tapi saya selalu diberi tahu dan melihat fakta bahwa 31 juta penduduk memilih bersatu,’’ ujar Bongbong. Yang dia maksud adalah jumlah suara yang mendukungnya. Dia berjanji untuk menjadi presiden bagi seluruh penduduk.
Bongbong bahkan sudah mengungkapkan rencananya jika terpilih jadi presiden. Prioritas utamanya adalah mengatasi krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19. Dia juga bakal menangani krisis energi, kurangnya lapangan pekerjaan, serta masalah di sektor pendidikan dan infrastruktur. Dia berjanji untuk membuat beberapa pengumuman lainnya beberapa hari ke depan.
Hanya beberapa jam setelah pidato tersebut, Bongbong berkunjung ke makam Ferdinand Marcos. Mendiang presiden ke-10 Filipina itu dimakamkan di taman makam pahlawan, meski semasa hidup dia kerap menggarong uang negara dan melanggar hak asasi manusia.
Dalam foto-foto yang beredar di media sosial resmi milik Bongbong, tampak dia berdiri di dekat makam besar dengan posisi kepala sedikit menunduk. Serta menutupi matanya dengan tangan kanannya, seolah tengah menangis.
Seperti prediksi, Sara Duterte juga menang dalam pemilihan wakil presiden. Dia bakal mendampingi Bongbong memimpin Filipina. Di Filipina, pemilihan presiden dan wakil presiden digelar terpisah. Jika Sara kalah, Bongbong harus rela memiliki wakil lainnya.
Bongbong diduga bakal melindungi petahana Presiden Filipina Rodrigo Duterte, ayah Sara, dari penyelidikan Mahkamah Kriminal Internasional (ICC). Mereka memburu Duterte gara-gara program kampanye antinarkoba yang menewaskan sekitar 6.200 orang. Sejak Januari lalu, Bongbong menyatakan akan membiarkan ICC masuk ke Filipina, tapi hanya sebagai turis.
Kampanye narkoba Duterte sangat mungkin akan dilanjutkan Bongbong. Hingga detik terakhir, Duterte belum berubah. Dia berencana mendatangi pengedar narkoba dan menembak mereka satu per satu.
“Dia (Duterte, Red) akan aman, tidak tersentuh. Yang lebih parah, sebagai mantan presiden dia masih bisa mempertimbangkan kebijakan,” tegas Carlos Conde, peneliti senior Filipina di Human Rights Watch.(Jawapos)